Just another free Blogger theme

Sabtu, 01 Juli 2017

Hasil gambar untuk diasporaFenomena diasporas, bukanlah fenomena baru. Setidaknya, dalam konteks sosiologi agama, gejala mendiasporis ini, sudah terjadi dalam waktu yang lama, dengan kurun yang sangat panjang. Bangsa Yahudi, adalah kelompok agama dunia, yang kerap dijadikan objek kajian gejala diasporik di dunia ini.

Fenomena ini menarik. Karena ternyata, imbas dari diasporiknya bangsa Yahudi ini, memberikan warna tertentu bagi bangsa Yahudi, dan peta dunia saat ini. Mau tidak mau, disadari atau tidak, pengaruh nyata dari diaspora Yahudi  memiliki pengaruh kuat, dalam sisi ekonomi dan politik dunia.
Bila kita berbicara masalah ekonomi dunia, maka rujukannya akan mengarah pada kekuatan ekonomi orang Yahudi. Jika kita berbicara politik, dunia akan mengarahkan pandangannya pada Amerika Serikat, dan di sana, kekuatan Yahudi pun, sangat dirasakan. Itulah, pengaruh nyata ekonomi dan politik diaspora Yahudi bagi dunia saat ini.
Bagaimana dengan diaspora China ?  etnis China pun, perlu dicermati sebagai suku bangsa yang sudah mendiasporis sejak lama. Orang-orang China perantauan, sudah memiliki kekuatan nyata secara ekonomi di Negara perantauannya, termasuk di Negara Indonesia. Jaringan ekonomi diasporas China, sangat kuat dan mendongkrak perekonomian Negara China daratan.
Kekuatan diasporas yang lainnya, kita dapat melihat warga Negara tetangga kita, yaitu India.  Dengan jumlah penduduk yang besar, dan nilai kejuangan untuk bisa bertahannya sangat tinggi, mereka berusaha mencari penghidupan dan kehidupan di luar wilayah India. Salah satu tujuannya adalah Negara Indonesia juga. Di Negara kita inilah, diasporas India tumbuh kembang. Kekuatan ekonomi mereka, mendorong ekonomi Indonesia dan juga Negara asalnya.
Bila dicermati dengan seksama, memang ada dua karakter yang berbeda antara diapora Yahudi, China dan India.  Diaporas Yahudi berjumlah terbatas, tetapi mampu memberikan kontribusi nyata ke ekonomi dan politik dunia. Dorongan pertama, bangsa Yahudi keluar wilayah dan mendisporis adalah konflik politik (agama) diinternal bangsanya. Sementara, disporas China dan India, termasuk juga Indonesia, mereka mendisporis lebih disebabkan karena ada dorongan ekonomi di dalam negeri, yang ‘memaksa’ dirinya untuk keluar wilayah.
Sudah tentu, aspek tersebut (politik atau ekonomi) bukanlah satu-satunya penyebab atau factor yang mendorong satu bangsa mendiasporis. Terlebih lagi, jika dikaitkan dengan gejala modern saat ini, yang terimbuhi oleh budaya global dan mengglobal.

Namun demikian, ada satu pertanyaan pokok yang tetap harus diajukan di sini, khususnya kepada para diasporas Indonesia. Apa karakter diasporas Indonesia  saat ini ? ekonomi, politik, budaya atau ada aspek lain yang ingin diperjuangkannya ?
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar