Just another free Blogger theme

Selasa, 16 Desember 2025

Bagi seorang Geograf, konsep jarak itu penting. Jarak (distance) adalah ruang antara dua titik. Ruang antara dua titik ini, merupakan gejala keruangan, yang memiliki makna tersendiri, baik itu dalam pengertian kedekatan, keterjangkauan, atau keakraban. Semua hal itu, bisa ditafsirkan dalam konteks memahami hakikat jarak.



Ketidaktepatan kita dalam mengartikan dan memanfaatkan jarak, potensial melahirkan narasi keruangan yang beragam. Karena kesalahan mengartikan jarak, bisa menyebabkan distintegrasi sosial, dan karena sempurna memanfaatkan jarak mampu membangun kerukunan dan keharmonian. 

Senin, 15 Desember 2025

Dalam konteks peradaban hari ini, kita, baik sebagai guru maupun sebagai orangtua, kerap kali dihadapkan pada perilaku anak rejama yang aneh-aneh, dan mengusik rasa. Iya, betul, mengusik rasa. Bukan sekedar menyentuh, dan mengusik, bahkan ada yang tercabik-cabih rasa.


Sewaktu masih ramai, memanfaatkan kendaraan umum bernama angkutan kota (ANGKOT), tak jarang, bila pulang kerja, akan bertemu dengan pasangan remaja, di angkot duduk berduaan. Bersandingan. Bahkan, bercumbu mesra. Mereka tidak risih dengan orang yang ada di sekitarnya.

Minggu, 14 Desember 2025

Ide ini, sejatinya bukan barang baru. Begitulah, dalam pandangan para ahli. Eh, mungkin. Penulis sendiri, tidak begitu banyak membersamai perkembangan akademik di dunia kampus. Penulis sekedar membaca dari apa yang ada, diterima di media sosial, dan atau kepikiran saat menuangkannya dalam ruang-digital ini. Kendati demikian, ide ini pernah disampaikan di beberapa kesempatan, walaupun belum banyakmendapat respon. 

Mungkin tidak menarik.


Sekali lagi, walaupun tidak menarik, dan belum merangsang pemikiran sejumlah pihak, di ruang-digital ini, penulis ingin sampaikan ulang mengenai perkembangan karakter disiplin ilmu geografi.  

Jelang akhir tahun, kalangan Geograf atau Pendidik Geografi, akan disuguhi berita yang bisa menyentuh nalar. Tentu saja, hal yang ingin disampaikan di sini, bukan mengenai bencana alam yang melanda hampir di sejumlah titik di Indonesia. Daerah bencana ini, bukan hanya di perkotaan, tetapi juga di sejumlah kawasan luar perkotaan, di berbagai propinsi di Indonesia. Banyak pihak, menyebutnya sebagai bencana hydrometerologi.



Kita tidak akan mengulas masalah itu. Wacana itu, sudah banyak dikedepankan oleh banyak pihak. Bahkan, kita pun, sudah sampaikan beberapa ulasan terkait masalah ini, di tulisan sebelumnya. Termasuk pandangan mengenai penting alih paradigma eksplorasi sumberdaya eekonomi. Pada bagian ini, kita bermaksud untuk melihat ada beberapa gejala yang menarik untuk dijadikan bahan renungan kalangan geograf.

Minggu, 07 Desember 2025

Disclaimer. Tulisan ini, lebih merupakan hipotesis, bahasa akademiknya. Sementara bahasa awamnya, dugaan dari orang luar terhadap fenomena yang terjadi. Tentunya, sebagai sebuah hipotesis atau dugaan pemikiran, atau istilah lainnya opini, terwarnai aura subjektif penulis. Penilaian serupa itu, tidak jadi soal. Maksudnya, penulis akui dan sadari itu. Terlebih lagi, tulisan ini, disampaikan dari jarak jauh, dan tetangganya saja. Karena itu, kemungkinan ada kekeliruannya sangat terbuka.



Pendahuluan pemikirannya, sebagai warga negara dan umat beragama, kita prihatin, dengan adanya kisruh di tubuh NU, yang melibatkan para petinggi organisasi. Ah, ketang, di negeri kita ini, memang seringkali, intrik dan konflik di level elit itu, bukan barang baru. Cukup sering, dan seringkali  menjadi konsumsi media. Terlebih lagi, bila organisasi kelompok yang bertikai itu, adalah elit-politik atau elit agama yang memililki massa melimpah.

Sabtu, 06 Desember 2025

Kebanggaan Indonesia, salah satunya bisa dialamatkan pada ketersediaan sumberdaya alam. Sewaktu Orde Baru, kita bangga dengan sumberdaya alam yang tidakdapat diperbaharui. Bahan Bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara, menjadi andalan kita bersama. Namun, untuk konteks pembangunan ini, Indonesia belum berhasil paripurna, setidaknya kesejahteraan rakyat Indonesia belum terwujud secara merata.



Kemudian, alih paradigma atau alih pemikiran terjadi. Masyarakat kita dan Pemerintah secara bersama-sama bergerak menuju pengembangan energi terbarukan. Sumberdaya alam energi terbarukan ini pun, sangat-amat melimpah. Bisa dibilang, negeri kita ini, tidak akan pernah habis untuk deposit kekayaan alam terbarukan. Di daratan, dan lautan, begitu sangat melimpah.

Jumat, 05 Desember 2025

Dalam pekan ini, berita bencana alam, mewarnai seluruh media massa dan media sosial. Bukan hanya ilustrasi, foto atau dokumen, atau narasi. Narasi dan koreksi pun, terus bermunculan, berseliweran, dan tidak jarang saling baku-hantam gagasan di media virtual. Pro kontra, atau kritik dan dukungan, seperti biasa, terus mewarnai media massa dan media sosial kita.


Seperti biasa, dan sebagaimana biasa kita saksikan selama ini. Kritikan kepada Pemerintah, biasa mengalur, dan kemudian digulung oleh komentar keras dan pedas, dari ragam pihak. Bencana yang mengundang air mata, dan menguncang rasa, selain memantik simpatik, juga kritikan kepada pengampu kebijakan.

Kamis, 04 Desember 2025

Alhamdulillah, di pagi Jum’at ini, ada waktu untuk menafakuri firman Allah Swt, yang terungkap dalam al-Qur’an. Allah Swt berfirman :



﴿ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦ اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ ١٥٧ ﴾ ( البقرة/2: 155-157)

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).   Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.  (Al-Baqarah/2:155-157)

Menengok sejumlah kitab tafsir terkait ayat ini, kita menemukan beberapa inspirasi yang sangat mendalam. Kesan subjektif kita, selepas membaca ayat ini, kita diajak pada sebuah narasi yang luar biasa luas dan mendalam. Gaya bahasa yang digunakannya unik, dan menggugah emosi serta nalar si pembacanya.

Rabu, 03 Desember 2025

Bencana alam, kembali terjadi di beberapa titik di Indonesia. Kepedihan, kesedihan, duka dan respon keprihatinan menyeruak ke permukaan. Sebagai bagian dari kebersamaan, kepedulian dan juga simpati, mulailah mengalir dukungan baik doa, maupun material dan finansial ke wilayah bencana. Gerakan sosial ini, muncul dan berkembang, sebagai bagian dari fitrah kemanusiaan, yang kerap kali hadir dari lubuh kebangsaan, negeri tercinta ini.


Namun, dibalik itu semua, sekali lagi, muncul lagi pertanyaan, mengapa bencana alam serupa ini, kembali terjadi dan secara berulang terjadi lagi ?