Model pembelajaran mengalami perubahan secara berkelanjutan. Setidaknya,
di setiap waktunya, terdapat pemikiran, pandangan dan juga praktek pendidikan
yang menunjukkan upaya pembenahan secara serius dan berkelanjutan mengenai
pendidikan. Masalah pembenahan model pembelajaran, tampaknya merupakan aspek
yang seksi dan menjadi banyak perhatian dari pelaku pendidikan.
Kita melihat, ada perubahan, perkembangan dan pembenahan model pembelajaran. Bahkan, secara sederhananya, kita menemukan aspirasi mengenai pentingnya upaya menciptakan model pembelajaran mandiri (independent learners).[1]
Model pembelajaran, bila dikaitkan dengan aspek peran siswa dan peran
guru, dapat dipilah menjadi empat golongan model pembelajaran. Pertama, model
pembelajaran yang menekankan peran guru secara dominant. Model yang ini, kita
sebut konvensional, atau directed learning.
Disebut konvensional, karena model ini termasuk model pembelajaran yang banyak dilakukan oleh para tenaga pendidik, dan juga sudah popular selama ini. Guru menjadi peran utama dalam proses belajar mengajar.Sementara siswa, berposisi sebagai pendengar, atau penerima informasi.
Disebut directed learning,
karena siswa diposisikan sebagai orang yang memiliki kewajiban untuk
menjalankan kewajiban-kewajiban belajar, sebagaimana yang ditetapkan oleh pihak
guru. Guru merencanakan dan merancang pembelajaran, dan selanjutnya para siswa
yang harus melaksanakannya. Itulah yang disebut pembelajaran langsung.
Kedua, model pembelajaran collaborative learning (pembelajaran kolaborasi). Karakter dari model ini, pembelajaran dilakukan secara kelompok, dan guru terlibat aktif dalam belajar kelompok. Guru adalah bagian tak terpisahkan dari pembelajaran kolaborasi.
Siswa dibagi kelompok, dan kemudian, siswa mendiskusikan tema yang
menjadi bagiannya. Selama menjalani diskusi, siswa dapat mengaja tenaga
pendidik untuk terlibat dalam diskusi yang tengah dilakukannya. Sehingga, interaksi edukatif, dapat terjadi
antara siswa dengan siswa, dan kelompok siswa dengan tenaga pendidik.
Ketiga, agak mirip dengan kolaboratif tetapi peran guru sangat minim bahkan hampir tidak ada, yaitu model pembelajaran cooperative learning. Dalam model pembelajaran ini, setiap siswa membentuk kelompok sendiri. Di dalam kelompoknya, mereka mencari sendiri mengenai bahan ajar, dan atau informasi yang diharapkan bisa menjawab permasalah yang diberikan tenaga pendidikan.
Dalam pembelajaran cooperative, siswa berkelompok dan berusaha untuk
menyelesaikan masalah belajar, tanpa harus melibatkan peran guru secara
dominan. Kemandirian siswa dalam belajar sudah tampak, kendati masih dalam
bentuk kemandiran kolektif.
Terakhir, yaitu kemandirian belajar. Pauline Kneale (2011:3) menyebut para siswa dengan berkemampuan serupa itu sebagai kelompok independent learners. Pembelajar mandiri, itulah siswa yang memiliki kemampuan untuk merancang, mencari dan menjawab permasalah sendiri, tanpa keterlibatan orang lain , termasuk tenaga pendidiknya sendiri. Pembelajar mandiri ini, mampu menggali informasi dari berbagai sumber belajar, seperti dari lapangan, buku sumber, atau perpustakaan baik digital maupun elektronik.
Perhatikan dengan seksama, buku-buku yang muncul terakhir ini. Banyak
diantara buku itu yang menggunakan
konsep terkait dengan pembelajaran mandiri. “belajar sendiri tentang….”, “belajar
….dalam 24 jam”, “panduan dalam belajar…..”. Konsep itu digunakan dengan mengacu pada
sebuah karakter bahwa, melalui buku itu, dipembaca dituntut untuk bisa belajar
sendiri, tanpa harus mendapat bantuan (dominan) dari orang lain, termasuk tutor
atau gurunya. Itulah yang menjadi trend baru, dalam model pembelajaran, yakni
belajar sendiri, menuju pembelajar yang mandiri !
Untuk model yang terakhir ini, ada yang menyebutnya self-leaner atau belajar mandiri. apapun istilahnya, hal yang menonjol dalam karakter keempat ini, yaitu kemandirian peserta didik, menjadi hal pokok dalam belajar. sementara guru, perannya semakin mengecil......nah lho....!
[1] Pauline
E. Kneale, 2011, Study Skills for Geography,
Environmental Science, Earth Science,
London : Hodder Education, an Hachette UK
Company
0 comments:
Posting Komentar