Sangat bisa dipastikan. Pemberitaan dan mata acara lagi banyak diperhatikan adalah Piala Dunia. Perhelatan sepakbola terbesa paska pandemi, yang kali ini dilaksanakan di Qatar. Piala Dunia kali ini memiliki daya tarik yang luar biasa, selepas masyarakat dunia dikungkung oleh kekhawatiran virus Covid-19 selama dua tahun terakhir. Karena itu, tidak mengherankan, bila antusiasme penonton, baik di langsung maupun dihadapan media, sangat terasa dan dirasakan.
Tetapi, apakah kita, pembaca adalah salah satu diantara orang yang terjebak oleh gariah massa seperti mereka ?"Anakku yang paling kecil, sempat komen, apa enaknya nonton bola, mendingan kartun ?" ucapnya. Betul, bagi anak usia balita, kartun lebih indah dan menarik untuk disimak, dibandingkan dengan menyaksikan piala dunia
Bisa jadi demikian adanya, karena itu adalah dunianya. Dunia anak-anak, berbeda dengan dunia anak remaja atau dunia orangtua. Terlebih lagi, kalau, manusia sudah kejebak dunia bisnis, dunia olahraga, dunia kampus, dunia politik, dunia hiburan, atau dunia-dunia lainnya.
Apakah setiap orang memiliki dunianya sendiri ? Bisa ya, bisa tidak. Dunia adalah kehidupan atau habitat seseorang. Setiap orang akan memiliki ruang-hidupnya, yang menjadi tempat dirinya hadir eksis. Di dunianya itulah, seseorang mengeksplorasi potensi dirinya, hasrat dirinya, atau ambisi dirinya.
Perhatikan dengan seksama, perilaku anak-anak kita. Mereka yang hobinya main games, hampir bisa dipastikan lebih separuh hidupnya, diselesaikan di depan monitornya, untuk sekedar games. Dia belajar trik, berkarya, atau juga sekedar menghabiskan waktu untuk memainkan pertandingan dalam games tersebut. Di dunianya, dia hadir dan eksis.
Lha, bukankah hal itu adalah sisi negatifnya ? untuk menjelaskan hal ini, dapat dibuatkan tulisan yang lainnya. Hal pokok yang ingin disampaikan di sini, bahwa setiap orang akan menggeluti dunianya, sesuai dengan hasrat, ambisi atau kebutuhannya.
Lantas, mengapa hari ini, antusiasme masyarakat begitu kuat ke perhelatan Piala Dunia ?
Salah satu jawabannya, adalah karena ajang ini menjanjikan citra global, atau prestasi puncak. Sesiapapun yang mampu meraih posisi tertinggi di sini, maka dia akan mendapatkan piala penghargaan tinggi. Tropi Piala Dunia itulah simbolnya, karena memang saat ini, kita hidup dizamannya yang serba simbolik. SImbolnya adalah piala, dan kita semua memburu piala dan mengumpulkan banyak piala, sebagai citra hidup dan kehidupan ini.
Itulah dunia piala !
0 comments:
Posting Komentar