Just another free Blogger theme

Selasa, 21 Juli 2015

Pengantar
Di zaman kita sekarang ini, isu mengenai sekolah berwawasan lingkungan (green school) sudah mulai memasyarakat. Setidaknya, itulah yang terjadi  di beberapa kota di Indonesia, termasuk di Kota Bandung. Isu pentingnya pendidikan berwawasan lingkungan, setidaknya diawali dengan adanya Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), yang kemudian menjelma menjadi sebuah prinsip penyelenggaraan pendidikan berwawasan lingkungan.
Kendati demikian, seiring sejalan dengan perkembangan isu itu sendiri, ternyata, masih ada pandangan dan kebijakan yang sempit mengenai arti dari pendidikan berwawasan lingkungan tersebut.  Kita seringkali melihatnya, pendidikan berwawasan lingkungan itu, sekedar sekolah yang memiliki taman hijau, atau bersih dan sehat.
Pikiran seperti itu, benar, tetapi kurang tepat. Setidaknya, bila kita kaitkan dengan prinsip dari dari pendidikan lingkungan hidup itu sendiri. Karena pada dasarnya, untuk menjadi sebuah sekolah hijau, atau sekolah berwawasan lingkungan, ada beberapa komponen pokok yang perlu ditumbuhkembangkan di lingkungan sekolah tersebut.


Minggu, 21 Juni 2015


Seringkali kita meyaksikan, tetangga kita, atau pembeli yang begitu semangat nawar barang di pasar tradisional atau warung. Tetapi, jika mereka belanja ke supermarket, kebiasaan itu tidak tampak. Mengapa, ? apakah kita juga bisa menawar-nawar puasa di ramadhan ini ?

Rabu, 17 Juni 2015

Ramadhan akan hadir sesuai dengan persepsi kita. Buatkan impian dan persepsi mengenai ramadhan, dan dengan itu pula, raihlah berkahnya ramadhan sebagaimana yang kita impikan sendiri.

Senin, 15 Juni 2015



Sebagai sebuah negara yang besar dan multietnis, kekayaan bahasa merupakan salah satu kekayaan budayanya. Tetapi, seiring dengan perkembangan itu pula, interaksi dan dinamika peradaban menyebabkan ada potensi kepunahan sejumlah bahasa daerah di Indonesia.

Senin, 01 Juni 2015


“ayo, kita beradu muncang…!” ajak Akbar, padaku.
“oke. Siapa takut…!” jawabku singkat, tapi diliputi keraguan. Ragu, karena selama ini, belum pernah mengikuti kegiatan “ngadu muncang”. Ragu, karena belum pernah memegang muncang, untuk beradu dalam sebuah permainan. Selama ini, hanya tahu, bahwa muncang itu adalah satu bahan bumbu masak, yang biasa dipakai sama ibu di dapur.
Pernah dengar nama permainan ini. Tetapi, hingga sore itu, belum pernah hadir di tempat permainan itu. Karena, agak ragunya juga, untuk menyahuti tantangan Akbar. Tapi, walau demikian, demi sebuah persahabatan, dan juga perkenalan dengan hal baru, kesempatan yang baik ini, tidak boleh diabaikan begitu saja.