Ini adalah pengalaman pertama, diberi kesempatan untuk mengisi shilaturahmi dalam acara Empat Bulana. Syukuran Empat Bulanan kehamilan, Tetangga di Kompleks Vijaya Kusuma. [1] Sangat diuntungkan, judul atau tema yang disampaikan waktu itu, syukuran kehamilan 4 bulan. Sehingga, tidak disia-siakan, tema itu pulalah, yang dimanfaatkan untuk memaparkan pandangan-pandangan mengenai hal ihwal terkait hal itu.
Patutlah kiranya kita memahami kembali, firman Allah Swt, berikut : "dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih". (Qs. Ibrahim : 7)
Pertama, bersyukur itu artinya menerima
amanah dengan ikhlas. Ikhlaslah dengan kandungan itu. Jangan jadikan bayi dalam
kandungan sebagai beban. Laki atau perempuan, semua itu adalah takdir dari
Allah Swt. Tidak perlu resah atau merasa beban dengan hadirnya bayi dalam
kandungan ini.
Bukankah
kita bisa melihat, banyak diantara anak muda saat ini, yang merasakan bahwa
bayi dalam kandungan itu jadi beban ?
ya, karena mereka memang melakukan cara yang salah, sehingga kandungan dalam
dirinya, bukan menjadi satu kenikmatan, kebahagiaan, tetapi malah menjadi beban
dalam hidupnya.
Oleh
karena itu, tahap pertama dalam bersyukur itu, adalah terima dengan ikhlas,
bayi yang ada dalam kandungan itu. Karena sesungguhnya, bayi yang ada dalam
kandungan itu, adalah bayi idaman kita.
Bahkan, kalau perlu, ngidamlah hal-hal yang indah, sehingga kita
memiliki anak yang indah.
Masalah
kita sekarang ini, kadang malah ngidam hal-hal yang sepele. Ngidam jengkol.
Ngidam pete. Mengapa tidak ngidam menjadi artis, atau ngidam menjadi seorang
ulama ? dengan ngidam hal yang indah,
mudah-mudahan idaman itu akan menjadi kenyataannya.
Kedua, terima keadaan terakhir ini, dan siaplah berubah status. Perubahan status bayi, dari satu bulan ke
empat bulan, adalah hal alamiah, tetapi perubahan mentalitas diri kita
membutuhkan pelatihan dan pembelajaran.
Hal
terpenting itu, bukan takut pada
perubahan fisik fisik dari kurus menjadi
gendut. Hal yang harus ditakutkan itu adalah tidak berubahnya pribadi kita,
dari sifat kanak-kanak menjadi seorang ibu. Mau tidak mau, disadari atau tidak,
setelah empat bulan ini, seorang wanita akan
memiliki status baru, dan akan diposisikan secara lebih dewasa dari
sebelumnya.
Semula
kalian di sebut gadis, kemudian sebut
sudah bersuami, maka kini, harus sudah siap menjadi seorang ibu. Perubahan
mentalitas itulah yang perlu disiapkan oleh seorang ibu yang tengah mengandung
bayi di usia empat bulanan.
Ketiga, makna dari bersyukur itu adalah
mempersiapkan diri untuk memberikan perawatan
yang optimal terhadap bayi dalam kandungan tersebut. Begitu pula sebaliknya, seorang ibu hamil disebut
sebagai kategori tidak bersyukur, bila kurang memperhatikan bayinya. Padahal, Rasulullah Muhammad Saw bersabda :
Sesungguhnya salah seorang diantara kalian
dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam
bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu
menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk
meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya,
ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya." [Bukhari
dan Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu].
Dengan
kata lain, seorang ibu, harus memperhatikan empat hal penting bagi kebutuhan-kebutuhan bayi dalam hidup dan
kehidupannya. Dengan memberikan pelayanan dan perawatan yang optimal kepada bayi
tesrebut, menunjukkan bahwa kita sudah bersyukur kepada Allah Swt.
[1]
Sebagian dari materi yang disampaikan dalam pengajian 4
Bulanan tetangga di Kompleks Vijaya Kusuma, tanggal 22 September 2013, pukul 10.00-11.00 WIB
Nice Info
BalasHapus