Just another free Blogger theme

Minggu, 29 Juni 2025

 


Kembali pada kasus adik kecil kita di rumah. Sewaktu dia tidak mendapatkan sesuatu hal yang diinginkannya, dan kemudian ibundanya atau ayahandanya menawarkan pemuas yang lain, yang memiliki daya tarik yang lebih buruk daripada yang diinginkannya, si adik kecil itu selanjutnya meredakan tangisan, dan menggapai tawaran dari orangtuanya tersebut.

Kasus ini memberikan petunjuk kepada kita, dalam konteks tertentu, setiap orang memiliki peluang yang terbuka, untuk bisa mengkonversi kesedihannya ke dalam bentuk lain.  Seperi halnya, si adik kecil, kesedihan tidak mendapatkan es cream, dikonvesi dengan diajak bermain congklak oleh ibundanya, atau tidak terwujudnya harapan untuk mendapatkan coklat, bisa dikonversi dengan mendapatkan mangga dari pohon di depan rumahnya.

Sabtu, 28 Juni 2025

 


Kesedihan. Sebuah kata, yang kerap menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Tidak ada manusia yang tidak pernah merasakan kesedihan. Anak kecil, remaja, dewasa, laki atau Perempuan, pernah merasakan kesedihan. Entah itu kesedihan yang disebabkan karena perbuatan sendiri, atau karena ada factor luar yang menyebabkan munculnya kesedihan.

Terkait hal inilah, kemudian muncul harapan, atau kebutuhan manusia, sudah dipastikan semua orang akan memiliki harapan yang sama, yakni bagaimana menghalau kesedihan menjauh dari dirinya. Bagaimana kita, bisa menghapus kesedihan tersebut ?

Rabu, 25 Juni 2025

Manusia adalah hewan berbicara (animalia loquentia) atau hewan komunikatif (animalia communicative). Dalam mewujudkan dan mengekspresikan kebutuhannya, manusia senantiasa melakukan komunikasi baik dengan dirinya, orang lain, maupun Tuhannya.

Bagaimana jadinya, jika seseorang mengalami hambatan dalam komunikasi ?


Sebagai contoh, seorang guru sedang melakukan pembelajaran kepada peserta didik. Dia menyampaikan informasi dan ragam nasihat kepada peserta didiknya. Setelah waktu berjalan, proses pembelajaran dianggap sudah selesai, kelakukan dan kinerja peserta didik malah menunjukkan hal yang sebaliknya dengan yang diajarkan atau disampaikan sang guru tersebut ?  Saat dikonfirmasi, sang guru malah mendapatkan resppon yang kurang baik dari peserta didiknya, misalnya peserta didik melakukan tindak perlawanan atau penolakan terhadap apa yangdiharapkan sang guru. Apa yang akan terjadi pada guru tersebut ?

Selasa, 24 Juni 2025

 Bila kita berhadapan dengan 2 ayat surat Mujadillah, dan atau yang sejenis ini, kita akan menemukan kesan dan pesan Ilahiah mengenai konsekuensi fiqh Islam. Konsekuensi fiqh Islam yang kita maksudkan itu, yang menawarkan prinsip opsional.


Terhadap sebuah pelanggaran, yang dilakukan hamba-Nya, Allah Swt tidak secara kaku menetapkan satu jenis sanksi atau konsekuensi. Dalam beberapa kasus, kerap menunjukkan kearifan dan kebijakannya, yang dilandasi nilai Rahman-Rahim Allah Swt, yakni memberikan pilihan sanksi kepada hamba-Nya, sesuai dengan kemampuannya.

Senin, 23 Juni 2025

  

﴿ ۞ قُلْ اِنَّمَآ اَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍۚ اَنْ تَقُوْمُوْا لِلّٰهِ مَثْنٰى وَفُرَادٰى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوْاۗ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِّنْ جِنَّةٍۗ اِنْ هُوَ اِلَّا نَذِيْرٌ لَّكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ ٤٦ ﴾ ( سبأ/34: 46)

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku hendak menasihatimu dengan satu hal saja, (yaitu) agar kamu bangkit karena Allah, baik berdua-dua maupun sendiri-sendiri, kemudian memikirkan (perihal Nabi Muhammad). Kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu bahwa di hadapanmu ada azab yang keras.”  (Saba'/34:46)

Bismillahhirrahmanirrahim.  Firman Allah Swt ini, memberi kesan dan pesan kepada kita, mengenai ‘pentingnya sikap tegas’ pada setiap muslim. Di penggalan pertamanya, jelas memberikan pesan kepada kita mengenai satu pesan utama dari Rasulullah Saw, yakni “Bangkit Demi Allah”.



Qum Lillah. Bangkit demi Allah. Pesan utama dan pesan tegas, pentingnya ketegasan sikap seorang muslim dalam menghadapi kehidupan ini. Qum Lillah, baik secara berdua-duan, atau sendirian. Qum Lillah, bisa dilakukan secara kolektif, dan perlu dilakukan secara terorganisasi atau berjamaah. Tetapi, andaipun hal ini tidak bisa dilakukan, karena orang lain tidak  mau atau tidak mampu untuk melakukannya, maka Qum Lillah, bisa ditegak dan dilakukan secara sendirian.