Just another free Blogger theme

Rabu, 16 Desember 2020

 


Secara pribadi, saya tidak tahu, harus bicara apa, dan kepada siapa, terkait hal ini. Hendak dibilang, kejadian ini, sebagai masalah pribadi, masalah, yang rasa-rasanya, kurang pas atau kurang pantas, bila orang lain tahu tentang hal ini. Tetapi, andai tidak diungkapkan di sini, bagaimana dengan masalah ini, apa solusinya dalam memecahkan masalah ini ? lagi pula, jika perlu disampaikan kepad aorang lain, lantas, apakah orang lain, mau mendengarkan keluh kesah diri ini ?

entahlah...

Tapi, andai, tidak diungkapkan, apakah, masalah ini, akan segera berakhir ? atau malah, alih-alih bisa hilang, kemudian malah membesar dan membiak menjadi masalah krusial dalam hidup ?

Terngiang-ngiang dalam pikiran ini, "masalah hidup itu, bukan es balok, bila dibiarkan akan menguap hilang tanpa bekas. Masalah itu, ibarat bangkai, bila dibiarkan, akan membusuk, dan melahirkan masalah lain yang tambah rumit...?"

Waduh. takut juga dengan dugaan serupa itu ...

Memang. Masalah bukan benda mati. Masalah adalah masalah. Tetapi, pengibaratannnya sebagai bangkai, terasa banget, berat dan bebannya. Dari analogi serupa itu, sebagai manusia normal, rasa-rasanya, kita diwajibkan untuk memebuang bangkai itu, jangan sampai membusuk, apalagi memancing datangnya sejumlah penyakit bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Karena itu, pesan moralnya, memang sangat jelas, kita memiliki kewajiban untuk menyelesaikan masalah itu, dan jangan menunda-nunda masalah. 

Dalam pikiran kasar. bangkai itu, kalau mau dibuang, maka buanglah jauh-jauhan, biar bau busuknya tidak tercium. Andaipun, hendak dimanfaatkan, maka, pikirkanlah cara memanfaatkannya.

"memangnya, masalah ada manfaatnya ?"

"memangnya, bangkai ada manfaatnya ?"

"lha....., kalau kalian suka nonton Geografi Channel, akan bisa disaksikan ada anjing pemakan bangkai, ada burung pemakan bangkai, dan lain sebagainya. Semua itu, menunjukkan bahwa dalam batasan tertentu, bangkai masih bisa dimanfaatkan...?"

Demikian pula dengan masalah. Masalah itu, bukan sesuatu yang buruk, justru karena ada masalah, pikiran bisa berkembang, dan karena ada masalah kita bisa meningkatkan kemampuan, kompetensi dan peradaban. Karena ada masalah, hidup ini menjadi dinamis.

"tapi pusing tahu????" bentak anakku, saat dia mendapat masalah yang dirasa berat, dan belum bisa memecahkannya.

"Aduh, itu bagus. Ibarat tubuh kita. Kalau imunitas kita baik, dan antibodinya kuat, maka saat ada virus masuk ke tubuh, dia akan dilawannya. Proses perlawanan antibodi itu, akan tampak dalam gejala "demam" misalnya. Jadi, kalau kita merasa pusing, itu artinya antibodi 'nalar" kita sedang aktif dan bekerja untuk memecahkan masalah itu, dan bila antibodi nalar kita menang, maka kepusingan itu akan reda seiring terpecahkannya masalah tersebut. Justru kalau kita tidak demam, jangan-jangan memang tidak ada antibodi, dan virus kebodohan sudah masuk dalam nalar manusia itu !

"Ah, itu, sudah diluar konteks yang hendak dibicarakan di sini.", pikirku lagi saat itu. "Kalau memang, masalah bisa dibicarakan, lantas, harus kepada siapa, kita bicara dan membicarakan masalah ini ?"

balik lagi. balik lagi. bertanya begitu. 

Memangnya, apa masalah yang sedang dihadapi itu ? memangnya, seberat apa masalah yang kau hadapi, sehingga kebingunganmu membebani pikiran dan perasaan ini ?

"Saya sendiri, belum bisa bicara mengenai hal itu, hanya saja, selalu kepikiran, apakah, jika masalah ini disampaikan, kemudian orang lain akan peduli kepada kita, atau jika masalah ini diutarakan, maka orang lain, akan bisa membantu kita?" pikirku saat itu dan selama ini, "jangan-jangan, mereka mau mendengarkan masalah kita, hanya sekedar untuk menjadi konsumsi wacana mereka saja, dan kemudian malah dijadikan contoh dalam kisah tuturan mereka di belakangku...?" nada protes dengan aroma keraguan kepada keamanahan orang lain, yang hendak diajak bicara.

"Sudahlah, coba ungkapkan dulu, kali saja, ada solusi, bukankah mencoba itu, gratis ?" sarannya.

Ok. jika demikian..

"masalah ini, memang, masalah pribadi, masalah yang terkait dengan keraguan, apakah, kita boleh membicarakan masalah pribadi, kepada orang lain. Kalau, boleh, ya sudah, berarti. jawabannya sudah ada. " ungkap.

"terima kasih... "

Hah !!!



Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar