Bahasa Indonesia ini memang unik. Keunikan ini, terasa saat kita mempelajari awalan (prefiks) pe- dalam kalimat berbahasa Indonesia. Saat kita menggunakannya, atau saat kita membacanya, kita akan terajak dan teranjak pada sebuah suasana yang berbeda, bahkan bisa menjadi terasa aneh.
Bila kita menelaah kata,Pe + Kerja = Pekerja
Makna kata kerja: Kegiatan/melakukan sesuatu.
Makna kata pekerja: Orang yang melakukan pekerjaan.
"Banyak pekerja libur hari ini."
Pe + Tari = Penari
Makna kata tari: Gerakan badan yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian.
Makna kata penari: Orang yang melakukan tarian.
"Penari itu tampil mengagumkan di atas panggung."
Pe + Tolong = Penolong
Makna kata Tolong: Bantuan
Makna kata penolong: Orang yang memberi bantuan.
"Penolong itu tidak pamprih karena tidak mau diberi imbalan."
Sebagaimana yang tertera dalam teks-internet, mungkin kita sangat dengan mudah memahaminya. Ketiga kata itu, pekerja, penolong dan penari, semakna dengan fungsi prefiks pe- dalam kalimat dimaksud.
Apa yang terjadi, bila kita mendengar kata 'penderita' ? apa fungsi awalan pe- dalam kalimat tersebut ? apakah, awalan pe- dalam kalimat itu adalah 'orang yang memberi derita' ? atau ' orang yang merasakan derita' ?
Sangat rasional, bila kita kemudian membandingkannya dengan kata-kata lain yang setara dengan kata itu. Misalnya, penulis (orang yang melakukan), pembalap (orang yang melakukan), pembaca (orang yang melakukan). Semua awalan pe- dalam kata itu, menunjukkan peran sebagai subjek atau pelaku. Awalan pe- dalam kata itu, berposisi sebagai subjek, yang melakukan tindakan tetulisan, balapan atau pembacaan.
Lantas, bagaimana dengan makna awalan pe- dalam kata 'penderita' ? apakah, pe- di sini, pun, mengandung peran sebagai subjek ? nyatanya tidak demikian. Penderita adalah objek. Karena pelaku yang menyebabkan derita, bukanlah penderita. Penderita adalah objek yang merasakan derita, akibat orang lain yang melakukan suatu tindakan, sehingga dirinya merasakan derita tersebut.
Bila demikian adanya, istilah apa yang bisa disematkan kepada orang yang melakukan tindakan sehingga orang lain merasakan derita ? adakah satu istilah sederhana, yang bisa menunjukkan pada pelaku penyebab derita kepada orang lain?
Sekali lagi, kita tidak mungkin menggunakan kata 'penderita' untuk merujuk pada orang yang melakukan derita, karena yang tepatnya itu adalah orang yang merasakan derita. Sementara, orang yang ditunjuk sebagai pelaku penyebab derita, adalah 'pemenderita'.
Hal semakna dengan istilah 'pembelajar'. Istilah pembelajar, dirujukkan pada orang yang melakukan tindakan khusus, sehingga orang lain bisa belajar. Sederhananya, pembelajar meruju kepada guru. Sedangkan orang yang melakukan tindakan belajarnya, disebut 'pelajar' atau 'pemelajar'.
0 comments:
Posting Komentar