Just another free Blogger theme

Kamis, 12 Desember 2013


Perubahan zaman terus terjadi. Di setiap titik kita melihat ada perubahan situasi dan kondisi, termasuk dalam kaitannya dengan pekerjaan kaum perempuan. Kelompok yang satu ini, termasuk pada kelompok social  yang secara intensif mendapat perhatian kalangan ilmuwan social. Bahkan dari konteks kajian ini, kekayaan teori dan perspektif keilmuan berkembang sangat variatif.

Studi kewanitaan adalah bentuk nyata dari kepedulian banyak pihak terhadap kelompok yang satu ini. Sarah Rutherford, adalah salah satu dari orang yang memberikan perhatian seksama terhadap situasi perempuan zaman modern ini.[1] Mengutip pandangan dari Kat  Banyard (Rutherford,  2011:7), diberbagai daerah di dunia ini, secara umum, berada pada posisi sebagai pekerja pelayanan (service).
Zaman menentukan lain. Setiap daerah memiliki keragaman yang tinggi. Tetapi, secara umum, kebanyakan kaum peremp[uan, menurut Kat  Banyard, berada pada posisi  sebagai pekerja pelayan. Adapun jenis pekerja pelayanan itu, biasa disebutnya sebagai pekerjaan 5C (cleaning, clerical work, caring, cashiering dan catering). Pertama, petugas kebersihan (cleaning). Kaum perempuan bertugas sebagai petugas kebersihan. Cuci piring, cuci pakaian, dan petugas kebersihan kantoran. Kemudian, caring, atau pelayan. Menjadi pengasuh bayi, perawat orang jompo. Ketiga, petugas administrasi (clerical work), seperti sekertaris, atau petugs di fron office. Keempat, bendaha (cashiering), dan terakhir  yaitu juru masak.
Sementara bagi orang Sunda, mungkin masih ingat, bahwa tugas perempuan itu tidak jauh dari urusan 4-Ur, adalah dapur, kasur, sumur, dan pupur. Urusan pekerjaan ekonomi rumah tangga (dapur), urusan dalam kaitannya sebagai istri (kasur), urusan kebersihan (sumur), dan urusan kecantikan (pupur). Hemat kata, pandangan ini, tidak jauh berbeda dengan pandangan Kat Banyard, yakni memosisikan kaum wanita  berada pada posisi sebagai petugas pelayanan.
Tetapi, dengan perkembangan zaman, saat ini, sudah mulai adanya perubahan. Kaum perempuan sudah bergerak memasuki wilayah pekerjaan yang jauh lebih luas lagi. Bukan saja urusan 5C, atau 4 Ur. Karena di zaman sekarang ini, sudah banyak kaum perempuan yang bekerja di Kantor dan atau di depan monitor, atau tampil di layar monitor.
Tetapi dalam membincangkan pekerjana wanita ini, saya teringat sebuah joki yang memang patut direnungkan. Katanya, “kalau kaum pria, bekerja itu mulai dari terbit matahi sampai terbenam matahari, tetapi, kaum perempuan, bekerja dari mulai terbit matahari, sampai terbenam mata suami”.



Jika seorang pria lelah dari pulang kerja, mereka dapat dengan seenaknya, tidur duluan tampa pamit kepada sang istri. Tetapi, sang istri tidak bisa tidur, sebelum seluruh urusan rumah tangga beres, dan bahkan sebelum mata suaminya “terbenam." 


Itu artinya, pekerjaan dan beban kerja kaum perempuan itu sangat panjang dan berat. 



[1] Sarah Rutherford. 2011. Women’s Work, men’s Cultures. Palgrave Macmillan
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar