Just another free Blogger theme

Senin, 30 Oktober 2023

Mendengar  kata musibah, kerap dirujukkkan pada sesuatu yang tidak mengenakkan. Misalnya, kematian, kecelakaan, bencana, atau penderitaan lainnya. Sesungguhnya, pemaknaan serupa itu, tidak salah. Pemaknaan itu, sudah tepat. Tetapi, akan menjadi keliru, bila kemudian, kita memberikan pengertian umum terhadap musibah sebagai sesuatu yang mencelakakan.



Kata mushibah, dalam bahasa Arabnya, sekedar melirik sebentar ke kamus bahasa Arab, ternyata, kata ini mengandung makna, sesuatu yang mengena atau menimpa. Jika, kita lagi berjalan, kemudian ada sesuatu yang menimpa kita, disebutnya mushibah, atau mengenai. Jadi, kata musibah diartikan beban, karena datang dari luar, kemudian mengenai kita, dan menambah 'beban' kepada kita. Tetapi, untuk makna ini, tidak seharusnya diartikan negatif. Tersebab, sejumlah hal yang menimpa kita, tidak selamanya negatif, tetapi ada juga yang positif.

Lebih lengkapnya, renungkan firman Allah Swt berikut : 

Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?

Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi.  (An-Nisa'/4:78-79) 

Pada ayat tersebut, ada kalimat, musibah yang hasanah, dan musibah yang sayyi'ah. Musibah hasanah, dapat diartikan, segala sesuatu yang menimpa kita, dan memiliki dampak positif terhadap diri kita. Sedangkan, musibah sayyi'ah adalah segala sesuatu yang menimpa manusia, dalam bentuk negatif.

Peristiwa yang menyakitkan, seperti kecelakaan, bencana, kematian, dapat kita sebut sebagai  musibah sayyi'ah. Kejadian itu, datang dari luar, dan menimpa seseorang sehingga merasa tertekan, atau terbebani.

Lain halnya, jika ada orang yang ditimpa jabatan, amanah, atau kekuasaan. Sejatinya, setiap orang berkewajiban untuk mengucapkan 'inna lillahi wa inna ilaihi raji'un'.  Musibah yang menimpanya, bukanlah musibah buruk, melainkan ujian yang menimpa kehidupannya.

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar