Just another free Blogger theme

Jumat, 03 Mei 2024

Datang ke sebuah arena. Arena hiburan. Anak-anak kota menyebutnya pembelajaran di luar kelas, atau outbound. Kesan pertama, yang didapatkan saat itu, sangat unik, dan menantang.  Jarak lokasi tidak jauh dari perkampungan. Berjalan ke bagian belakang kampung halaman, kemudian masuk ke lintasan sebuah pemukiman kota, yang menyediakan fasilitas hiburan bagi para penghuni, dan pengunjungnya.


Sungguh sangat mengagumkan. Bukan apa-apa. Di kawasan kompleks perumahan, tidak jauh dari lokasi masyarakat, ada arena permainan yang luar biasa menantang. Sebuah sungai, dengan topogtafi dan alur sungai yang indah, disulap menjadi arena hiburan, liburan dan pembelajaran. 

Tebing air terjun. Bentuknya berjenjang. Tiga lapis.  Hingga, di akhir air terjun terakhir, mengalirlah sungai yang memiliki arus deras, dan menantang untuk dijadikan body rafting. Wuih, luar biasa, indah. Di perkampungan yang indah, dengan tiket murah meriah.

Selepas itu, ada pula, arena permainan untuk manjat tebing. Menggunakan fasilitas tambang, yang bergoyang. Dalam benak saat itu, orang-orang yang mampu di situ, tentunya adalah kalangan ahli, profesional, atau setidaknya, adalah mereka yang bermaksud untuk menjadi tentara atau polisi. Itulah pikiranku saat itu. Namun kenyataannya, hampir dipastikan, anak-anak belia, bahkan muda usia banyaklah yang  melakukan itu, dan mereka menikmatinya tantangan tersebut.

Sekali lagi, sangat indah, menantang dan menyenangkan !

Di arena yang lain, kegiatan merangkak, atau meloncati tali-tali yang disusun seperti jaring laba-laba. Bagi orang dewasa bukan tidak menarik, tetapi bagi anak-anak kecil, permainan itu sangatlah menarik, setidaknya melatih pemecahan masalah dan menemukan solusi keluar dari kerumitan jaring, sehingga tidak terjebak dalam jaring laba-laba tersebut. 

Setiap orang, bila dihitung dengan waktu, bisa jadi, dalam satu arena permainan bisa membutuhkan waktu 2-3 menit. Kecuali, ada dalam keadaan ragu, maka waktu yang dihabiskannya bisa lebih dari itu, dan mereka akan menjadi pengganggu kelancaran pada teman-teman yang lainnya.

Di tengah hiruk pikuk itulah, terbayang dalam benak ini, bahwa olahraga seperti ini, bukanlah bertujuan untuk mengolah fisik menjadi bugar, atau melatih seseorang menjadi atlet, melainkan lebih menekankan pada aspek pelatihan karakter atau kepribadian.

Seseorang yang melakukan jalan pagi, jalan santai, atau senam, mungkin dimaksudkan untuk melatih kebugaran diri. Sedangkan orang yang berlatih bulutangkis atau futsal, mungkin dimaksudkan untuk menjadi atlet profesional, seorang berlatih otot untuk membentuk profil tubuh, tetapi latihan serupa yang teralami saat itu, rasa-rasanya lebih mengarah pada pembentukan karakter.

Berdasarkan itu, jadi ada berapa jenis tujuan olahraga ? sebuah pertanyaan, yang terputus, karena kesadaran dibangunkan oleh adzan shubuh di pagi itu. 

"Ya, Allah, saya hanya sekedar mimpi, bahwa di kampung saya ini, ada arena permainan yang indah..." gumamku, dan dalam kenyatannya, kampung halamanku saat ini, masih tetap saja seperti dulu kala, hanya sawah dan sungai kecil saja......

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar