Just another free Blogger theme

Minggu, 03 Desember 2017



Hasil gambar untuk saintifik kartunyang menarik dari kurikulum 2013, atau yang direvisi. Pada kurikulum 2013 awal, proses pembelajaran diharapkan dapat mengembangkan model pembelajaran saintifik. Sementara, dalam kurikulum revisi menekankan pentingnya berfikir tingkat tinggi (high order thinking). Pertanyaan kita, mengapa ini perlu ? mengapa untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah harus berfikir ilmiah ? atau mengapa para guru harus memberikan proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah ? bukankah, kewajiban berfikir ilmiah dan atau melakukan kegiatan ilmiah itu adalah tugas dosen atau ilmuwan ?

Senin, 30 Oktober 2017

Tahun 2001, sudah dilaporkan mengenai banyaknya sekolah di Amerika Serikat yang menunjukkan kinerja yang buruk. Indikator utama dari gejala itu, yakni meningkatkan kebosanan peserta didik dalam mengikuti kegiatan sekolah. "sekolah yang membosankan.." itulah, salah satu pekikan anak muda sekarang ini.  Kejadian itu, bisa pula hadir di tengah lembaga pendidikan kita sat ini.
Kritikan itu memang cukup mendasar, dan juga menyakitkan. Bukan hanya para guru, pengelola pendidikan, tetapi  juga pemerintah.
Para guru, atau tenaga pendidik, merasa sudah 'beak dengkak' kerja keras, dari pagi hingga sore, bahkan malam hari melakukan kegiatan yang terkait dengan pekerjaan sekolahnya, namun ternyata tetap saja mendapat sorotan dari masyarakat. Sekolahnya dianggap kurang efektif, tenaga pendidiknya dianggap kurang serius dalam bekerja.
Untuk sekedar alibi, kadang para pengelola pendidikan memberikan data, bahwa dari tahun ke tahun, sudah tampak kenaikan prosentasi kelulusan di ujung pembelajarannya. Tetapi, prosentase serupa itu, masih juga diartikan sebagai bentuk formalisme, dan tidak menyentuh substansi pendidikannya. Kritikan itu pun, sudah tentu menyakitkan.
Terlebih lagi, perasaan yang diidap oleh penyelenggara negara. Mereka mengatakan "sudah jutaan malah milyaran rupiah digelontorkan untuk dunia pendidikan, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan". Karena adanya kebosanan dan ketidakefektivan layanan pendidikan inilah, kemudian negara pun mendapat kritikan pedas, baik dari akademisi maupun  lawan politiknya.
Bila kondisi ini dibiarkan, kebosanan anak di sekolah, dan kegagalan sekolah dalam mewujudkan visi dan misi lembaga pendidikannya, maka hal ini, akan menjadi penggenap lahirnya "sekolah gagal" (failure school).


sumber : Shlomo Sharan dan  Ivy Geok Chin Tan, "Organizing Schools for Productive Learning", 2008 Springer Science + Business Media B.V.


  Pengungsi KongoREPUBLIKA.CO.ID, KASAI -- Warga di Republik Kongo terancam kelaparan menyusul pecahnya konflik di provinsi Kasai. Direktur eksekutif Program Pangan Dunia David Beasley mengatakan, lebih dari tiga juta warga Kongo dihantui kelaparan.

"Ratusan ribu anak-anak terancam meninggal dalam beberapa bulan kedepan jika bantuan tak segera datang," kata David Beasley seperti diwartakan BBC, Ahad (29/10).

Dia menyebut peristiwa yang menimpa Provinsi Kasai merupakan sebuah bencana. Dia mengatakan, kasus malnutrisi kerap menghantui anak-anak bersama dengan permasalahan pertumbuhan.

Dia mengatakan, Program Pangan Dunia (WFP) hanya memiliki satu persen dana untuk membantu warga Kasai.

"Jika menunggu beberapa minggu lagi sebelum menerima dana untuk mengadakan makanan, saya tidak bisa membayangkan betapa mengerikan situasinya," katanya.

Sebelumnya, kekerasan meletus pada Agustus tahun lalu menyusul kematian seorang pemimpin lokal dalam bentrokan dengan kepolisian. Peristiwa tersebut memaksa 1,5 juta orang mengungsi dari rumah mereka. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Tanggal : Senin , 30 October 2017, 00:34 WIB
Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Hazliansyah
sumber : http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/17/10/30/oylhu9280-tiga-juta-masyarakat-kongo-terancam-kelaparan

Senin, 16 Oktober 2017

Apakah kita bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai objek penelitian ? Sebuah pertanyaan sederhana, namun memiliki inti masalah yang sangat mendasar. Mengapa di sebut mendasar karena pada kenyataannya, atau dalam beberapa kasus, apa yang tampak dalam dunia maya, bukan sesuatu yang nyata. Namanya juga dunia maya, maka realitasnya pun reallitas semu (nir-nyata).
Di sisi lain, kita sangat sadar, bahwa informasi di dunia maya itu sangat melimpah, bahkan bisa disebut berlebih dan berlebihan. Perhatikan saja media sosial yang kita gunakan saat ini ! dalam medsos teman-teman kita, ada yang berisikan curhatan pribadi,  kelakuan diri, atau informasi mengenai ragam kelakuan yang ada di sekitar penulisnya. Dengan kata lain apakah semua hal itu, bisa digunakan  sebagai objek penelitian ?
Khusus untuk kita, yang hidup di zaman teknologi informasi ini, maka ada beberapa kejadian baru, yang sebelumnya tidak banyak teralami.
Pertama, memanfaatkan teknologi online untuk praktek penelitian. Peneliti, memanfaatkan teknologi internet, sebagai media untuk pencarian informasi dan penggambaran gejala yang tengah di teliti. tahapan ini, teknologi informasi, menjadi alat atau media untuk pencarian data.
Kedua, memanfaatkan infrmasi dan teknologi infomasi sebagai objek. Jika yang pertama tadi sebagai alat, maka yang kedua ini, menjadikan informasi dan teknologi informasi di dunia maya sebagai objek kajiannya.
Selama ini, kita sudah mengenal pendekatan semiotik, untuk melakukan kajian tanda-tanda budaya, sepeti yang muncul dalam teks, atau  karya lukis dan seni rupa. Pendekatan ini, sudah biasa digunakan, dengan memanfaatkan tanda-tanda budaya yang tercetak. Sementara, di era sekarang ini, tanda-tanda itu, lahr dan mewujud dalam bentuk elektronik atau digital. Objek inilah, yang kini ramai menjadi bahan perbincangan dan kajian baru, di zaman kita.
Paparan ini, kemudian menghantarkan kita pada satu sudut kebutuhan baru yang disebutnya netnography.  Denga kata lain, kita bisa mengartikan netnography  dalam dua makna, (1) melakukan penelitian dengan memanfaatkan teknologi online, dan (2) memanfaatkan fenomena online sebagai objek kajian ilmiah.

Jumat, 13 Oktober 2017



Hasil gambar untuk sumberdaya lokalBagi seorang guru, potensi lokal sejatinya dapat dijadikan sebagai sumber belajar atau bahan ajar. Lebih tepatnya lagi, kita bisa menerapkan model pembelajaran berbasis sumberdaya lokal.

Jumat, 29 September 2017


Hasil gambar untuk film g30 spkiCCTV saja adalah cupilikan dan pilihan, maka film pun demikian adanya. secara sederhana, film adalah film, kehidupan adalah film itu sendiri, tetapi film bukanlah kehidupan. Film adalah  karya dan seni buatan manusia.

Selasa, 05 September 2017


Hasil gambar untuk KPK DPMusuh  Negara itu ada tiga, koruptor, pendukung atau pelindung koruptor, dan perusak lembaga pemberantasan korupsi (KPK). Ketiga kelompok atau ketiga orang itu, bisa saling kenal, bisa juga tidak saling kenal tetapi diikat dan terikat oleh satu kepentingan. Kepentingan ekonomi dirinya, dan keselamatan atas kasus di masa lalunya.

Jumat, 25 Agustus 2017

Hasil gambar untuk saat ujian tulisSeorang mahasiswa. Dengan kepala menunduk. Terkadang juga menengadah. Kemudian sesekali, melarak-lirik ke kanan atau ke kiri. Entah apa yang dicari. Entah apa pula yang kemudian dapat dia temukan. Yang terlihat, selepas itu, kemudian dia menunduk lagi, menuliskan sesuatu ke lembar kertasnya.

Kamis, 24 Agustus 2017

Hari ini. Tidak terasa, air mata ini harus turun. Dengan rona yang masih bening, namun kelihatan masih segar, dan hangat. Seolah menggambarkan, butiran air yang benar-benar tidak diinginkan, namun harus tetap keluar dan terjatuhkan.

Jumat, 18 Agustus 2017


Hasil gambar untuk agustusanSulit untuk membayangkan, menemukan jawaban dari seorang peserta didik, yang mengajukan pertanyaan, "kita ingin menyelenggarakan agustusan gaya anak muda gaul ?", bahkan, lebih spesifik lagi, karena lingkungan kami ada di madrasah, dia mengatakan "agustusan gaya anak muslim gaul ?"

Rabu, 09 Agustus 2017


Hasil gambar untuk expansiveExpansive Learning atau pembelajaran ekspansif. Model pembeljaran ini, sudah dikembangkang Yrjö Engeström, sejak 2001. Model pembeleajaran ini, kurang popular dibandingkan dengan model pembelajaran cooperative atau colaborative learning. Padahal, dalam batas tertentu, model pembelajaran yang satu ini pun, memberikan "janji' positif dalam mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik dalam memecahkan masalah.

Minggu, 23 Juli 2017

Hasil gambar untuk ppdb
Hari pertama, masuk sekolah.  Bagi sebagian anak, khususnya mereka yang dinyatakan diterima di sebuah sekolah negeri impiannya, akan menjadi moment pertama yang sangat membahagiakan. Setidaknya menjanjikan harapan baik untuk masa depannya.

Sabtu, 01 Juli 2017

Hasil gambar untuk diasporaFenomena diasporas, bukanlah fenomena baru. Setidaknya, dalam konteks sosiologi agama, gejala mendiasporis ini, sudah terjadi dalam waktu yang lama, dengan kurun yang sangat panjang. Bangsa Yahudi, adalah kelompok agama dunia, yang kerap dijadikan objek kajian gejala diasporik di dunia ini.

Sabtu, 10 Juni 2017

Hasil gambar untuk janjiSedikit termenung. Saat khatib, menguraikan mengenai hikmah ramadhan,di  ujung penggalan sepuluh hari pertama. Dengan menggunakan ilustrasi yang sederhana, dan mudah dipahami oleh jama'ah, beliau menegaskan bahwa shaum ramadhan itu, adalah saat untuk menguji komitmen kita.

Selasa, 23 Mei 2017


Hasil gambar untuk melek ITBaru-baru ini, mengkuti kegiatan pendidikan dan latihan substantif tentang pengembangan bahan ajar. Ahamdulillah, pengalaman kepesertaan saat itu, memiliki energi tambahan untuk menggugah dan mengungah harapan positif falam meningkatkan layanan pendidikan di madrasah.

Jumat, 14 April 2017


Hasil gambar untuk menangis membaca alquranDalam sesi-sesi pertama, saya merasakan tidak ada yang aneh. Belum terasa aneh. pernyataan-pernyataan motivatif yang terlontar dari sang Instruktur, secara pribadi, saya rasa sebagian diantaranya pernah saya dengar atau saya baca di media elektronik. Sehingga, hingga menjelang dzuhur saya adalah peserta yang masih 'kelihatan liar', dan banyak ketawa-ketiwi, tidak jelas arahnya.

Senin, 20 Maret 2017


https://img07.rl0.ru/1fb08630676dc48895e2cb6bd1994108/c333x258/1.bp.blogspot.com/-fZw2iSEZhgs/UU0Xba-0gmI/AAAAAAAAC0I/8YRYN3poHDA/s1600/Tidak semua orang sadar, bila dalam hidupnya, dia pernah melakukan pembajakan. Pembajakan terhadap karya, karir, atau hak orang lain. Ketidaksadarannya itulah, yang kemudian, malah membuahkan, sikap, merasa benar dengan sikapnya, dan menjadikan orang lain sebaga korban. Sakitnya tuh di sini !

Jumat, 03 Maret 2017


Image result for kaca pecahJadilah Plastik, dan bukan manusia bermental kaca. Mendapat tekanan sedikit, langsung pecah. Ada  masalh sedikit,  langsung nangis. Ada tugas agak berat sedikit, langsung mundur. 

Senin, 20 Februari 2017


Hasil gambar untuk bocoran ujian nasional 2017Entah mengapa, kita di sini, melihat ada beberapa kemiripan antara guru di sekolah dengan presiden dan DPR di istana, saat menghadapi soal UN.  Ahok, adalah mata pelajaran yang di UN-kan untuk tahun 2017 ini. Setiap peserta UN, dibuatnya blingsatan dan bercucuran keringat karena soal tersebut..

Jumat, 10 Februari 2017


Hasil gambar untuk bajak sawahDulu tidak pernah berpikir, atau terpikirkan, tentang identitas diri ini. Siapa saya ini ? apa tugas saya selama ini ? pertanyaan-pertanyaan sepele, yang seringkali saya abaikan selama ini.

Senin, 06 Februari 2017


Hasil gambar untuk terdakwa kartunSaya heran. Bisa jadi, yang lain pun heran. Mengapa, di zaman sekarang ini, selepas ada KPK, dan bahkan puluhan, hingga ratusan pejabat sudah masuk ke penjara, masih saja, ada yang melakukan tindan pidana korupsi ! heran. gak habis pikir. Mengapa hal serupa ini terus terjadi !

Rabu, 25 Januari 2017

dengan mengetahui kelemahan orang lain,
kita dapat memperbaiki hidupnya
namun dengan menyembunyikan kelemahannya,
berguna untuk menjaga keharmonisan
dengan mengetahui keunggulan orang lain,
menunjukkan penghargaan diri,
namun dengan membuka-buka keunggulan

kan jadi bibit keangkuhan

Minggu, 22 Januari 2017


Hasil gambar untuk gagasanSepuluh tahun sudah, menjalani profesi sebagai tenaga pendidik di madrasah yang di kelola Negara.  Sebagai salah satu, lembaga pendidikan negeri, hilir mudik pegawai, khususnya di puncuk pimpinan, sudah biasa dan wajar terjadi. Potensi serupa itu, sulit dihindari, dan harus diterima tanpa koreksi.

Mengapa disebut tanpa koreksi ? alasannya sangat klasik, guru atau aparat, tidak memiliki kewenangan untuk menolak keputusan atasan. Hingga 2016, pimpinan sekolah/madrasah, lebih merupakan otoritas pemerintah dibandingkan dengan hak demokratis warga sekolahnya. Dengan kata lain, pimpinan yang datang, dengan kualitas apa adanya, harus diterima.

Rabu, 04 Januari 2017

Siapa yang tidak kenal mancing (ngusep) ? kendati tidak semua orang hobi mancing, tampaknya sangat jarang ada orang yang tidak mengenal mancing. Mancing, dalam kehidupan manusia, kini telah menjadi sebuah gejala sosial yang mewarnai agenda kehidupan manusia. Dengan kata lain, memancing telah menjadi salah satu budaya manusia dalam mengisi, mewarnai dan meningkatkan makna hidup dan kehidupannya.

Seringkali kita mendengar, ada orang yang kehabisan kata-kata bila menulis sebuah surat, artikel atau makalah. Ketika kita sedang memberi sambutan, kadangkala (khususnya bagi mereka yang jarang memberikan sambutan secara langsung tanpa teks) merasa kehabisan pembicaraan. Keadaan seperti ini, sudah barang tentu membuat kita merasa ’bete’ dan menyakitkan. Terlebih lagi, bila sedang berhadapan dengan orang yang kita hormati, maka kehabisan ide/pemikiran atau kata-kata, membuat keresahan dalam jiwa ini semakin menguat.

Pada dasarnya, tidak ada seorang pun yang melarang orang lain berpendapat. Inilah, salah satu dari asas demokrasi (freedom of speech). Dengan ruang kebebasan yang luas, dan setiap orang berhak menunjukkan keunikan, kekhasan dan karakter pemikirannya sendiri. Hanya pada masyarakat yang feodal, tata urutan berbicara dijadikan landasan etika manusia. Dan hanya pada masyarakat yang otoriter, perbedaan pendapat dan pemahaman dijadikan sasaran hokum. Selain kedua kelompok itu, tampaknya gaya bicara, isi pembicaraan dan hasil dari pembicaraan, akan lahir sebagai sebuah karya intelektual yang berkualitas manusiawi dan kemanusiaan.
Alarmku

aku lupa,
kau datang tuk mengingatkan
aku sedih,
kau datang tuk menggembirakan
aku sendiri,
kau datang tuk menemani
aku sepi,
kau datang tuk meramaikan
aku lelah,
kau datang tuk menyegarkan
aku letih,
kau datang tuk menggairahkan
aku lari,
kau datang tuk mengejar
aku sembunyi,
kau datang tuk menemui
aku diam,
kau datang tuk menggerakkan
aku hamba,
kau datang tuk meilahiahkan

kaulah alarm hidupku,
penghidup niat penggerak tujuan
kaulah pengingat waktu,
penghidup jaman, penggerak ruang




Pagi itu

pagi itu, ku sebut namamu
dalam lisanku, kau adalah bahasaku

pagi itu, kutatap wajahmu
dalam mataku, kau adalah gambaranku

pagi itu, kusentuh tubuhmu
dalam tanganku, kau adalah karyaku

pagi itu, kudengar suaramu
dalam telingaku, kau adalah berita kegembiraanku

pagi itu, kubelai bibirmu
dalam mulutku, kau adalah giziku

pagi itu, kuukur tungkai telapakmu
dalam kakiku, kau adalah langkahku

pagi itu, kupahami dirimu
dalam hidupku, kau adalah ruhku

pagi itu, kusadari dirimu
dalam sukmaku, kau adalah jiwaku

pagi itu, keselami bayanganmu
dalam jiwaku, kau adalah diriku


Bandung, 27 April 2001


Jangan Kau Tutupi

Kawan,
jangan kau tutup pintu rumahmu,
hingga tetanggamu tak pernah tahu tentang dapurmu,
dan kaupun tak pernah tahu tentang dapurnya

jangan kau tutup matamu,
hingga kau tak pernah melihat anak-anak kecil menjerit kelaparan,
anak jalan tergelepar kehausan,
orang miskin, terhuyung lemah
tak sanggup bayar-apa-apa
dan mereka rebah.
rebah, di telan gelapnya malam, nan hitam

kawan,
jangan kau tutup telingamu,
hingga kau tak pernah mendengarkan tangisan bayi
melolong di tengah malam
mereka sakit ditinggalkan sang bunda,
kelaparan ditinggalkan sang ayah
mereka kini, berayahkan kesepian, dan berbundakan kesendirian

jangan kau tutup pintu hatimu,
kawan,
hingga kau tak pernah merasakan,
hangatnya cinta yang ingin kutebarkan padamu,
dan ingin ku rasakan syahdunya cintamu,
jangan.
jangan kau tutupi pintu hatimu,
hingga kau tak pernah merasakan,
tentang indahnya hidup bertaburkan kedamaian

jangan kau tutup pintu pikiranmu,
hingga kau tak pernah mau berfikir,
tentang mereka yang disana
di sana
di dalam lubuk kelas, ada anak yang malas
di dalam lubuk sekolah, ada anak yang lemah
di dalam lubuk desa, ada anak yang mati tak berdosa
di dalam lubuk kota, ada anak yang tak punya masa depan
di dalam lubuk negara, ada anak yang kehilangan saudaranya

jangan kau tutup pintu langkahmu,
hingga kau tak pernah berjalan di atas pasir,
tak pernah berjalan di atas api
tak pernah berjalan di atas awan,
dan kini kau hanyalah onggokan daging
terkapar di atas bantal

kalaulah,
pintu rumahmu,
pintu hatimu,
pintu matamu,
pintu langkahmu,
pintu telingamu,
kau tutup tuk segalanya,
maka
kau adalah besi tua nan membisu.
Tak ada arti dan
tak ada makna.

Bandung, 7 – 6 2002