Just another free Blogger theme

Jumat, 29 Desember 2023

Setiap orang, akan memiliki pengalaman perjalanan dengan keunikannya sendiri. Hampir bisa dipastikan, tidak ada orang yang sama, pengalaman hidupnya. Kendati orang kembar, mereka akan mengalami pengalaman (apalagi penghayatan) terhadap perjalanan hidupnya, secara subjektif. Situasi dan kondisi ini, pasti berbeda.



Namun, ada hal yang sama, diantaar sejumlah perbedaan itu. Hal  sama, yang kita maksudkan itu, adalah bahwa pada setiap orang akan memiliki jejak-sosial atau rekam-sosial sendiri-sendiri.

Kamis, 28 Desember 2023

Kita ingin bicara saat berada di tanjakan. Betul, saat kita membawa kendaraan, baik itu roda dua atau roda empat. Dalam hal-hal teknis kecilnya, bisa jadi ada perbedaan teknik mengoperasikan kendaraan tersebut. Namun, ini, sekedar pengalaman saja, sifatnya pribadi, ada beberapa hal yang sama, saat kita mengendarai kendaraan di daerah yang sifatnya menanjak.


Akan terasa  lebih dramatis lagi, jika situasi yang ada itu, ada di tanjakkan yang menikung. Kita kenal baik dengan situasi dan kondisi jalanan, tahu-tahu, setelah ada belokan, jalanan langsung naik menanjak. Bila tidak ada tanda-lalu lintas, atau tanda-tanda yang menunjukkan situasi serupa itu, sudah tentunya, potensial kita bisa kaget, dan tersentak. Lebih buruknya lagi, kalau belum terbiasa dengan kendaraan dan menjalankan kendaraan, akan menyebabkan kalangkabut dibuatnya.

Senin, 25 Desember 2023

Hampir dipastikan, para pembaca pernah mengendarai kendaraan bermotot. Jenis kendaraannya, bisa beragam. Ada yang menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, atau lebih. Andaipun, tidak mengendarai sendiri atau nyetir sendiri, setidaknya pernah dibonceng atau mendampinginya, atau menjadi penumpangnya. Kelihatannya, sudah demikian, dan sulit untuk dibantah.



Tetapi, dari sebanyak orang yang sudah mengalami hal seperti itu, bisa jadi, hanya sebagian orang, atau sedikit orang yang menyadari, tentang pelajaran penting dibalik peristiwa berkendaraan itu.

Termasuk penulis. Walaupun, dirasa, sudah berbulan-bulan, atau bertahun-tahun naik kendaraan dan mengendarai kendaraan, namun baru hari inilah, tersadarkan oleh pengalaman hidup di perjalanan.

Jumat, 22 Desember 2023

"Sekarang ini, zamannya teknologi." itulah, kata-kata yang meluncur dari presenter sekolah, dihadapan orangtua siswa. Saat itu, saya sendiri, berposisi sebagai orangtua. Untuk anakku, yang kali ini, sedang duduk di salah satu sekolah kejuruan, di Kota Bandung. Asyik, dan menarik, menyimak penjelasan dari presenter, yang notabene adalah jajaran pimpinan di sekolah tersebut.



Cukup mendasar, dan mudah dipahami. Beliau menjelaskan mengenai situasi sekarang ini. Situasi, yang memosisikan teknologi, internet of think (IoT). Segalanya serba internet. Banyak hal yang dilakukan orang-orang masa kini, ada sentuhannya dengan teknologi, khususnya internet. Mau jajan, pakai aplikasi. Mau beli sesuatu pakai aplikasi. Mau bayar biaya pendidikan, pakai aplikasi. Mau konsultasi kesehatan pun, ada aplikasinya. Pokonya, serba aplikasi, serta internet, serta teknologi.

Rabu, 13 Desember 2023

Olahraga bersama. Sejatinya, hanya sebuah pilihan. Karena, jenis olahraga, ada yang tidak perlu bersama, atau berkelompok dengan lain. Yah, misalnya saja, lari pagi. Lari pagi, bisa dilaksanakan berkelompok, dan bisa juga sendirian.

Tetapi, memang kita semua tahu, ada jenis olahaga yang memastikan adanya parner. Contohnya olahraga bulutangkis, tenis, tenis meja, dan sejenisnya. Jenis-jenis olahraga ini, tidak bisa dilaksanakan sendirian. Kita butuh rekanan, dan butuh lawan untuk bisa terselenggaranya kegiatan olahraga tersebut.




Apa untungnya melakukan olahraga bersama ? ini adalah pertanyaan sosial, bukan pertanyaan akademis ilmu olahraga ?

Dalam hemat kita, dan curahan pengalaman seorang teman, dia sering melakukan olahraga bersepeda atau gowes sendirian. Artinya, bila tidak ada teman yang gabung, teman yang satu ini, kerap kali gowes ke beberapa tempat di sekitar kampung halamannya sendiri. 

"Alhamdulillah, segar, dan menyenangkan, walaupun sendirian.." ungkapnya. "rasanya lebih leluasa dan bebas, karena ngegowesnya sesuka hati, sampai merasa cukup di perjalannnya..." paparnya saat menjelaskan pengalaman ngegowes sendirian. 

Bila demikian adanya, pada dasarnya olahraga untuk kesehatan, sejatinya tidak perlu dilakukan berkelompok. Aerobik atau menggunakan sepeda statik, misalnya, dapat dilakukan sendirian di rumah. Mungkin sekedar ditemani musik, atau asesoris kehidupan lainnya.

O, iya, kita lagi membicarakan mengenai olahraga berkelompok. Lantas apa makna atau nilai sosial saat kita olahraga berkelompok ?

Sekedar kembali mengingatkan kembali, yang dimaksudkan dengan olahraga berkelompok ini, adalah olahraga individual yang dilaksanakan bersama, seperti negowes bersama, lari pagi bersama, atau senam bersama. Bukan sepakbola atau bola voli.

Orang bisa mengatakan, bahwa olahraga bersama akan teras lebih ceria atau gembira. Karena, bagi mereka yang tidak terbiasa, akan terbawa arus ceria, setidaknya cerianya dan bergembiranya, saat melaksanakan olahraga.

Ada juga kritik, kegiatan serupa itu, lebih mengedepankan ceria sosialnya, daripada ceria-bugarnya. NAmun, kita semua merasa yakim dengan ceria sosial, setidaknya diharapkan tubuh dan mentalpun turut berkembang dengan sehat dan ceria.

semoga !

Senin, 11 Desember 2023

Tidak semua paham. Mungkin inilah, yang bisa digaris bawahinya. Karena ketidakpahamannya itulah, maka kemudian, dia melakukan tindakan yang tidak diperlukan. Sebagai pengguna jasa hotel, bisa jadi dia menganggapnya, ada beberapa barang yang ada dalam kamar, sebagai milik dari tamu hotel. Mungkin. Mujngkin begitu. Walaupun, logika itu agak kacau (absurd), namun, bisa jadi, pemikiran itu ada di sebagian benak para tamu hotel.

Gambar : Ilustrasi, karya AI, bing.com

Sudah tentu, bagi sebagian orang lain, logika itu tidak bisa diterima. Tidak masuk nalar umum. Sebab, aspek kita beli dari jasa hotel itu, adalah tempat, dan juga sejumlah hal yang habis pakai. Sementara asesoris lain, termasuk kelengkapan yang ada dalam hotel, tidaklah masuk dalam kategori yang dijual belikan, tetapi hanya dijual-jasakan saja. Karena itu, misalnya barang seperti handuk atau sendal, pada dasarnya, bukanlah sesuatu yang bisa diambil pulang oleh si pengunjung hotel.

Minggu, 10 Desember 2023

 "kita sudah berapa kali, ya, bersama dalam perjalanan ini?" ucap seorang pejabat dari sebuah instansi. Pertanyaan pembuka, yang disampaikan hari itu, kepada seorang tour guide.


Mendengar pertanyaan itu, sang pemandu wisata menjawab pertanyaan dengan senyuman pembuka. Sebuah bahasa tubuh, yang menunjukkan rasa puas, bahagia, dan terbuka dalam menerima pertanyaan itu. "berapa  kali, ya.." tanyanya balik., "ga apa-apa yang inget jumlahnya, juga, yang penting kita puas, dan bisa bertemu lagi.." ungkapnya, yang kemudian disusuli dengan gelak tawa dari banyak orang.

Jumat, 08 Desember 2023

Menaklukkan binatang buas. Butuh kesabaran dan juga pengalaman panjang.  Tidak mudah menaklukkan binatang puas. Dan tidak mudah pula, kita mengendalikan rasa takut yang ada dalam jiwa. 

Kendati kesulitan, kekhawatiran, atau ketakutan itu besar dalam jiwa, namun imajinasi manusia untuk melakukan penaklukan terhadap hewan atau binatang buas, senantiasa hadir, dan terus terjadi. Karena itu, bukan saja, ada sejumlah bukti yang bisa menunjukkan hal ini, namun sejumlah ilustrasi dalam kisah dan cerita atau film maupun legenda, kerap kali menunjukkan hal-hal seperti ini.


Kamis, 07 Desember 2023

Hari ini, saya melihat ruang tamu di tempat kerjaku, berubah lagi. Ruang tamu itu, ada di depan pusat layanan publik, resepsionis, atau di tempatku disebutnya Pusat Informasi Terpadu. 



Seminggu yang lalu, kursi yang ada di ruang tamu itu, adalah kursi besi, yang biasa ada di halte atau tempat-tempat nunggu di ruang publik. Menurut informasi, oleh pimpinan kantorku, kursi itu dipindahkan ke tempat lain, dan di ruang tamu, disediakan kursi sofa yang dianggapnya lebih terhormat untuk para tamu.

Rabu, 06 Desember 2023

Ada satu gejala unik, dan menarik di era sekarang ini. Dimanapun, kita berada, kita akan dapat menemukan satu paradoks. Paradoks sosial, budaya, dan juga paradoks-keruangan.

Paradoks budaya, dengan mudah kita melihat, ada anak-anak kecil dengan permainan gadgetnya, dan juga orangtua dengan permainan anak-anak. Tidak asing, dan bukan hal yang baru, bila kita melihat anak kecil main gadget, dan malah anak remaja atau orangtua, nonton kartun. Kartun anak-anak, yang biasa disaksikan bersama di masa kecilnya. Itulah paradoks budaya.


Seiring itu, muncul pula paradoks sosial. Dengan adanya media sosial, masyarakat kita malah menjadi penyendiri. Dengan adanya teknologi komunikasi, manusia menjadi minim dalam komunikasi. Hal itu, berbeda terbalik dengan zaman sebelumnya. Saat teknologi komunikasi terbatas, bahkan cenderung tidak ada, manusia intens melakukan komunikasi diberbagai tempatnya. Situasi ini, amat sangat terbalik dengan situasi saat ini.

Hal unik yang terjadi, apakah ini, kelanjutan atau penggenapan. Hari ini, muncul paradoks ruang, paradoks tempat tinggal.

Orang desa banyak yang melakukan healing atau wisata ke perkotaan. Sementara orang kota, melakukan wisata atau healing ke pedesaan, bahkan sampai ke pelosok pegunungan, yang entah siapa, yang pertama menyentuhkanya. Namun itulah, kenyataan hidup, dan situasi kehidupan saat ini.

Orang desa, semakin getol dan bergairah, membangun ruang hidupnya, atau tempat tinggalnya dengan gaya-gaya modern, bahkan futuristik. Kita dengan mudah, bisa menemukan bangunan pribadi atau rumah, dan perkantoran di pedesaan, yang sudah menggunakan gaya futuristik.  Bangunan dengan berbahankan material kota dan modern, hadir dan berdiri megah di pedesaan.

Begitu sebaliknya, fenomena rumah dan perumahan di perkotaan, mulai memunculkan suasana dan adat daerah. Rumah makan dengan gaya pedesaan, rumah dengan gaya-tradisional, atau gedung dan perkantoran dengan nuansa adat. Gejala ini, bukan lagi muncul di pedesaan, melainkan muncul di perkotaan. Dalam konteks itulah, kita melihat ada satu gejala baru dalam konteks kenampakkan ruang. Gejala yang kita maksudkan itu, adalah gejala interseksi-spasial. 

Interseksi, sebuah istilah yang kita pinjam dari kajian sosiologi. Makna interseksi, yaitu saling tukarnya nilai, atau budaya dari satu ruang kepada ruang lain. Interseksi spasial adalah persilangan karakter, budaya, nilai dan artefak antara satu ruang dengan ruang lainnya. Saat kita bisa menemukan ada nilai atau budaya ruang desa di perkotaan, dan atau ruang kota yang tumbuhkembang di pedesaan, maka di situlah kita melihat ada gejala interseksi spasial.

Mengapa hal itu terjadi ? 

Setidaknya ada lima point pemikiran penting, yang bisa membantu menjelaskan gejala interseksi spasialitas. Pertama, sudah tentu, hal itu merupakan bukti nyata adanya interaksi keruangan. Karena ada interaksi antara masyarakat desa dan kota, kemudian berimbuh pula pada mengalirnya seni dan budaya dari satu ruang kepada ruang lainnya, termasuk diantaranya dari desa ke kota, dan atau sebaliknya.

Kedua, masyarakat kita, baik yang desa maupun di kota, ternyata, tidak hanya membawa karakter nilai dan  budaya, melainkan juga artefaknya. Kehadiran bangunan perkotaan di daerah pedesaan, menunjukkan ada migrasi artefak dari satu ruang ke ruang lain. Gejala ini, terjadi bukan hanya antara desa dan kota, tetapi juga antar kota dalam wilayah, satu negara atau antar kota lintas negara.

Di sejumlah negara dapat ditemukan ada istilah kampung melayu, kampung china, kampung arab, atau kampung  jawa dan lain sebagainya. Nama-nama kampung itu, hadir di negeri orang, yang dikembangkan oleh pada diaspora atau perantau. Mereka bukan hanya memindahkan anggota keluarga, nilai dan budaya, namun juga dengan ruang, tempat hidupnya sendiri. Gejala itulah yang kita sebut, migrasi ruang.

Ketiga, hadirnya ruang baru di tempat baru, akan melahirkan sebuah perubahan keruangan. Ruang Jawa di Luar Jawa, akan mendapatkan pengaruh lokasinya tersendiri. Pada konteks itu, potensi terjadinya trans-spasialitas, yaitu perubahan karakter ruang dari tempat asli ke ruang diaspora.

Keempat,  keseriusan seseorang atau komunitas untuk membangun ruang-budaya di tempat baru merupakan bentuk lain dari kesadaran ruang (sense of space) dari manusia. Dengan hal itu pula, manusia sebagai homo-geographicus, bisa bangkit dengan radikalitas-ruang-tradisional, dan bisa pula berubah mengalami proses trans-spasialitas, atau hidup berkembang biak di ruang-hidup yang baru.

Terakhir, fenomena interaksi spasial, merupakan jawaban terhadap adanya indikasi globali. Karena pekembangan teknologi dan komunikasi, manusia hidup mengglobal, namun tetap berpijak pada ruang-hidupnya sendiri. Dengan kata lain, interseksi spasial dan trans-spasial, tidak mengganggu dan mengubah manusia sebagai homogeographicus.

Senin, 04 Desember 2023

Iya, tidak semua orang bisa melakukan hal yang seperti kita lakukan. Dan tidak semua kelakuan orang lain, bisa kita lakukan. Rasa-rasanya, kata-kata seperti ini, biasa kita dengar, dan amat sangat mudah untuk kita pahami. Namun, ternyata, banyak diantara kita, atau mungkin diri kita sendiri, kerap kali, atau pernah salah paham, dan salah tindak dengan kehidupan ini.



Misalnya, ini sekedar misal, kalau orang lain, bisa belajar dimana pun berada. Dia bisa belajar di kelas, di laboratorium, di rumah, atau dikendaraan. Bahkan, dibawah pohon rindang, kendati di tengah sawah pun, mereka bisa belajar. Dengan santai, dan penuh keseriusan mereka bisa membaca buku, dengan suka hati, dan senang hati.

Minggu, 03 Desember 2023

Dalam memberikan penilaian mengenai sesuatu, kadang kita hanya memperhatikan aspek yang terlihat saja. Misalnya saja, menilai calon menantu.  Kadang hanya melihat aspek penampilannya, atau aspek kemapanan dari sisi ekonomi. Aspek-aspek lainnya, kerap terlupakan atau dilupakan.



Atau, bila kita melihat sebuah lembaga pendidikan, yang akan dijadikan calon tempat belajar anak-anak kita. Kadang kita hanya melihat aspek fisik, atau bangunan saja. Ada asumsi dalam pikiran kita, kalau bangunan dan lingkungannya bersih dan lengkap, maka kualitas pendidikannya pun, akan lebih baik lagi. Itulah asumsi dan pikiran kita selama ini.

Pertanyaannya, benarkah demikian ?

Jumat, 01 Desember 2023

Derita. Satu istilah yang ada dalam kamus hidup kita. Jika, bisa, sebenarnya, kita tidak mau, memiliki kata ini dalam kehidupan kita. Namun, hampir dapat dikatakan, setiap orang pasti beririsan dengan kata ini.  Mungkin  perbedaannya, hanya soal bentuk, dan intensitasnya. Namun, secara umum, setiap orang, pasti pernah merasakan derita atau penderitaan ini.


Apakah, derita dan penderitaan, adalah sesuatu yang objektif ?

Kamis, 30 November 2023

Dalam beberapa hari terakhir, alhamdulillah, bisa menggunakan aplikasi perupa berbasis AI. Para netizen sudah tentu, sudah tahu itu, satu diantara sekian aplikasi itu, ada yang disebut dengan bing.com, yang ada dalam google.com.

Hasil karya digital itu, bisa sangat beragam, dan sangat beragam. Bahkan, saya mengartikannya, sangat tidak terduga, dan tak terkendali. Seperti yang ada dalam ilustrasi ini : 

Rabu, 29 November 2023

Berkeluarga itu, pengalaman baru dalam kehidupan. Setiap orang akan merasakan, hal baru, terbaru dalam menjalani hidup dan kehidupannya dengan pasangannya. Tidak ada referensi lain, mengenai hal ini. Andaipun sudah pernah membaca segundang buku terkait berkeluarga, tentu pengalaman hidup dengan pasangan-nyata saat ini, adalah ril, faktual dan baru. Belum ada pengalaman sebelumnya.



Sehubungan hal ini, salah satu kunci yang perlu dikedepankan, khususnya dalam merancang bangunan keluarga harmoni, kiranya adalah perlu untuk mengemas dan mengedepankan pola komunikasi. Pola komunikasi yang indah dan serasi inilah, yang akan menjadi bagian penting dalam menata susunan dan bangunan keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Senin, 27 November 2023

Baru terjadi lagi. Sebuah kata yang ingin digunakan kali ini. Maksudnya, selama ini tidak pernah mengalami mimpi buruk dan menyeramkan. Dan di pagi ini, baru terjadi lagi. Mimpi buruk. Pergi ke suatu  tempat, namun kemudian ke jebak dalam satu rumah-hantu, nan menyeramkan.



beberapa saat kebingungan. terdiam. bingung. dan tidak ketemu masalah. Namun kemudian, setelah beberapa waktu berlalu, ada pikiran nekad untuk berjalan. Akhirnya, ada pintu ke luar menuju ladang terbuka luas. Dari sana kami  pun melakukan perjalanan lagi.

Sayangnya, di tengah perjalanan baru sadar. Sadar dan tersadarkan, ternyata anggota perjalanan berkurang, hilang 3 orang. Anak-anakku, semuanya tidak ada. Hanya kami berdua berjalan. Sementara anak-anakku, entah di mana, dan entah ke mana. 

Panik dirasakan. Kalut dirasakan. Saling berbantah dengan istri, mengenai nasib dan posisi anak-anak itu. Namun, kami semua tidak memiliki jawaban yanag pasti. sedih. kacau rasa, dan pikiran. Tidak menentu langkah, dan tindakan.

Nekad. Bersama istri balik arah, kembali ke lokasi yang tadi. Di telusurinya jalan setapak yang baru saja di lalui. Ditengah jalan itu, kembali bertemu dengan seorang pemuda yang kelihatannya, warga situ. "hahahaha.. kalau mau ketemu Mbah, ke sini saja, nanti saya antar ke rumahnya..." ucapnya dengan penuh misteri. Kemudian, sang pemuda itu kembali ke tempat tidurnya, dan tidur lagi di lokasi itu.

Aku hanya termenung dengan situasi ini, Apakah dia itu kuncen ? apakah dia itu, adalah bagian dari peristiwa yang sedang teralami hari ini. entahlah, semuanya masih menjadi misteri.

Masalah belum terselesaikan. Tetapi waktu terus berjalan. Hingga sampai di rumah, sekitar pukul 11.00 siang. Kepanikan belum reda. Ada dalam pikiran, untuk menghubungi Abah ini, abah itu, yang kerja di polres ini atau polda itu. Tetapi, hal itu tak kunjung dilakukan, karena tidak tahu, apa yang harus diceritakan, dan apa yang harus dilaporkan.

Hemat kata, masih bingung. bingung. bingung.

Keputusan mulai terucap. Sekitar jelang ashar. "Ayo lapor polisi saja, anak kita hilang di rumah di tengah sawah..." ujarku kepada yang lain.

"bawa foto anak-anak, biar pihak kepolisian, punya data.." saran istriku. Atas sarannya itu, kemudian aku berjalan menuju kamar anak-anak. 

dan...

"lho kok ada di sini.." ujarku sambil melongo, melihat anak-anak yang sudah tetiduran di kamar, pada kasurnya masing-masing.

Aku gak paham, dan belum ngerti kejadian ini !!!

Minggu, 26 November 2023

Ada yang unik dalam pribadi manusia. Perhatikan dengan seksama, ilustrasi dalam gambar ini. Seorang gadis desa, tersimpuh di sawah. Sendirian, namun bisa merekahkan senyum, sambil menatap lelangit bumi yang cerah dengan hiasan burung yang terbang. 



Tidak terbayangkan oleh kita, apa yang ada dalam benak dia. Disamping kanan kirinya, ada bakul tempat menyimpan sesuatu hal yang ada kaitannya dengan aktivitasnya di sawah. Kendati dengan tampilan sederhana, namun kecantikan dan kebahagiaan terpancar dalam wajahnya. Cantik, menawan dan indah penampilannya.

Sabtu, 25 November 2023

Menjelang senin. Hari ini. Menjelang senin. Siklus mingguan itu, terus terjadi, dan berulang. Kita semua, tak terkecuali, akan menghadapi situasi seperti ini. Dalam siklus mingguannya, akan dihadapkan pada situasi yang tepat dihadapkan dan berhadapan pada waktu menjelang senin.



Apa masalahnya ?

Masalahnya ada pada persepsi. Persepsi manusia terhadap hari pertama dalam siklus mingguan tersebut. Apa, mengapa, ada apa, dan hendak apa, adalah beberapa pertanyaan yang potensial muncul pada seseorang disetiap awal minggu tersebut. Kemunculan ragam pertanyaan itulah, yang kemudian menyebabkan keragaman warna persepsi dan sikap seseorang dalam menghadapi ruang-waktu, di minggu-minggu yang akan datang.

Jumat, 24 November 2023

Hari ini hari guru. Sebagai guru, saya beruntung. Setidaknya, ada sejumlah ucapan, kiriman salam dan doa, serta penggugahan kenangan akan masa-masa silam, saat ada interaksi antara kami bersama. Mungkin inilah, kebahagiaan tahunan, yang dapat kami rasakan, selama ini.

Tetapi, sekali lagi, dan ini kerap berulang-ulang. Disamping berseliweran ucapan selamat hari itu, bersamaan itu pula, berita-berita guru yang belum 'terselamatkan' hadir dan menyeruak ke permukaan media sosial. Entah mereka yang di kota, pedesaan atau dipinggiran gunung, atau juga di berbagai penjuru daerah yang tak dikenali rimbanya.  Mereka itu adalah pengajar-pengajar sejati, yang tidak kenal publikasi. Mereka adalah pengajar sejati, penuh dedikasi. Mereka pengajar sejati, tanpa harus mengemis kepada negeri.

Kamis, 23 November 2023

Boleh jadi, setiap orang sudah paham. Bahwa sebagai makhluk hidup, akan berkembang secara berkelanjutan. Ada fase lahir, anak-anak, remaja, dewasa dan kemudian tua. Proses dan perjalanan hidup ini, dapat kita saksikan bersama. Semua orang, dan semua makhluk hidup, baik itu hewan maupun tumbuhan.

Sumber : pribadi, image creator

Bagi kalangan akademisi, kejadian dan gejala itu sudah dipahami bersama. Mereka menyebutnya satu proses evolusi (biologis). Untuk kalangan sosial dan psikolog pun, sudah biasa menggunakan teori ini sebagai salah satu cara memahami perkembangan dan perubahan manusia. Karena itu ada yang disebut teori evolusi sosial atau evolusi kepribadian manusia.

Rabu, 22 November 2023

Lusa, adalah  hari guru, atau  lebih tepatnya Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Mungkin itulah, yang biasa terdengar dalam telingaku, sejak masih di sekolah dasar dulu. Kendati demikian, untuk konteks kekinian, lebih mudahnya disebut hari guru, apapun nama sebutan atau jabatan tenaga pendidik di instansinya masing-masing. O, iya maksudnya itu, kalau di sejumlah pesantren atau  madrasah, tidak dikenal GURU, yang dikenalnya ustadz/ustadzah, tetapi tetapi untuk lusa esok, mereka pun merayakan hari guru, bukan nunggu-nunggu hari ustadz.


Mungkin ada pertanyaan penting, apa isi yang perlu dikemas dan disodorkan tahun ini ? ya, panitia penyelenggara peringatan Hari Guru Nasional sudah memiliki tema tersendiri. Tema yang dapat kita baca, yaitu Bergerak Bersama Merdeka Belajar. 

Tema itu, menarik. Tema itu diharapkan pula bisa dinikmati dan diikuti oleh seluruh warga Indonesia untuk turut merayakannya. Maksudnya gimana ya, ? pa iya, perayaan hari itu, bisa dilaksanakan layaknya hari kemerdekaan ? Ya, setidaknya, perayaan hari guru nasional, jangan sampai elitis, dan hanya dinikmati oleh warga Indonesia melalui media sosial.

Selasa, 21 November 2023

Istilah dinasti, muncul ke permukaan. Banyak yang melakukan pengulasan  mengenai konsep dinasti ini, dan banyak pula yang memiliki pandangan bersebrangan. Sehingga, bagi kita yang ada di luar kekuasaan, merasakan ada satu khazanah keilmuan yang sebelumnya tak terbayangkan. 


Sejak SD, kita sudah diberi penjelasan, bahwa dalam sistem kerajaan, mereka yang menjadi raja, tidaklah jauh dari anggota keluarganya. Kalau Bapaknya raja, yang anaknya juga akan menjadi raja, kelak dikemudian hari. Hal itu adalah biasa. Sudah diterima oleh masyarakat, dan menjadi tradisi di tengah masyarakat Indonesia.

Minggu, 19 November 2023

 Bagi sebagian orang cerita ini, tidak aneh. Banyak ditemukan dalam keseharian kita. Tetapi, kiranya, tetap perlu disampaikan di sini, terkait dengan pengalaman pribadi yang  terbaru saat ini.

Sumber : pribadi, canva, 2023

Kejadiannya itu, adalah hal biasa.  Accu (aki) atau sumber energi listrik kendaraan roda empat (mobil), mati.  Banyak hal yang menjadi penyebab, matinya aki mobil. Tetapi, kita tidak bermaksud untuk membincangkan masalah ini. Karena masalah itu, sudah banyak diulas dan diceritakan oleh banyak orang.  Narasi yang akan disampaikan di sini, lebih mengarah pada kelakuan orang dalam menghadapi situasi serupa ini. 

Beginilah, kisah itu bermula.

Sore itu. Sabtu. Di pekan ketiga, dibulan ke sebelas. Keluarga berencana untuk liburan akhir pekan. Kegiatannya tidak aneh-aneh, mencari kolam renang atay water boom yang asyik dan enak di nikmati, khususnya oleh anak-anak rentangan usia 3-15 tahunan. Anak-anak kami di usia itulah, yang sudah menagih kegiatan ini. Sehingga mau tidak mau, sebagai orangtua mengalah pada situasi dan keadaan.

"Yah, cek dulu mobilnya, bensin atau apalah, biar besok pagi, tinggal berangkat.." pesan istriku. Bukan sekedar pesan, kalimat itu, sudah tentu bernuansa perintah, yang tidak boleh diabaikan. Karena itu, tidak membutuhkan waktu lama, saya pun menuju kendaraan untuk melakukan pengecekan mobil, yang hampir dalam sepekan terakhir tidak pernah dipakai keluar untuk jarak yang jauh.


"cesessss...cesesssss" suara kontak kendaraan secara berulang-ulang. Tidak ada suara lain, kecuali desisan.  

"Wah.." pikirku, "kenapa nih." dengan seketika itu, dan reflek saya pun mengontak teman, yang terbiasa dengan kendaraan roda 4. Bahkan, bila tidak salah ingat, menurut pengakuannya, dia menjadi pernah punya pengalaman menjadi supir truk, supir angkutan kota, atau angkutan umum. Saat ini, dia mengaku menjadi supir  pribadi sebagai pejabat kampus di Kota Bandung.

Selasa, 14 November 2023

Satu hal yang jarang disadari oleh pelaku pendidikan atau peserta didik, yakni manfaat dari diskusi. Diskusi adalah salah satu dari teknik pembelajaran. Seorang tenaga pendidik, bisa memiliki teknik pembelajaran diskusi, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, atau pencapaian visi dan misi pendidikan.


Lantas apa hikmah atau berkah dari praktek diskusi bagi peserta didik ? 

Untuk memudah pemahaman kita semua, khususnya sebagai tenaga pendidik atau sebagai orangtua, disini akan disampaikan beberama manfaat dari praktek pembelajaran  yang menggunakan teknik diskusi.

Minggu, 12 November 2023

Tidak semua orang bisa berdiskusi. Andaipun ada yang bisa berdiskusi, namun tidak semua orang mau berdiskusi. Jika saja, semua orang mau berdiskusi, tetapi tidak semua orang terbiasa berdiskusi. Ada yang sudah terbiasa berdiskusi, namun tidak semua orang bisa efektif dalam diskusi.

Itulah persoalan kita !


Terdapat cukup banyak teman yang ada di sekitar kita. Mereka ada di sekitar kita, dan juga bisa mendampingi diri kita. Berbagai  masalah mungkin bisa dicurhatkan kepada mereka, sehingga kita bisa menemukan solusi atau cara pemecahan masalahnya. Namun sayangnya, memang tidak semua orang bisa berdiskusi. Jika diajak hadir dalam satu forum, kendati Namanya  kerja kelompok, namun kehadirannya tetap tidak memberikan warna yang positif. Posisinya diam, dan terdiam, hingga terasa tidak ada, atau tidak terasa kehadirannya. Alasan mereka cukup sederhana, ‘tidak bisa berdikusi’.

Senin, 06 November 2023

 Manusia, dengan segala kelemahan dan kekurangannya, secara Ilahiah pula memiliki kelebihan dan keunggulan. Dalam hal ini, setidaknya ada tiga hal  penting yang menjadi kelebiha manisia dibanding makhluk-makhluk lainnya.



Pertama, Indah Rupa. Diantara makhluk Allah Swt, nyata dan tegas Allah Swt menciptakan manusia  sebagai makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya rupa. Hal ini, tergali dari firman Allah Swt :

﴿ اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ قَرَارًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً وَّصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ ۚ فَتَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ٦٤ ﴾ ( غافر/40: 64)

Allah-lah yang menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentukmu lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. (Gafir/40:64)

Rabu, 01 November 2023

Emosi yang ada dalam jiwa, kerapkali hadir dan muncul, mempengaruhi pikiran, ucapan dan juga tindakan. Kehadiran dan pengaruhnya, seringkali tidak terasa, dan tidak diduga.


Sudah dua minggu ini. Ingin sekali belajar, belajar mengendalikan nafsu, marah, dan atau emosi. Namun ternyata, situasi dan kondisi yang memaksa, memancing emosi itu keluar, dan tanpa kendali.

Selasa, 31 Oktober 2023

M. Dawam Rahardjo, mungkin salah sattu cendiakiawan Muslim yang popular di kalangan aktivis dan akademisi. Cendikia yang memiliki kepakaran dalam bidang ekonomi, tetapi juga menaruh perhatian yang luas dan mendalam terhadap kajian-kajian keislaman. Kendati demikian, bisa jadi, Dawam Rahardjo tidak popular di kalangan pesantren, atau santri. Namun, bisa diyakinkan, bahwa tidak sedikit kalangan elit agama, santri atau pesantren yang mengenali gagasan dan pemikirannya.


Kesimpulan itu, setidaknya, dapat ditarik dari kenyataan faktual, bahwa Dawam Rahardjo memiliki banyak karya intelektual yang berkaitan dengan kajian-kajian Keislaman. Karya yang monumentalnya, adalah Ensiklopedia al-Qur'an dan Paradigma al-Qur'an. Kiranya, kedua karya tersebut dapat diposisikan sebagai karya utamanya, dari Mantan Rektor Unisma (Universitas Islam '45) Bekasi.

Senin, 30 Oktober 2023

Mendengar  kata musibah, kerap dirujukkkan pada sesuatu yang tidak mengenakkan. Misalnya, kematian, kecelakaan, bencana, atau penderitaan lainnya. Sesungguhnya, pemaknaan serupa itu, tidak salah. Pemaknaan itu, sudah tepat. Tetapi, akan menjadi keliru, bila kemudian, kita memberikan pengertian umum terhadap musibah sebagai sesuatu yang mencelakakan.



Kata mushibah, dalam bahasa Arabnya, sekedar melirik sebentar ke kamus bahasa Arab, ternyata, kata ini mengandung makna, sesuatu yang mengena atau menimpa. Jika, kita lagi berjalan, kemudian ada sesuatu yang menimpa kita, disebutnya mushibah, atau mengenai. Jadi, kata musibah diartikan beban, karena datang dari luar, kemudian mengenai kita, dan menambah 'beban' kepada kita. Tetapi, untuk makna ini, tidak seharusnya diartikan negatif. Tersebab, sejumlah hal yang menimpa kita, tidak selamanya negatif, tetapi ada juga yang positif.

Minggu, 29 Oktober 2023

Jika kita menutup mata dan telinga dari komentar orang lain terhadap sikap, pikiran dan tindakan kita, maka hal itu akan menjadi pintu-awal masuknya sikap keras kepala dalam diri kita. Kehadiran sikap keras kepala dalam diri kita, akan menjadi kematian hati. Dan kematian hati, akan menjadi sumber prahara di masa depan.



Berhati-hatilah dengan sikap menghadapi komentar, atau  kritik. Karena sejatinya, kritik itu adalah mengoreksi titik  lemah dalam sikap kita, dan menghancurkan kebodohan serta keburukan yang ada dalam diri kita. Salah bila kita mengharapkan harus hadinya, kritik yang membangun dan terus membangun. Karena sesungguhnya, komentar yang membangun adalah sebuah pujian, dan pujian bukanlah sebuah kritik. Kritik adalah koreksi. koreksi adalah mengungkap kelemahan, keburukan, bolong atau kerusakan, sehingga diharapkan akan menjadi sesuatu yang  lebih baik lagi.

Rabu, 25 Oktober 2023

Ada kisah. Seorang  siswa, begitu rajin, dan serius banget, membicara mengenai cita-cita, harapan dan keinginannnya.


"setelah dari madrasah ini, aku ingin ke jurusan ekonomi di perguruan tinggi negeri.." ungkapnya serius.

Ungkapan yang sejenis, disampaikan oleh rekan-rekan yang lainnya. "gak, ah, aku mah, mau jurusan olahraga, sekalian menyalurkan hobi futsal saja.."

Senin, 25 September 2023

Ini, kejadian untuk yang kesekian kalinya. Informasi itu, muncul, berkembang dan terus berkembang. Entah untuk kapan, dan entah untuk yang keberapa kalinya lagi. Perasaan ini, muncul dan muncul lagi. Walau kadang, harapan belum menjadi sebuah kenyataan.



"sepanjang berharap itu, masih gratis, kenapa tidak kita kembangkan.." itulah diantara pesan yang muncul. Pepatah yang seakan-akan muncul dari lisan orang bijak, dan memang masih layak untuk tetap di pegang, oleh siapapun yang sedang melakukan perjuangan.  

"ngarep ditelpon  jadi wapres, ya...?" mendengar ledekan itu, saya hanya tersenyum. Karena hanya informasi serupa ini, dan harapan serupa itulah, yang ada dan kerap kali muncul berulang kali dalam kehidupan ini.

Sabtu, 16 September 2023

Fenomena unik. Kadang kita membicarakan sesuatu, yang tidak sadar kita lakukan, atau menolak sesuatu yang sedang kita jalani. Kalau kita bicarakan, maka kita akan melakukan penolakan terhadapnya. Tetapi, kalau kita berdiam diri, ternyata banyak hal yang ditolak itu, adalah sesuatu yang sudah dan sedang, bahkan sering dilakukannya. Termasuk dalam hal ini, yaitu ide kapitalisasi pendidikan.


Kesimpulan ini, setidaknya, diungkapkan di sini, selepas menyelesaikan bacaan karya Nanang Martono (2012). Judul buku itu, "Kekerasan Simbolik di Sekolah". Buku ini, diterbitkan sudah lama. Hampir 11 tahun lalu. Namun, baru bisa baca sekarang. Lha mengapa ? 

Kamis, 03 Agustus 2023

 

Empat Tugas Manusia

(Khutbah Jum'at. 4 Agustus 2023)

 

Pertama, Menjadi Khalifah

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٣٠ ( البقرة/2: 30-30)

 (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah/2:30)

Konsep khalifah, mengandung makna wakil, atau pemimpin. Dengan kata lain, sejatinya manusia adalah mandataris Ilahi di muka bumi, yang memiliki kewajiban praktis dan operasional untuk memelihara, dan mengelola hidup dan kehidupan, lingkungan dan alam raya ini dengan baik.



Kesan yang kuat, dalam tugas pertama ini, adalah kepemimpinan. Seorang perlu memiliki jiwa kepemimpinan, leadership, makna dari leadership adalah kemampuan mengelola, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya sosial.

Kamis, 13 Juli 2023

Tidak berselang lama. Itulah yang terasa atau dirasakannya. Tidak butuh waktu lama, hal yang tidak diinginkan datang dan hadir kembali.  Dia, yang kini berposisi sebagai seorang ASN, dan bertugas pada sebuah instansi negara, mengalami hal-hal yang tidak diinginkannya. Tidak diinginkan dirinya, anaknya dan juga mungkin keluarganya.


Di masa-masa PPDB, penerimaan peserta didik baru, khususnya untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, dia mengalami kegagalan total. Gagal total. Akibat dari kebijakan zonasi, putranya gak bisa mendapatkan kursi di sekolah negeri yang diinginkannya. Jarak rumahnya jauh ke sekolah sana dan sekolah sini. Jarak yang tidak mumpuni untuk mendapatkan  layanan sekolah negeri, menjadi alasan utama derita awal tahunan ini, dialaminya.

Sabtu, 08 Juli 2023

Ini bukan soal diskriminasi. Pernyataan ini pun, tidak dimaksudkan untuk menjadi preseden. Tidak. Pernyataan ini, lebih sekedar memberikan gambaran untuk mengajak kita, mencoba berpikir dewasa, dan atau bijak dalam mensikapi sesuatu hal, khususnya dengan kedewasaan dan kematangan seseorang dalam dunia kerja. 


Hanya itu, setidaknya, itulah yang menjadi beban pikiran yang kini mengendap dalam pikiran ini.

Pada mulanya ada sebuah pertanyaan, sederhana, namun mengundang pemikiran yang komplek. Sederhana, tetapi mengandung sebuah kekhawatiran yang sangat kuat. "apa argumentasi saya, bila nanti ada komentar, kenapa anak baru bisa naik jabatan, sedangkan pegawai seniornya masih tetap berkuat atau berkubang di jabatan yang sama...?" 

Rabu, 28 Juni 2023

Idul adha. atau disebut juga hari raya qurban. Umat Islam di seluruh dunia, melakukan gerakan yang massal dan massif, melaksanakan ibadah qurban. Di hari ini, orang-orang yang mampu menunjukkan kepekaan, kepedulian, dan pengabdiannya kepada kehidupan. 


Dalam sebuah kisah, seorang teman bertutur, di kompleks perumahannya, kendati hanya satu RW, tetapi kepeedulian dan kesungguhannya dalam menjalankan ibadah qurban, mengatakan "alhamdulillah, di kompleksku, ada banyak sapi, hampir 10 ekor lebih", ungkapnya dengan penuh antusias. "hampir setiap tahun, seperti itu.." tambahnya lagi.

Jumat, 16 Juni 2023

Dalam kehidupan kita, tidak selamanya kita ingat sesuatu  hal. Tidak selamanya pula, kita memahami sesuau hal. Mungkin jadi, kita pernah belajar atau mempelajari sesuatu, tetapi dalam satu waktu kita kerap dihinggapi khilap, dan tidak mengingatnya lagi. Atau juga, mungkin jadi kita sudah pernah mendengar sesuatu hal, melihat sebuah kejadian, tetapi kemudian kita lupa terhadap ragam kejadian tersebut. Dalam situasi serupa ini, kehadiran seorang teman, menjadi sangat penting dalam mengingatkannya Kembali.


Pada satu kasus, kita memiliki pengetahuan, pemahaman atau kesadaran tertentu. Tetapi, karena kita hilap dengan  prinsip hidup, kadang kita melanggar perjanjian, melanggar aturan, norma atau etika dalam hidup dan kehidupan ini. Maka tidak mengherankan bila kemudian ada teman, sahabat atau saudara kita  yang mengingatkan kita, atau menasehati diri kita.

Kamis, 15 Juni 2023

 Awal Juni, sebuah berita yang tidak diharapkan sebelumnya. Sahabat di tempat kerja, diberitakan Kembali ke haribaan Ilahi, menghadap Allah Swt. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Mungkin bagi sebagian orang, menganggap berita itu sebagai berita biasa. Tersebab, kematian adalah hal biasa, dan sering terjadi dalam kehidupan hari ini. Tetapi, bagi anggota keluarga, atau karib kerabatnya, peristiwa itu, mendatangkan duka yang tiada tara, dan kepedihan yang mendalam.


Bagi umat Islam, peristiwa kematian seseorang, masuk dalam kategori musibah. Makna pokok dari kata ‘mushibab’, yaitu sesuatu yang menimpa kepada seseorang. Ragam hal yang bisa menimpa seseorang.  Ada yang melahirkan derita, dan ada yang melahirkan suka. Sudah tentu, derita dan suka, bergantung pada respon orang terhadap peristiwa tersebut.

Allah Swt berfirman :

﴿ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ٧٨ مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا ٧٩ ﴾ ( النساۤء/4: 78-79)

Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?

Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi.  (An-Nisa'/4:78-79)

Merujuk pada ayat tersebut, kita menemukan beberapa inspirasi atau kesan yang sangat kaya.  Inspirasi dan  kesan ini, memiliki nilai praktis dan etis dalam kehidupan sehari-hari ini.

Minggu, 04 Juni 2023

Memasarkan guru (teacher marketing) atau mungkin lebih santun menggunakan istilah mempromosikan guru. Entahlah. Pilihan kata, bergantung pada selera pembaca.  Bahkan, andai ada yang bermaksud menggunakan istilah  menjual guru pun, tidak masalah. Bisa jadi, seperti yang terkait dengan istilah marketplace guru, ada yang kurang setuju dengan istilah ini. Istilah ini seakan memosisikan guru sebagai 'profesi' yang tidak terhormat. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk hal itu. Karena pokok soalnya itu, bukan di sana. Pokok soal  yang hendak disampaikan itu adalah dalam posisi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan,  "bagaimana para lulusannya itu bisa dikenal masyarakat atau pengguna atau user, dan mereka mau menggunakannya". Inilah persoalan pokok yang hendak dibicarakan.

sumber : kompas.com

Kita semua paham, dan sudah paham sejak dulu. Guru adalah produk lulusan dari sebuah lembaga dengan kekhususna program pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Lulusannya, dari tahun ke tahun terus bertambah. Bahkan, selepas adanya kebijakan mengenai sertifikasi profesi-terbuka, yakni lulusan apapun bisa mengikuti seleksi sertifikasi guru (dan dosen), maka kandidat untuk menjadi tenaga pendidik dan kependidikan ini, sangat-sangatlah terbuka.

Surah Yaasin, mungkin tidak asing bagi sebagian umat Islam. Ayat-ayat dalam surat ini, termasuk juga surah Yaasin secara keseluruhan, umumnya sangat familiar di telinga Umat Islam, selain ayat kursi, atau surah Yusuf dan Surah Maryam.  Cukup  Panjang, alasan mengapa ayat-aat ini atau surah-surah ini familiar di tengah Masyarakat Muslim.  Kita tidak mungkin menjelaskan hal-hal tersebut di sini, di ruang tulis yang singkat ini. Namun hal yang pasti, biasanya, ini sekedar kebiasaannya,  di malam-malam istimewa atau malam Jum’at misalnya, umat Islam kadang membaca surah Kahfi, atau Surah Mulk atau Surah Yaasin, atau dua diantara surah-surah yang sudah disebutkan tadi. Hal ini dilakukan, dengan keyakinan untuk mendapatkan berkah bagi pembacanya.


Termasuk pengalaman diri dan pribadi ini. Pada malam itu, membaca surah Yaasin, dan kemudian di tengah pembacaan, saya terhenti saat membaca ayat ini.