Kendati istilah
ini sudah familiar dengan lisan dan budaya kita, namun tidak banyak orang yang
memahami dengan lebih mendalam mengenai makna internet. Saya termasuk diantara
orang yang baru tersadarkan, selepas membaca buku yang dipublikasikan Kominfo, dengan judul “Pengantar Kelola Internet” (edisi revisi, 2018).
Wacana ini
dipublikasikan dengan maksud yang sama, yakni melakukan penyadaran atau dalam bahasa
kampus yaitu mengembangkan literasi digital kepada masyarakat Indonesia.
Literasi Digital atau dalam bahasa sederhana kita, membangun masyarakat yang
melek, atau sadar dalam menggunakan teknologi informasi, khususnya internet.
Internet bisa diarikan mirip telepon atau radio. Internet adalah perangkat atau teknologi. Maka yang harus diperhatikan, salurannya kepada siapa, frekuensinya berapa. Itulah yang diatur. Tetapi, itu semua juga belum mampu menggambarkan makna internet yang sebenarnya.
Internet adalah
sarana atau transaksi bisnis, tidak jauh dari toko, mobil, atau gerobak yang
digunakan untuk bisnis secara konvensional. Maka yang harus diperhatikan adalah
di mana tempatanya, barang apa yang dijualnya. Itulaha yang harus diperhatikan.
Sudah tentu, kedua arti itu pun tidak mencukupinya, karena, diinternet kita kerap chatingan, atau update status. Jadi internet ibarat tempat bicara atau bincang-bincang. Maka yang harus diperhatikan, cara bicara, isi pembicaraan, dan tempat bicara.
Wah, masih
banyak lagi, cara mengartikan internet. Hemat kata, melalui wacana yang
disajikan ini, kita mendapat pencerahan mengenai makna internet secara lebih
mendalam.
0 comments:
Posting Komentar