“Si Ibu Euis, yang kemarin melamar kerja itu, kini sudah keluar…..?” ujar istriku.“mengapa ?”“alasannya mah sederhana, capai katanya….” Ungkapnya lagi, “gak kuat dengan ritme kerja…..”
Bagi kita yang terbiasa bekerja. Kita sering mendengar istilah ritme kerja, beban kerja, tugas, waktu, istirahat, dan juga istilah cape. Hamper sudah menjadi menu harian, ucapan dan ungkapan itu meluncur dari lisan kita. Banyak diantara kita, dan mungkin jadi, diri kita sendiri, pernah mengatakan hal itu.Tetapi, apakah ada yang memiliki penjelasan rinci, mengapa dan apa makna cape yang kerap kita lontarkan tersebut ? rasanya, tidak sederhana, dan tidak mudah untuk menjelaskan makna dari istilah ini.
Pemahaman kita yang
umum, kerap kali, mengartikan istilah cape karena adanya ketidakseimbangan
energy yang kita punyai dengan beban yang ditanggung. Saat, beban kerja yang
berat, waktu kerja yang lama, sementara energy dalam tubuh kita terbatas, maka
kita akan merasakan kecapaian atau kelelahan.
Untuk aspek yang pertama ini, kita bisa menyebutnya sebagai kelelahan fisik atau biologis. Itulah rasa cape yang disebabkan karena energy kita tidak seimbang dengan beban kerja atau waktu kerja yang kita miliki.
Kedua, kelelahan atau
rasa cape yang mengacu pada persepsi atau kelelaan mental. Sumbernya bukan dari
tenaga, tetapi dari mental diri sendiri. Jika rasa sudah tidak berkenan, jika
hati sudah tidak nyaman, maka aktivitas seringan apapun, akan terasa berat, dan
bisa melelahkan.
Pernah jalan kaki menuju tempat wisata yang diinginkan ? jaraknya jauh ? bersama dengan orang tercinta ? terasa lelah tidak ? rasanya, kita akan merasakan kenyamanan yang luar biasa, bisa berjalan dengan orang tercinta, walaupun harus berjalan jauh. Itu semua, karena energy jiwa yang kuat dalam menghadapi tantangan.
Terakhir, yang ingin
dikemukakan di sini, khusus untuk kelompok tertentu, ada juga kelelahan
ekonomis. Maksudnya, yaitu adanya ketidakseimbangan antara energi yang
dikeluarkan dengan pendapatan yang diterimanya.
Mental seseorang akan jatuh dan merasa lelah atau cape, jika pendapatan
tidak sesuai dengan harapannya, atau
tidak sesuai dengan energy yang sudah dikeluarkan.
Dalam konteks terakhir itu, kelelahan tidak lagi bersumber pada fisik, atau psikologi, tetapi lebih pada pertimbangan ekonomi yang dimilikinya.
0 comments:
Posting Komentar