Awal Juni, sebuah berita yang
tidak diharapkan sebelumnya. Sahabat di tempat kerja, diberitakan Kembali ke
haribaan Ilahi, menghadap Allah Swt. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Mungkin bagi sebagian orang, menganggap berita itu sebagai berita biasa. Tersebab,
kematian adalah hal biasa, dan sering terjadi dalam kehidupan hari ini. Tetapi,
bagi anggota keluarga, atau karib kerabatnya, peristiwa itu, mendatangkan duka
yang tiada tara, dan kepedihan yang mendalam.
Bagi umat Islam, peristiwa kematian
seseorang, masuk dalam kategori musibah. Makna pokok dari kata ‘mushibab’,
yaitu sesuatu yang menimpa kepada seseorang. Ragam hal yang bisa menimpa seseorang.
Ada yang melahirkan derita, dan ada yang
melahirkan suka. Sudah tentu, derita dan suka, bergantung pada respon orang
terhadap peristiwa tersebut.
Allah Swt berfirman :
﴿ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ
فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ
مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ
ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا
يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ٧٨ مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ
اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ
لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا ٧٩ ﴾ ( النساۤء/4: 78-79)
Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu
berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh
suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa
suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah,
“Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak
memahami pembicaraan?
Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah,
sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul
kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi. (An-Nisa'/4:78-79)
Merujuk
pada ayat tersebut, kita menemukan beberapa inspirasi atau kesan yang sangat
kaya. Inspirasi dan kesan ini, memiliki nilai praktis dan etis dalam
kehidupan sehari-hari ini.