Just another free Blogger theme

Rabu, 24 Juli 2024

"kalau mau tetap egois, ya silakan,.." ungkap senior, "resiko, masalah tambah jelimet, dan juga krusial.." paparnya lagi. 

Nasihat itu, disampaikan, saat ada orang rekan yang masih berada alam posisi egois, untuk mempertahankan kebenaran dan pembenaran. 

Memang ribet. Kalau, setiap orang berusaha mempertahankan nilai-nilai kebenaran, dengan cara pembenaran. Dia merasa sedang mempertahankan kebenaran, padahal yang tengah dilakukannya itu adalah sikap pembenaran. Pembenaran terhadap diri sendiri, dan juga pembenaran terhadap kenyataan yang ada.  Seperti hal yang terjadi pada kedua sahabat kita saat ini. 


Mereka berargumen, bahwa dirinya tengah mempertahankan sikap yang benar dan kebenaran. Untuk mempertahankan kebenarannya itu, dia melakukan pembenaran terhadap sikapnya dengan argumentasi tambahan, yang dinilai orang lain, sangat tidak relevan yang cenderung mengarah pada apologia, dan pembenaran terhadap dirinya sendiri.

Ok.

Sabtu, 06 Juli 2024

Kejadian dibobolnya PDNS (Pusat Data Nasional Sementara) adalah pukulan telak bagi bangsa Indonesia. Eh, iya, setidaknya, demikianlah dari pandangan kelompok kritis. Tetapi, bagi kelompok fungsionalis atau kelompok sebelahnya, akan dimaknai sebagai ujian ketangguhan dan kesabaran, sehingga dapat memperbaiki diri. 


Beda sudut pandang. Beda pula reaksinya, termasuk beda pula konsekuensinya. Bagi kelompok pertama, adalah wajar jika pihak yang bertanggungjawab mundur dari jabatan. Sikap itu selain menjadi tanggungjawab moral,  pun, dapat dartikan sebagai tanggungjawab formal dari seorang pemangku amanah. Tetapi, bagi kelompok sebelahnya, memandang bahwa kejadian itu adalah ujian yang harus dihadapi dengan gagah berani, bukan mundur bak seorang pengecut.

Selasa, 02 Juli 2024

Di tulisan lain, sudah disampaikan, mengenai pentingnya  mengedepankan sikap 'fokus pada yang ada". Pandangan itu, yang merupakan bagian penting dari refleksi kelembagaan di kampus PPI 110 Manba'ul Huda Kota Bandung.



Dalam tradisi pesantren, fokus pada yang ada, masuk kategori sikap baik atau akhlakul karimah. Orang yang bisa mengedepankan sikap syukur, atau menerima dan fokus pada yang ada, bisa dikatakan sebagai bagian penting dari sikap 'qana'ah', atau menerima dan rela dengan apa yang ada.