"Untuk apa kita belajar mengenai kearifan lokal?"
Pertanyaan yang sering muncul di tengah kita membincangkan masalah-masalah yang terkait dengan kearifan lokal. Baik di lembaga pendidikan atau di forum ilmiah, pertanyaan ini, cukup sering muncul, dengan maksud untuk meluruskan dan atau mengingatkan kepada kita semua, mengenai target akhir dari pembicaraan mengenai kearifan lokal (local wisdom).
Seperti sudah disampaikan di kesempatan lain, bahwa kita tidak bisa sekedar berhenti dengan membicarakan masalah kearifan lokal. Tidak bisa begitu. Kita harus melangkah maju, dan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, serta kebutuhan zaman.
Bila demikian adanya, maka apa posisi pentingnya kita membahas masalah-masalah yang terkait dengan kearifan lokal ?
Pertama, kearifan lokal, adalah sumber inspirasi. Kiranya inilah yang perlu ditegaskan. Inspirasi yang bisa dijadikan cermin, dan juga pencerahan terhadap nalar kita yang hidup di luar komunitas budaya pendudukung kearifan lokal.
Seperti biasa, bukankah kita, cukup sering merasakan dan melihat, serta menemukan ada beberapa nilai budaya, di luar masyarakat kita, yang memliki ketangguhan dalam menangkal masalah lingkungan atau sosial. Misanya, ide tabu atau sistem subak di Bali dan Pamali di Sunda, menjadi nilai dan kontrol sosial yang efektif bagi masyarakat. Kajian dan temuan terhadap nilai-nilai serupa itulah, yang kemudian kita sebut kearifan lokal sebagai pencerahan atau sumber inspirasi.
Kedua, sisi terakhir kita, adalah berusaha untuk memformulasikannya, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan di luar komunitas. Tugas dan kewajiban ini, menjadi sangat penting dan menarik, karena memang, inilah kewajiban akademik atau tugas ilmiah dari seorang pembaca fenomena alam atau fenomena sosial.
Lantas apa yang dapat dilakukan dengan hasil reformulasi itu ?
jawabannya sangat jelas, yakni melakukan uji coba dan menerapkan di sejumlah tempat, sehingga kelak kemudian hari ditemukan teori, konsep, pendekatan atau strategi yang bisa direpilkasi di tempat-tempat lainnya. Itulah target akhir dari sebuah kajian mengenai kearifan lokal.
Namun demikian, kita perlu jelaskan agak sedikit detil, bahwa penerapan nilai dan strategi budaya satu daerah ke daerah lain, hendaknya tetap memperhatikan aspek situasi dan kondisi keruangannya. Itulah yang kita sebut kearifan ruang (Spatial Wisdom).
Apa yang dimaksud dengan spatial wisdom ? spatial wisdom atau kearifan ruang adalah sikap, perilaku dan tindakan yang ramah pada ruang, serta menjunjung nilai harmoni dan dinamisme perkembangan serta keberlanjutan ruang. SIkap kearifan ruang adalah sikap yang menghormati keunikan ruang dan sekaligus bertanggungjawab dalam menjaga keberlangsungan ruang.
0 comments:
Posting Komentar