Kuncinya untuk korupsi : ciptakan lingkungan yang mencekam, sehingga
orang merasa gelisah dan butuh cara cepat dan efisien dalam mencapai tujuannya.
Pada saat, psikologi konsumen seperti itu, peluang mengembangkan layanan
korup akan mudah dilaksanakan !
“wah, kamu ini gimana ? sudah nyerobot jalan, malah gak bawa STNK lagi ?” ujar
petugas polisi.
“ya pak, saya lupa. Tadi, motor dipake istriku, jadi STNK tidak kebawan..?” jawabnya, dengan maksud supaya pihak kepolisian bisa memahami dan memakluminya.
“ya udah, ada terbukti melakukan pelanggaran, dan ini bukti pelanggarana
(tilang)-nya..” sambil menyodorkan kertas yang berisi tentang pernyataan
pengakuan pelanggaran, dan jumlah rupiah yang disetorkan ke bank negara sebagai
bukti pelanggaran. “nanti, bapak sidang sekitar pukul 10.00, hari senin lusa..” ujarnya lagi.
Mendengar hal seperti itu, sontak saja, sang pengendara motor itu kaget. Pelanggaran hari ini pun adalah pelanggaran di tengah perjalanan menuju tempat kerja. Karena ada pelanggaran dan razia ini, sudah pasti dia akan mengalami kesiangan sampai ke kantor. Apalagi, jika harus sidang.
“ya gimana lagi, kalau melakukan pelanggaran, memang harus sidang di sana?”
ujarnya lagi. Sambil menjelaskan mengenai berbagai hal yang bisa terjadi, di
lokasi persidangan tersebut. Mendengar penjelasan itu, bukannya menjadi lebih tenang dan nyaman,
pengendara motor itu malah melihat, merasakan, dan membayangkan berbagai hal yang sulit dan menyulitkan. Khususnya,
sulitnya mengatur waktu untuk sidang, di tempat yang jauh dari lokasi kerja dan
tempat tinggalnya.
“gimana ya...h”, keluhnya dihadapan pak polisi.Melihat wajah yang penuh kebingungan, dan tampak sebagai orang yang merasa ‘beban berat’, sang petugas jalan raya, kemudian memberikan tawaran baru. “Ya, kalau mau, sidang di tempat saja....”. tawarnya, sambil melipat formulir pencatatan pelanggaran.
Mendengar pernyataan itu, sang pengendara merasa terbantu. Wajah sumringah,
dan mata berbinar. “oh, gimana caranya ?” dengan nada penuh kebahagiaan.
Melihat reaksi seperti itu, kemudian sang petugas menjelaskan caranya, dan besaran biayanya. Besaran biaya, tidak jauh beda dengan apa yang tadi sudah dikemukakan. Tetapi, untuk yang terakhir ini, dia tidak berani mencatatkannya pada formulir bukti pelanggaran. Alasannya, karena sidang sudah dilaksanakan di tempat.
Sidang dilaksanakan di tempat. Di pinggir jalan. Biaya sebagaimana
kesepakatan tadi. Tetapi tidak ditulis dalam formulir bukti pelanggaran yang
resmi, sebagai bukti pelaporan pelanggaran kepada negara. Selepas itu, sang
pemuda pelanggar pun pergi entah kemana. Sang petugas lalu lintas pun, kembali
ke posnya semula.
Apa yang perlu dicatat ini ?
Perlu diperhatikan dengan seksama. Dalam kasus tersebut, kita menemukan salah satu trik untuk menciptakan peluang korupsi atau penyelewengan kekuasaan. Trik yang kita kemukakan di sini, yaitu trik menciptakan situasi yang mencekam, sehingga warga negara merasa terdesak, terpojok, dan tidak berkutik.
Seorang petugas polisi, memberikan
penjelasan yang ‘mencekam’ kepada pelanggar lalu lintas, mengenai waktu sidang
dan biaya sidang. Bahkan menjelaskan mengenai perbandingan biaya sidang dengan biaya sidang
ditempat. Sehingga si pelanggar itu, merasakan ada sesuatu yang jauh lebih
berat sidang di lokasi persidangan resmi, daripada sidang di tempat kejadian
perkara. Konteks itu, adalah konteks penciptaan lingkungan yang mencekam.
Seorang petugas pajak, memberikan penjelasan yang rinci dan denda yang besar, kepada para penunggak pajak. Penjelasannya bukan memberikan solusi dan memotivasi wajib pajak, tetapi menciptakan situasi yang mencekam, sehingga si wajib pajak mencari alternatif lain untuk tidak taat pajak.
Seorang petugas karcis, dengan sengaja memperlambat membuka loket karcis
dan pelayanan karcis. Sikap itu, merupakan trik menciptakan situasi yang
mencekam bagi warga negara yang butuh
karcis atau layanan administrasi. Kelambatan
pelayanan, adalah ‘teror’ mental yang membuat warga negara gelisah. Pada saat
seperti itu, petugas sesungguhnya sudah menciptakan lahirnya calo, dan peluang
lahirnya ‘permainan pelayanan’.
Masih banyak lagi contoh lainnya. Kuncinya sangat sederhana, ciptakan lingkungan yang mencekam, sehingga orang merasa gelisah dan butuh cara cepat dan efisien dalam mencapai tujuannya. Pada saat, psikologi konsumen seperti itu, maka peluang mengembangkan layanan korup akan mudah dilaksanakan !
0 comments:
Posting Komentar