Just another free Blogger theme

Selasa, 05 September 2017


Hasil gambar untuk KPK DPMusuh  Negara itu ada tiga, koruptor, pendukung atau pelindung koruptor, dan perusak lembaga pemberantasan korupsi (KPK). Ketiga kelompok atau ketiga orang itu, bisa saling kenal, bisa juga tidak saling kenal tetapi diikat dan terikat oleh satu kepentingan. Kepentingan ekonomi dirinya, dan keselamatan atas kasus di masa lalunya.


Koruptor sudah tentu, ada dan tampak. Setidaknya, ioknum yang satu ini, lebih jelas dibandingkan dengan kelompok yang lainnya. Kejelasan kelompok pertama ini, karena sudah ada ketetapan hukum, mengenai status dirinya didepan hukum.  Mereka itulah, yang kini banyak mendekam dipenjara. Masyarakat dan negara, setidaknya sudah bisa aman dari kelakuan yang satu ini.
Kelompok yang kedua, agak kabur. Mereka itu adalah pendukung atau pelindung koruptor. Kehadirannya, bisa di dalam penjara, bisa pula di luar. Mereka berkeliaran di berbagai tempat, baik di lembaga pemerintah, organisasi kemasyarakatan, ataupun di  partai politik. Kendati tidak jelas, tetapi peran mereka sudah tentu sanga jelas, yaitu memberikan jaminan dan rasa aman kepada pelaku tindakan korup itu sendiri.
Salah satu kesulitan kita dalam memberantas korupsi itu, karena ternyata pelaku tindak pidana ini, tidak sendiri. Sel mafianya kompleks dan hampir bisa masuk ke ragam lembaga. Itulah yang bisa menjadi penyebab rumit dan kompleksnya penyelesaian masalah korupsi ini.
Tertangkap dan lahirnya kembali pelaku korupsi, merupakan bukti nyata bahwa pendukung dan pelindung koruptor itu masih ada dan masih bergerak. Metamorfosisnya, mereka akan beralih menjadi pelaku tindak pdana korup sendiri.
Kelompok yang sangat memprihatinkan kita saat ini, yaittu jika ada kelompok tertentu yang bermaksud untuk melemahkan lembaga KPK. Kelompok ini, sudah tentu, bukan dari masyarakat, tetapi dari pemilik kekuasaan itu sendiri.  Pemilik kekuasaan tersebut, akan beradu kekuatan dengan rakyat dan juga KPK, dengan agenda pelemahan KPK itu sendiri.
Meminjam strategi perang. Pemilik kekuasaan, bisa memanfaatkan ragam strategi untuk melemahkan KPK. Bisa dibenturkan secara langsung, dan bisa juga memanfaatkan penyusup untuk melakukan pengeroposan soliditas  musuhnya (baca : KPK). Strategi pelemahan KPK, banyak cara. 
Kita tidak paham. Apa yang menjadi penyebab, KPK gaduh seperti sekarang ini ?
KPK tidak boleh disusupi oleh oknum yang memiliki kepentingan politik sendiri, dan tidak sejalan dengan visi kebangsaan Itu adalah jelas. Ini adalah agenda bersama.
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar