Seseorang hadir di hadapan sang Guru, Ustad Fahmi, demikianlah banyak orang memanggilnya. Disebut demikian, karena para murid, sahabat atau tetamu yang datang kepadanya, serta mengajukan masalah atau pertanyaan tentang kehidupannya, seakan-akan sang guru memiliki segudang jawaban yang bisa diberikan kepadanya. Karena itu, dianggap oleh orang lain, sebagai guru yang serba faham, terhasap masalah dan bisa memecahkan masalahnya.
Di hari itu, seorang tamu datang, dan menghadap kepada sang Guru, sambil mengajukan pertanyaan, "Guru, cukup sering guru menilai bahwa kami hidup senantiasa terlalu formal, kaku dan tidak esensial. Lantas apa masalahnya, dan bagaimana cara mengatasinya...?" Ungkapnya dengan penuh kesungguhan hati.