May Day. Atau biasa dikenal dengan Hari Buruh Intenasional. May Day diperingati secara internasional, bukan hanya di negeri sosialis, tetapi juga di negara-negara kapitalis. Karena itu, kurang tepat, ketika Pemerintah Orde Baru menyematkan peringatan Hari Buruh Internasional sebagai hari nasional berhaluan kiri. Karena sejatinya, perjuangan itu adalah perjuangan kaum buruh terhadap kaum kapitalis, di negara kapitalis pun menguat dan mencuat !
May Day. Dari konteks sejarahnya, merupakan upaya-upaya massal dan politis kaum buruh memperjuangkan hak-hak buruh. Diantara hak pokok dari kaum buruh pada waktu itu, yaitu upah yang layak, dan pengurangan (reduksi) jam kerja. Kaum buruh menuntut jam kerja, tidak 19-20 jam sehari. Mereka berjuang dan memperjuangkan waktu hidup dalam seharinya itu adalah 8 jam untuk kerja, 8 jam untuk istirahat dan 8 jam untuk rekreasi. Perjuangan inilah, yang kemudian menjadi landasan penting dan mendasar, untuk kemudian menjadikan hasil perjuangan buruh itu diperingati secara internasional.
Menarik untuk di bicarakan lebih lanjut, yakni seiring perkembangan struktur ekonomi dunia.