Hidayah. Istilah yang cukup popular dalam lisan masyarakat Islam. Kata ini, bukan saja, menjadi salah satu kosa kota spiritual, namun juga menjadi bagian penting dalam konteks sosial kemasyarakatan. Karena seseorang yang mendapatkan hidayah, akan memiliki status sosial tertentu di tengah masyarakat.
Lantas apa yang dimaksud dengan hidayah ?
Pertanyaan ini mucul, sesaat selepas shalat subuh di masjid pinggir rumah. Seperti biasanya, dengan tetangga, kerap saling sapa dan saling tanya. Salah satu lontaran pertanyaan saat itu, adalah "bagaimana kabar sahabat, sehat ? alhamdulillah, dapat hidayah lagi...?" ungkapnya dalam bentuk canda.
Kendati ada nada-nada candaan, namun pernyataan ini mengundang senyum banyak orang. Saya termasuk orang yang bahagia, dan senang mendengar candaan itu. Sebuah candaan yang menurut hitungan saya, termasuk cerdas dan menggelitik.
"memangnya, apa yang dimaksud dengan hidayah itu ?"
Untuk menemukan jawaban ini, terpaksa saya mencoba minta bantuan pada referensi yang ada dalam jangkauan pribadi. Akhirnya, satu diantara sekian yang dapat kita jangkau adalah Tafsir al-Azhar. Dalam tafsir ulama Indonesia ini, dinyata bahwa makna hidayat itu, setidaknya ada empat pengertian :
- al-lrsyad,artinya agar dianugerahi kecerdikan dan kecerdasan, sehingga dapat membedakan yang salah dengan yang benar.
- at-Taufiq, yaitu bersesuaian hendaknya dengan apa yang direncanakan Tuhan.
- al-ilham, diberi petunjuk supaya dapat mengatasi sesuatu yang sulit.
- ad-Dilalah, artinya ditunjuk dalil.dalil dan tanda-tanda dimana tempat yang berbahaya, dimana yang tidak boleh dilalui dan sebagainya. Seumpama tanda-tanda yang dipancangkan di tepi jalan, berbagai rambu-rambu, untuk memberi alamat bagi pengendali kendaraan bermotor.
Cukup banyak pengalaman dalam hidup sehari-hari. Ada orang yang mengetahui tentang sesuatu hal, yang disebut baik dan benar, atau disebut cerdas, namun tidak mampu menjadikannya sebagai ilmu yang berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat. Orang serupa itu pun, belum mendapatkan hidayah secara utuh.
Sehubungan hal ini, hidayah, tidak dimaksudkan untuk menggambarkan berapa banyak pengetahuan yang kita miliki, namun berapa kreatif kita mampu memecahkan masalah hidup, sehingga hidup ini bisa lebih bermakna dan berkualitas.
0 comments:
Posting Komentar