Hari pendidikan nasional, memperingati apa semua ini ? memperingati tokoh, memperingai proses atau memperingati hasil ? Guru dituntut menjadi orangtua di sekolah, dan orangtua dituntut menjadi guru di rumahnya.
Hari Pendidikan Nasional, memperingati apa ? memperingati tokoh ? rasanya, tanpa diperingati pun, tokoh pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara, Moh. Syafei, Rohana Kudus, atau Dewi Sartika adalah sudah sangat terhormat.
Hardiknas memperingati proses ? Proses adalah proses. Sebagai proses belum ada ujung, yang ada adalah rangkaian perjalanan. Mungkin tampak kelelahan atau semangat, lantas apa yang perlu diperingatintya ? kita memperingati konsistensi tenaga pendidik dalam menjalankan tugas mendidiknya.
Ok. itu paham.
Hardiknas, memperingati hasil ? andai sudah bangga dengan hasil sekarang ini, maka mungkin itu yang dirayakan. Kalau belum merasa 'pede' dengan hasil yang ada saat ini, mungkin ini sebagai peringatan. benar-benar peringatan pendidikan nasional.
PERINGATAN ! bukan PERAYAAN !
kita tidak mungkin merayakan PERINGATAN, yang perlu kita rayakan adalah momentum kebangkitan dan kebanggaan.
Semoga !
Guru dituntut berpikiran negarawan di sekolah, dan pejabat negara dituntut menjadi guru dihadapan rakyatnya Guru dituntut berpikiran nasionalis dalam berbangsa, dan politisi dituntut menjadi guru dalam mengelola bangsa Guru adalah penjaga etik di sekolah, dan elit agama menjadi guru di lembaga keagamannya.
Di sinilah : tenaga pendidik adalah guru bagi semua, dan semua orang berkewajiban menjadi guru-hidup dan kehidupan kepada generasi mudanya. kualitas generasi muda kita ini, adalah hasil dari didikan nasional seluruh masyarakat. Jadikan hari pendidikan nasiona sebagai gerakan Nasional Mendidik ! Selamat Hari Pendidikan Nasional !
Kualitas generasi kita hari ini, pada dasarnya adalah produk dari pendidikan nasional, bukan produk guru atau orangtua (saja). Guru dominannya memberikan pengetahuan, orangtua memberikan keterampilan hidup, tetapi kehidupan nyata secara nasional memberikan contoh dan pengalaman hidup.
Mungkin tidak banyak disadari. Kelakuan politisi, pejabat negara, polisi, tentara, pejabat, atau elit agama , atau siapapun dia, sudah memberikan contoh dan didikan nyata kepada anak-anak bangsa ini.
Di hari pendidikan nasional ini, mari jadikan kesempatan untuk membangunkan kesadaran, bahwa keberhasilan proses pendidikan bukan karena guru atau orangtua, melainkan karena usaha kolektif nasional dari semua pihak.
Kualitas generasi muda, bergantung pada pendidikan nasional. Dan pendidikan nasional, bergantung pada kerja-kerja aktif dari seluruh elemen nasional ini. Dengan cara inilah, akan lahir generasi nasional yang nasionalis
Selamat Hari Pendidikan Nasional !
0 comments:
Posting Komentar