Just another free Blogger theme

Minggu, 27 Juli 2025

 


Minggu kemarin, tepatnya hari kamis, kami dengan beberapa orang menyengaja melakukan survey. Lokasi yang dituju, didapat dari media sosial. Lagi viral. Merujuk berita di media sosial itu, lokasinya indah. Ada Sungai yang bisa digunakan body rafting. Ada air terjunnya, ada Lokasi bumi perkemahan. Tentunya, ada yang jualan makanan instan di kawasan wisata perkemahan. Hutan yang indah, dengan tetanaman yang beragam, enak di dipandang, dan indah. Instagramable, menurut anak gaul saat ini.

Bisa dibayangkan. Dari Lokasi tempat tinggal kami ini, jaraknya kurang lebih 30 km atau menghabiskan waktu kurang lebih 1,15 menitan. Tentunya, dengan laju kendaraan yang standar. Bila macet, dan laju kendaraannya lambat bisa lebih lama dari itu, apalagi kalau bannya bocor, di tambah jajan-jajan dulu ditengah jalannya. Sedangkan bila laju kecepatannya tinggi, bisa melaju lebih cepat dari yang diduga oleh google maps.

Agak sangat disayangkan memang. Rute dan perjalanannya kurang menarik. Selain naik turun, bahkan ada di pinggiran tebing, dan ruas jalan yang kecil, kalau perwis dengan kendaraan lain, kita harus saling mengalah. Di beberapa daerah perjalanan, malahan, jejalanan itu, sekedar batu-batuan yang menyebabkan kenyamanan perjalanan terganggu, dan sangat menggojok perut. Namun, hal yang unik, perjalanan kami saat itu, masih terus dilaju dengan semangat dan penuh harap yang sangat tinggi.

Hal yang menarik dari perjalanan ini, adalah, mengapa kami bersemangat untuk menuju ke Lokasi itu ? atau, mengapa ada orang begitu serius ingin menuju ke satu daerah, kendati jauh sekali pun ?

Betul. Ada banyak alasan untuk menjawab pertanyaan itu. Tetapi, tentunya, satu diantara alasan itu, adalah karena kita sudah memiliki Impian, ingin segera sampai ke tujuan, tempat yang indah menurut cerita dalam media sosial. Karena kita sudah terobsesi yang sangat kuat, dengan harapan kita, untuk sampai ke Lokasi yang diinginkan, maka semangat dan keseriusan, akan kita tunjukkan dengan seksama.

Dalam hal inilah, setidaknya bagi kita di sini, ada pelajaran penting yang perlu dipertegas kembali.

Yakinkanlah. Bila kita sudah terobsesi dengan sesuatu yang indah, baik, mulia, agung, atau sesuatu yang kita sangat harapkan, maka kita akan serius untuk menempuh perjalanan itu. Walaupun jauh dikata orang, walaupun terjalan perjalanannya, tetapi bila kita sudah cinta terhadap Lokasi yang ingin kita tuju, maka kita akan serius untuk bisa menjangkau ke Lokasi.

Itulah, yang disebut, energi cinta terhadap sesuatu, bisa membangkitkan semangat dalam menjalaninya.

Kalau kalian mencintai futsal, sekeras apapun latihannya, akan kalian hadapi dan seriusi Latihan itu.

Andai kalian mencintai seni, seribet apapun pelajarannya, maka akan kalian tekuni Latihannya, untuk bisa menjadi seniman yang unggul.

Andai kalian mencintai jurusan terhebat di sebuah perguruan tinggi, maka akan kalian sungguh dalam belajarnya, untuk bisa lolos ke jurusan di perguruan tinggi yang kau cintai tersebut !

Karena itu, CINTAILAH, apa yang kamu lakukan, dan lakukanlah apa yang kami CINTAI.

Dengan mencintai apa yang dilakukan, maka halangan dan rintangan, seperti halnya perjalanan yang tadi diceritakan, tidak akan menjadi hambatan bagi kita untuk terus menempu perjalanan menuju cita dan harapan.

Bisa jadi, ada diantara kalian ada yang bertanya, lantas, mengapa ada orang yang gagal meraih cita-cita, padahal sudah berusaha untuk meraihnya ?

Lah…….

Yang sudah belajar giat pun, masih ada yang gagal, apalagi yang tidak serius belajar menghadapinya !

Yang sudah belajar pun, ada yang nilainya belum sempurna, apalagi, kalau tidak belajar  sungguh-sungguh !

Namun, demikian, baiklah, kita lanjutkan perjalanan survey yang tadi diceritakan itu.

Setelah menempuh perjalanan jauh tadi, akhirnya, sampailah kami ke Lokasi yang dimaksud.

Apa yang nampak di lokasi itu ? bagaimana reaksi kami yang hadir di Lokasi itu ? tentunya, kalian penasaran, atau sebagiannya sudah bisa menebaknya. Ternyata, Lokasi yang dikunjungi itu, kenampakannya, tidak sesuai denga napa yang diceritakan dalam media sosial.

Di Lokasi itu, hanya ada hutan belantara dan sisa bangunan kayu, yang tidak terurus. Ada beberap tenda yang berdiri, namun sepi pengunjung. Ada beberapa warung, namun, tidak menarik untuk dijadikan tempat mencari kudapan, atau makan siang.

Kami kecewa ! dan sebagian diantara kami, mengatakannya, ‘tidak cocok !!”

Terkait hal ini. Kekecewaan bisa terjadi, karena adanya ketidakcocokan Lokasi dengan yang kita butuhkan.

Ingat, tidak ada Lokasi yang buruk, yang ada bisa jadi, tidak sesuai kebutuhan kita.

Daerah itu, sangat indah dan menarik, bila digunakan untuk wisata ilmiah hutan lindung. Atau hiking. Tetapi, tidak cocok untuk kegiatan akademik, sebagaimana yang kita maksudkan.

Artinya, kekecewaan bukan karena Lokasi atau tempatnya yang buruk, namun tidak sesuai dengan kebutuhan kita.

Eh, perhatikan dengan seksama. Bagaimana body guru kita yang atlet. Bagus kan ! bagaimana kalau bentuk body itu, ada pada diriku, apakah akan cocok dan indah dibuatnya ? tentunya, bukan bentuk body itu yang jelek, namun tidak cocok dengan jenis olahraga yang kita kembangkan….

Hal kedua, kekecewaan terjadi, karena kita salah dalam mengumpulkan informasi.

Terakhir, kekecewaan bisa terjadi, karena ada perubahan kualitas di Lokasi yang tuju. Dulu mungkin bagus, tetapi perkembangan zaman menuntunnya berbeda. Kuliah pun demikian adanya. Dulu, kuliah di Aqidah Filsafat bagus, sekarang lapangan kerja menyempit. Kuliah di akuntasi bagus, sekarang sudah mulai diganti oleh robot, jadi polisipun sudah muali digantikan oleh robot.

Dengan kata lain, carilah informasi baru, updatelah informasinya, sehingga kita tidak kecewa setelah menjalaninya.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar