Saya termasuk belum
paham, atau dalam istilah lainnya, belum mengerti, terhadap pernyataan seorang
instruktur dari pengawas yang mengatakan bahwa tahap berpikir C-1, bisa dibuat
menjadi soal higher order thinking skills
(HOTS).
Jika yang
dimaksudkannya itu adalah meningkatkan KD (kompetensi dasar) dari C-1 (Cognitive level 1) menjadi HOTS, sudah
tentu bisa, yakni tingkatkan jangan C-1, melainkan menjadi C-3. Jika yang
dimaksudkannya demikian, sudah tentu benar. Tetapi, pernyataan itu,
sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan substansi dari pertanyaan itu sendiri.
Dengan kata lain, tidak perlu ditanyakan lagi, apapun bisa dijadikan HOTS, asal
“ditingkatkan”.
Sementara, bila kita berhadapan dengan KD dengan indicator pencapainnya adalah C-1, mungkinkan kita menyusun soal dengan karakter HOTS ? atau lebih spesifiknya, jika indicator pembelajarannya dengan KKO (kata kerja operasional) C-1, mungkinkan kita membuat soal dengan HOTS ?
Untuk sekedar
mengingatkan kita semua, istilah HOTS banyak dirujukkan pada pemikiran Benjamin
Bloom. Saat membincangkan masalah taxonomi-nya, Bloom membagi taksonomi
kognitif itu menjadi dua, yaitu
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan keterampilan berpikir
tingkat rendah (LOTS, lower order
thingking skills). Pemilahan itu, membelah tingkatan berpikir seseorang
menjadi dua. Tingkatan berpikir pada C-1 dan C-2, masuk dalam kategori LOTS,
sedangkan C-3 sampai C-6, masuk dalam kategori HOTS.
Bila demikian adanya, maka (1) tingkat pemikiran dan soal yang masuk kategori C-1 atau C-2, menurut versi Bloom, adalah LOTS, bukan HOTS, (2) andai kita mau mengubahnya menjadi HOTS, maka indicator pencapaian kinerja belajar, atau KKO-nya harus diubah, jangan pada posisi kedua jenjang pemikiran tersebut, tetapi harus dinaikkan menjadi minimalnya C-3, atau (3) kecuali, jika kita tidak mau menggunakan teori dari Bloom itu sendiri. Dengan kata lain, acuan mengenai HOTS-nya bukan dari pemikiran Bloom, namun entah dari siapa !?
0 comments:
Posting Komentar