Bagi seorang guru, pendekatan duplicate test, mungkin pendekatan pembelajaran yang paling banyak dilakukan. Karena, tujuan utama dari pengujian ini adalah membuat jawaban yang sama dengan dengan prosedur yang sama, sebagaimana yang diajarkan oleh guru.
Sekedar contoh, dalam pembelajaran matematika. Seorang tenaga pendidik mengajar cara menendang bola. Untuk tujuan hal itu, seorang guru olahraga, akan mempraktekkan cara menenang bola tersebut. Bila kemudian, setiap peserta didik dapat melakukan tindakan itu dengan tepat, sebagaimana yang dilakukan Guru Olahraga tersebut, maka dapat disebut berhasil dalam mengajarkan duplicate test.
Sekali lagi, salah satu tantangan yang cukup menarik dalam Master Chef Indonesia adalah tantangan uji kemiripan (duplicate test challenge). Uji kompetensi ini, rasanya mirip dengan model pembelajaran prosedural (procedural thinking).
keterampilan berpikir prosedural, dalam Kurikulum 2013, masuk kategori pemekirna ketiga, disamping konseptual, fakual dan metakognisi. Sasaran pokok dari pengetahuan prosedural yaitu peserta didik memiliki pemahaman mengenai langkah, prosedur, atau tahapan belajar dan tahapan mengerjakan sesuau dengan benar. Pengetahuan prosedural merupakan level berpikir memahami dan menerapkan konsep ke dalam proses pemecahan masalah yang dihadapinya.
Langkah dan penerapan pembelajaran dengan memanfaatkan pengetahuan prosedural ini, termasuk proses pembelajaran level tinggi. Karena seorang peserta didik, tidak hanya dituntut memahami konsep dan pengetahan faktualnya, tetapi juga dituntut untuk mengetahui prosedur penerapan pengetahuan terrsebut.
Model pembelajaran dulicate test ini, akan teras menarik lagi, jika setiap peserta didik (peserta masak) hanya diberi contoh produk, tanpa diberi tahun prosedurnya. Mereka harus menemukan cara sendiri, namun hasilnya harus sama dan serupa. Di sinilah, tantangan keterampilan memasak, dan mengolah bahan menjadi penting untuk diperhatikan oleh seorang peserta didik.
Bagaimana kita menerapkan model duplicate test dalam konteks pembelajaran ?
Ini pengalaman kecil, saat belajar penerapan power point dalam pembelajaran. Instruktur hanya menayangkan sejumlah slide di layar infocus. Slide itu lengkap dengan bacaan, yang menggunakan huruf, dan ukuran tertentu, dan juga gerak animasi tertentu. Kemudian sang instruktur, memberikan pertanyaan sederhana, "buat slide serupa seperti itu?"
Aha.. itulah yang saya masksud dengan pendekatan duplicate test dalam pembelajaran ....
Semoga bermanfaat !
0 comments:
Posting Komentar