Just another free Blogger theme

Senin, 23 Januari 2023

Kemarin-kemarin, ah, belum lama, menemukan dokumen digital (buku elektronik) bertemakan, Agama "Saintifik" Sains "Religius". Karya dari dua pemikir Muslim Indonesia modern yaitu Haidar Bagir dan Ulil Abshar Abdala.  Sudah tentu, kedua orang ini, sudah dikenal oleh masyarakat kita. Atau, setidaknya, oleh kalangan pecinta ilmu agama dan ilmu sosial. 


Subjudul dari buku ini, diterakan kalimat, "dua jalan mencari kebenaran". Sebuah kalimat bijak, yang penuh kesantunan. Artinya, kalimat itu, akan jauh lebih "arogan" atau terasa sombong bila menggunakan kata "dua jalan menemukan kebenaran". Dengan menggunakan kata "mencari" menunjukkan bahwa kedua jalan itu, adalah ikhtiar, ikhtiar manusia dalam menemukan kebenaran.

Jumat, 30 Desember 2022

"hidup itu harus penuh perhitungan tapi, jadi orang  jangan itungan". Dua kalimat, yang mengandung pesan mendalam. 

Mungkin sepintas lalu, belum banyak yang bisa menerima pesan dari kalimat itu. Tetapi, jika ditelaah lebih mendalam, atau direnungkan, kita akan merasakan, pesan menarik dan perlu kehati-hatian dalam hidup dan kehidupan ini.


Adalah sebuah keharusan. Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, kita perlu untuk merancang cara menjalani hidup dengan penuh perhitungan. Baik buruk, positif dan  negatifnya. Sebab, andai kita abai terhadap hal itu, potensial kita akan terjebak pada pemborosan hidup, dan atau tidak efektif dan efisiennya pola hidup kita di dunia ini. Oleh karena itu, hidup ini harus penuh perhitungan.

Tapi nanti dulu...!!

Minggu, 18 Desember 2022

Maroko, berhenti di posisi keempat, dalam Piala Dunia Qatar 2022. Posisi itu dipastikan, setelah mereka tunduk kepada runner up Grup F.  Skor yang terjadi saat perebutan juara 3, yakni 2-1 untuk kesebelasan Kroasia. Perebutan di posisi 3-4 ini, sangatlah unik. Karena, posisi ini diperebutkan oleh dua tim, yang berasal dari fase group yang sama. Hanya saja, posisi di group sebelumnya (group F), Maroko berstatus sebagai juara group, sedangkan Kroasia sebagai runner up.

luas biasa !


Sudah dipastikan. Kendati Maroko tidak juara. Kebanggaan masyarakat Maroko, dan bahkan euporia sejumlah negara pendukungnya, saat tim Singa Atlas ini, terjadi saat mereka lolos dari perempat final, selepas mengalahkan Portugal.

Jumat, 16 Desember 2022

Sekali lagi. Malam ini,  membaca sebuah artikel yang membicarakan mengenai sikap atau kondisi manusia. Soalnya sangat jelas, seperti halnya, yang pernah disampaikan sebelumnya di ruangan ini. Mengapa manusia tidak banyak berubah ?


Saat itu, sudah diungkapkan, bahwa kendati sudah banyak baca buku mengenai motivasi, pengembangan diri,  atau ragam bacaan lain yang serupa itu, namun, masih saja, kondisi dan keadaannya tak banyak berubah. 

Masih seperti itu !!!

Kenapa ? apa iya, hal itu menunjukkan bahwa manusia tidak bisa berubah ? 

Kamis, 08 Desember 2022

Depan monitor itu. Terdiam dan bisu. Hanya jari jemari yang terus melaju. entah apa yang ingin diungkap, selalu. Hanyalah soal waktu. 

Berjalan dalam bayangan. Mereka hanya banyak mengatakan. tentang dirinya dan kehidupan. Abai terhadap lingkungan. Entah, apa dan mengapa hal ini, mereka lakukan. 

Ketika mengadu tentang kesakitan. Atau penderitaan. Mereka hanya bilang, hal itu, adalah kejadian. Harus sabar dan tetaplah berjuang. Walaupun, mereka ulurkan tangan. Sekedar baju bekasan dan makanan.

Apakah ini, disebut sebagai empati ? saat manusia, hidup sendiri dihantam derita yang tiada henti. Mereka hadir dengan selfie. Dalihnya untuk dokumentasi. Menyebarkan informasi. Malah memancing emosi. 

Kemarin saja, terjadi ledakan. Bunuh diri di kota kembang. Kejadian yang hampir terus terulang. Tiada henti, dan tiada pernah ada alasan.

 

Rabu, 07 Desember 2022

Malam itu. Seperti biasa. belajar bersama, dalam forum aplikasi dunia maya. Kita membincangkan  masalah tulis menulis. Dan dibagian awalnya, kita membincangkan mengenai hakikat menulis.

Hakikat menulis.



Dalam perbincangan itu, disampaikan atau lebih tepatnya tersampaikan, karena muncul dan berkembang dalam sebuah dialog terbuka. Hakikat menulis, atau nilai atau fungsi menulis itu, setidaknya ada 4 point pemikiran.

Pertama, mungkin ini adalah pandangan yang paling banyak dirasakan. Menulis itu, pada dasarnya, adalah mengukuhkan pemahaman. berbagia hal yang kita tulis, dan atau bisa kita tulis, adalah sesuatu yang sudah terpahami.

eh, pernah kalian mengalami stagnan saat menulis ? 

Senin, 05 Desember 2022

Dalam satu waktu, bisa jadi kita pernah tersentak. Kaget oleh situasi dan kondisi diri kita ini. Ya, minimalnya, bertanya-tanya, mengapa kondisi kita ini, masih tetap seperti ini terus, dan terus seperti ini. Rasa-rasanya, tidak ada yang berubah. Andaipun ada yang berubah, perubahannya tersebut, sangat tidak terasa. Kecil sekali. Kata orang statistik di kampus, dulu, zaman masih masih duduk di bangku sekolahan, disebutnya perubahannya tidak signifikans.



Betul...!!!!

Begitulah, saya harus menuliskannya. Menggunakan tanda baca itu, lebih dari satu, dengan maksud, saking setujunya, dan saking benarnya pandangan itu. 

Perubahannya tidak signifikans, eh, maksudnya tidak terasa pembedanya. Kalau, hanya berubah, dari tadinya uban itu hanya ada 2 sekarang jadi ada 3, ah itulah kecil kenampakkannya. Kan, pinginnnya itu, kalau kemarin ada uban di kepala ini berjumlah 200  lembar rambut, sekarang malah kembali menjadi hitam legam. Jika demikian adanya, pasti akan terasa perubahannya. 

Signifikans.... !!!