Al-Qur’an menggunakan kalimat retoris atau istifham taqriri atau taubikh, untuk menjelaskan mengenai adanya berita-berita yang didalamnya tak ada keraguan. Namun, sayang manusia kerap meragukannya. Karena itu, al-Qur’an menggunakan kalimat istifham inkari atau taubikh dengan maksud dan tujuan menyindir sikap dan kelakuan manusia yang tidak menunjukkan sikap afirmatifnya.