Just another free Blogger theme

Senin, 21 Desember 2020

 


"Tampak, ada beban mental dalam dirinya".

Itulah beberapa kata yang terlontar, saat menyaksikan, orang yang dijagokan, dan dipandang memiliki rasa percaya diri untuk bisa bertanding dalam event itu. 

Di pertandingan tenis meja, di ruang pertandingan itu, semula kami berupaya percaya dan  mendukung secara serius terhadapnya. Ke pundah mereka itulah, kami menggantungkan harapan dan cita untuk bisa mendapatkan medali terbaiknya. 

Bukan karena kami sombong, tetapi karena kami pun, merasa perlu untuk memberikan kepercayaan kepada atlit yang didukung, yang juga mampu menunjukkan sikap rasa percaya diri, berlebih sebelumnya. Dengan alasan, dan karena alasan serupa itulah, maka tidak salah, bila kami memiliki rasa percaya diri untuk bisa meraih kesuksesan di event kali ini.

Rabu, 16 Desember 2020

 


Secara pribadi, saya tidak tahu, harus bicara apa, dan kepada siapa, terkait hal ini. Hendak dibilang, kejadian ini, sebagai masalah pribadi, masalah, yang rasa-rasanya, kurang pas atau kurang pantas, bila orang lain tahu tentang hal ini. Tetapi, andai tidak diungkapkan di sini, bagaimana dengan masalah ini, apa solusinya dalam memecahkan masalah ini ? lagi pula, jika perlu disampaikan kepad aorang lain, lantas, apakah orang lain, mau mendengarkan keluh kesah diri ini ?

entahlah...

Tapi, andai, tidak diungkapkan, apakah, masalah ini, akan segera berakhir ? atau malah, alih-alih bisa hilang, kemudian malah membesar dan membiak menjadi masalah krusial dalam hidup ?

Terngiang-ngiang dalam pikiran ini, "masalah hidup itu, bukan es balok, bila dibiarkan akan menguap hilang tanpa bekas. Masalah itu, ibarat bangkai, bila dibiarkan, akan membusuk, dan melahirkan masalah lain yang tambah rumit...?"

Waduh. takut juga dengan dugaan serupa itu ...

 

Pernah dengar istilah rentenir ?

Ya, betul. Rentenir adalah sebutan kepada orang yang suka meminjamkan uang, dengan menerapkan anturan pembungaan yang ditentukan sepihak, sehingga menyebabkan orang yang punya utang tercekik, dan terkuras kekayaannya. Ada juga yang menyebutnya dengan istilah tengkulak.

Tapi, pernah terpikirkan gak, ada rentenir sosial yang jauh lebih bahaya, dibandingkan dengan rentenir finansial ?

Dalam tulisan ini, kita bisa sampaikan bahwa, renten uang, biasa dibayar. Andaipun, tidak dengan uang sendiri, bisa pinjam kepada saudara, untuk kemudian digunakan membayar utang yang dipinjam dari lembaga keuangan tidak resmi tadi. Jika, sudah mampu membayarnya, kendati pun, sumber dananya, dari mana-mana, maka selesailah sudah, ketergantungan kita  kepada orang lain.

Kondisi ini, akan berbeda, dan sangat berbeda jauh, bila kita mendapatkan utang jasa, yang hasil kerja kerasnya itu, Anda rasakan sampai sekarang. Andai saja, hendak melupakannya, maka, kelakuan Anda akan dijadikan bahan cerita, sebagai sebuah cacat moral, sedangkan, bila Anda tetap pegang teguh, maka Anda akan terus terjebak pada utang tersebut. 

Apa itu ?

"ya, itu tadi, utang jasa !!"