Just another free Blogger theme

Rabu, 17 Juni 2015

Ramadhan akan hadir sesuai dengan persepsi kita. Buatkan impian dan persepsi mengenai ramadhan, dan dengan itu pula, raihlah berkahnya ramadhan sebagaimana yang kita impikan sendiri.

 
Pertanyaan ini, perlu dikemukakan di sini. Mungkin jadi, sudah banyak diantara kita mendengar pertanyaan ini, atau berupaya menjawab pertanyaan ini. Tetapi, setiap tiba ramadhan, kerap kali, pertanyaan ini membuntuti pikiran atau 'menghantui pikiran'.
Sudah tentu, pertanyaan ini, tidak dimaksudkan untuk mengacu pada kajian akademik, dengan mencari arti dari referensi keilmuan. pertanyaan itu, saya harap dapat dijawab oleh pribadi kita, sebagaimana yang kita rasakan saat ini, atau selama ini.
Sempat saya bertanya, andai Kau adalah seorang Chef atau juru masak. Bisakah kita mengartikan ramadhan, adalah dapur kuliner yang disediakan sejarah untuk seorang Chef ? Kita dapat saksikan bersama, seorang ibu, atau seorang ayah, yang menjadi juru masak di dapur. Untuk bulan ramadhan, untuk kepentingan sahur, seorang Chef domestik (rumah tangga) ditantang menyediakan kuliner yang cocok dan menarik untuk makan sahur.
Tidak sederhana, dan bukan tantangan yang ringan. Seorang Chef saat dihadapkan pada tradisi sahur, terlebih lagi jika ada anak kita, atau adik kita yang masih mungul, hendak belajar shaum tetapi malas untuk bangun dipagi hari. Tantangan ini, tidak cukup dengan bujuk rayu, tetapi juga perlu didukung oleh  kreativitas chef domestik dalam menyajikan makanan sahur yang menarik dan menggugah.
Bila demikian adanya, maka ramadhan adalah bulan pembelajaran untuk mengkreasi menu dan makanan bagi seorang chef.
Jika kita seorang pemuda yang galau, mau dijadikan apa ramadhan kali ini ? ramadhan, dapat kita jadikan sebagai momen curhat. Curhat dengan maha pemilik rasa dan jiwa kita. Jadikan ramadhan untuk mengobati kegalauan hidup.
wah, kalau begitu, itu terlalu teologis. Bagaimana yang praktisnya ? ramadhan dapat dijadikan sebagai momentum untuk membangun kembali hubungan baik kita dengan yang lain. Inilah, bulan kesempatan kita untuk minta maaf, dan meminta ketulusan orang lain, menerima kembali sebagaimana adanya. Diterima lagi, gak yak ? coba aja...
 
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar