Manusia adalah hewan berbicara (animalia loquentia) atau hewan komunikatif (animalia communicative). Dalam mewujudkan dan mengekspresikan kebutuhannya, manusia senantiasa melakukan komunikasi baik dengan dirinya, orang lain, maupun Tuhannya.
Bagaimana jadinya, jika seseorang mengalami hambatan dalam komunikasi ?
Sebagai contoh, seorang guru sedang melakukan pembelajaran kepada peserta didik. Dia menyampaikan informasi dan ragam nasihat kepada peserta didiknya. Setelah waktu berjalan, proses pembelajaran dianggap sudah selesai, kelakukan dan kinerja peserta didik malah menunjukkan hal yang sebaliknya dengan yang diajarkan atau disampaikan sang guru tersebut ? Saat dikonfirmasi, sang guru malah mendapatkan resppon yang kurang baik dari peserta didiknya, misalnya peserta didik melakukan tindak perlawanan atau penolakan terhadap apa yangdiharapkan sang guru. Apa yang akan terjadi pada guru tersebut ?
Tidak salah lagi. Satu diantara pilihannya, adalah antara cuek terhadap hasil yang ada, atau marah. Dua pilihan inilah, yang mungkin akan terjadi pada situasi serupa itu.
Seorang
guru akan cuek dengan hasil kinerja peserta didiknya. Tidak akan ada respon
berlebih dengan kenyataan itu. Mau
gimana lagi, itulah hasil yang dia dapatkan dari proses pembelajaran tersebut.
Pada sisi lain, ada respon tenaga pendidik yang marah, karena kelakuan peserta didiknya. Kemarahan tersebut, tentu bukan karena emosi yang dimuati kepentingan pribadi, namun kemarahan yang diimbuhi dengan ‘ketidakmengertian dirinya’ mengapa niat baiknya tidak direspon positif oleh peserta didik. Guru merasa sudah berbuat maksimal, namun peserta didik tidak memedulikannya dengan baik.
Dalam
konteks itulah, kemarahan, selain merupakan wujud tanggungjawab yang dimiliki
guru, pun dapat dimaknai sebagai bentuk akhir dari pola komunikasi yang bisa
dilakukannya. Di saat peserta didik tidak mau nurut, atau tidak mau mengerti
terhadap maksud yang disampaikan gurunya, maka
kemarahan guru bisa muncul di saat itu.
Marah adalah bentuk komunikasi. Kemarahan adalah bagian ujung dari kegagalan komunikasi. Kemarahan adalah satu langkah lagi menuju perkelahian. Kemarahan dan perkelahian adalah bentuk lain, dari tidak berhasilnya komunikasi lisan yang dilakukan manusia.
0 comments:
Posting Komentar