Just another free Blogger theme

Rabu, 27 November 2013

Selama ini, kita sudah mengenal ragam model pembelajaran. Beberapa bulan atau beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan kita, diramaikan dengan model pembelajaran bersama (cooperative learning). Terdapat banyak bentuk atau jenis dari pembelajaran ini.

kendati demikian, model pembelajaran itu memang bukan yang terakhir, dan kiranya tidak akan berakhir dengan pemikiran itu saja. Setiap pengalaman dan seiring perjalanan, pemikiran dan ajuan pemikiran mengenai model-model pembelajaran baru akan terus berkembang dan dipublikasikan.
Salah satu diantara referensi yang bisa digunakan untuk mencermati model pembelajaran baru itu, dapat dilihat dari Better learning through structured teaching : a framework for the gradual release of responsibility, karya Douglas Fisher dan Nancy Frey (2008).


Di bagian pertamanya, dan ini yang menarik, mereka menyajikan tahapan atau struktur model pembelajaran. Mulai dari pembelajaran yang fokus kepada guru. Model ini, sangat efektif dalam menyampaikan pesan, tujuan dan atau instruksi. Model ini, biasanya disebut oleh kebanyakan orang sebagai model konvensional, yaitu memosisikan guru sebagai pelaku pembelajaran yang utama, atau pusat dari pembelajaran.
Kedua, jenis guided-instructiion, yaitu pembelajaran dengan orientasi pada kebutuhan kelompok (need-based groups). Model ini menurut Fisher dan Frey biasa disusun dalam sebuah kelompok kecil dan bertujuan, dengan instruksi dari guru. Prinsip pembelajarannya, yaitu "we do it".  Kita belajar.
ketiga, yaitu pembelajarna kolaborative, yaitu "you do it together". Model pembelajaran ini, dapat juga disebut pembelajaran kolaborative atau pembelajaran kooperative. Anak belajar berkelompok. peran guru lebih sekedar fasilitasi.
Terakhir, tahap belajar mandiri "Ypu Do It Alone". Kategori ini, sudah tidak lagi mengandalkan guru. Peserta didik, sudah mampu menjalankan proses belajar sendiri. Apakah dengan demikian, peran guru menjadi tidak ada ? bukan tidak ada, tetapi minimalis, dan lebih mengarah pada manajemen dan fasilitator. Peserta didik, dapat secara kreatif dan mandiri, mampu belajar mandiri. Inilah model pembelajaran "independent".
Berdasarkan hal itu, Fisher dan Frey menyebut, kesadaran seorang pendidik dengan orientasi model dan struktur pembelajaran ke arah itu disebutnya, model pembelajaran  tanggungjawab yang berstruktur. Seorang guru, secara sadar memberikan struktur pembelajaran  yang mampu membangun kemampuan peserta didiknya, supaya bisa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar