yang menarik dari kurikulum 2013, atau yang direvisi. Pada
kurikulum 2013 awal, proses pembelajaran diharapkan dapat mengembangkan model
pembelajaran saintifik. Sementara, dalam kurikulum revisi menekankan pentingnya
berfikir tingkat tinggi (high order thinking). Pertanyaan kita, mengapa
ini perlu ? mengapa untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah harus berfikir
ilmiah ? atau mengapa para guru harus memberikan proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah ? bukankah, kewajiban berfikir ilmiah dan atau melakukan
kegiatan ilmiah itu adalah tugas dosen atau ilmuwan ?
Ternyata, tidak juga. Setidaknya, itulah yang dapat kita tarik
kesimpulan, dari keluarnya kebijakan kurkulum di era revolusi menal ini.
Seorang guru, dituntut atau setidaknya berkewajiban untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Ada berapa arti, yang bisa dikandung dari makna pendekatan saintifik ini, diantaranya (1) seorang guru harus yakin bahwa yang disampaikan itu benar, (2) guru harus yakin bahwa proses mencari ilmu lebih penting dari sekedar kumpulan informasi itu, atau (3) belajar itu adalah proses mencari ilmu bukan mengumpulkan informasi, dan (4) informasi itu harus baru (update), karena sifat ilmu adalah sementara. Dengan rangkaian kesadaran serupa ini, diharapkan setiap peserta didik dapat menarik kesimpulan dengan lebih baik, dan bernash (berdasarkan pemahaman yang benar).
Sekedar perbandingan, kita dapat kutip pandangan Angel Gurria, Sekertaris
Jenderal OECD (2015), saat dia memberikan pengatar terhadap laporan PISA (Program
for international students assesment), tahun 2015. Dia mengatakan bahwa
berfikir saintis adalah :
..untuk bisa
menimbang bukti-bukti kebenaran, dan menarik kesimpulan, dapat memahami bahwa
kebenaran ilmiah itu bisa berubah, bila ada temuan baru, dan bila manusia mampu
mengembangkan pemahaman yang lebih luas mengenai sumberdaya alam, dan kemampuan
serta keterbatasan teknologi...
Paparan itu dia sampaikan, sesaat setelah melihat bahwa ada
perkembangan positif dari beberapa negara di Dunia, yang memliki iklim
pembelajaran yang efektif dengan peningkatan kualitas lulusan pendidikan. Salah
satu diantaranya yang menjadi sorotan dunia saat itu, diantaranya adalah sistem
pendidikan di Finlandia.
Sehubungan hal itu, kita dapat melihat bahwa ada keselarasan pemikiran antara kurikulum 2013 dengan spirit PISA dalam mendorong kualitas layanan pendidikan.
0 comments:
Posting Komentar