Ini tahun pertama, hadir dalam pelepasan siswa di MAS Manbaul Huda. Tetapi, saya merasakan ada percikan inspirasi yang istimewa di hari ini. Satu diantaranya, dari sekian pengalaman itu, terkuak makna bahwa pelepasan siswa itu adalah mengikat dan mengukuhkan kehormatan. Melepas bukanlah memisah, melepas adalah mengikatkan tekad menjunjung kehormatan diri.
Subhanallah. di lain pihak, tampak air mata kebahagiaan orangtua siswa saat itu. Kami percaya air mata kebahagiaan itu adalah doa dan energi positif bagi gerak langkah santri dalam menggapai cita-cita. Percayalah, bagi kami, air mata kebahagiaan orangtua adalah tetesan doa dan berkah dalam mengiringi perjalanan para santrinya ke masa depan.
Dalam kaitan itu, hati kita bisa berjumpa dalam ruang waktu yang tak terbatas, tetapi tubuh ini, tak bisa melakukannya.
Namun demikian. Dari apa yang diniatkan, dari apa yang akan dilakukan,
layak kiranya, di media ini, bercurhat ria mengenai berbagai hal yang sudah disiapkan,
direncanakan, dan dikembangkan santri-santri MAS Manbaul Huda dalam acara
Pelepasan Kelas XII tahun 2013.
Salam Berkah untuk Santri MAS Manbaul Huda,
Sebagai santri di madrasah ini, kalian sudah mampu menunjukkan cara menghargai asatidz. Bukan harta yang diterima. Bukan piagam yang tergenggam. Tetapi sebuah keceriaan yang tampak, dan kesantunan serta penghormatan yang kalian sampaikan pada Diwan Asatidz (dewan guru). Itulah, nilai penghargaan yang besar, yang kami rasakan saat itu.
Terima kasih atas penghargaannya. Kami yakin dan percaya, sekali kalian
menghargai orang lain, sepanjang waktu orang lain pun akan mengenangmu. Sekali menghargai
orang lain, orang lain akan berupaya berulang-ulang mengembalikan penghargaan
itu kepadamu.
Dalam kehidupan kita ini, berlaku hukum sosial. Siapa orang yang menghargai dunia, dunia akan menghargainya. Siapa yang menghinakan dunia, dunia pun akan menghinakannya. Langkahmu menghargai guru, akan menjadi bagian penting dari nilai dan kehormatanmu di masa depan.
Kehormatan manusia dan harga manusia, terletak pada kemampuan menghargai
sesama manusia. Atas nama pribadi, saya bangga, bersyukur, dipertemukan dengan
santri madrasah yang memiliki kemampuan menjunjung kehormatan diri, dengan cara
memuliakan orang lain, khususnya orangtua.
Anakku. Saat itu, aku melihat dampingan orangtua denganmu itu, seolah berdampingannya dua kunci kesuksesan. Kerelaan yang berdampingan dengan kerja keras. Orangtuamu adalah simbol kerelaan dalam menjalani hidup dan mengabdi, sementara kalian semua, para santari, para anak muda adalah simbol dari kegigihan. Kerelaan dalam menjalani proses hidup, yang dipandu dengana kegigihan dalam menjalaninya, adalah kunci penting dalam mewujudkan cita-cita.Ayah yang sudah renta. Ibu yang sudah kehilangan banyak tenaga. Berjalan tergopoh. Tetapi, kalian masih ikhlas mendampinginya, dan menuntunnya, dan mengenalkannya kepada kami semua. Tak ada rasa lelah dalam wajahmu. Pancaran kebanggaan hadir dalam sorot matamu. Orangtuamu pun tak pula merasakan lelah berdamping denganmu.
Jika orangtuamu adalah simbol masa lalu, dan kalian adalah simbol masa depan. maka pertemuan strategisnya itu, adalah harmonikan antara kerelaan dengan kegigihan dalam menjalani proses hidup. Tunjukkan keharmonian dan kebahagiaan dalam setiap langkahmu, karena itulah cara menghargai hidup dan kehidupan.
Subhanallah. Aku melihatnya, air mata kebahagiaan orangtuamu saat itu, adalah doa dan
energi positif bagi gerak langkah kalian untuk menggapai cita-cita. Percayalah, bagi
kami saat ini, air mata kebahagiaan orangtua dan air mata asatidz saat itu adalah tetesan doa dan berkah bagimu untuk mengiringi perjalanan ke masa depan.
Benar. Pelepasan siswa itu adalah menekadkan diri untuk merajut ragam jalan kehidupan di masa depan. Pancaran sinar harapan masa depan itulah yang tampak saat itu.Dengan kesadaran itulah, gelora rasa bahagia ini, mengantarkan pada satu halte kesadaran bahwa pelepasan siswa kelas XII ini, justru tidak melepas. Saat ini, kita tidak saling mepelaskan diri. Saat itu, kita tidak tidak saling menjauh. Saat pelepasan itu, kita malah menguatkan tekad, kecintaan, menanam benih harapan, dan mengokohkan shilaturahmi antara lembaga pendidikan (MAS Manbaul Huda) dengan orangtua dan alumni.
Selamat jalan dan salam berkah slalu....
0 comments:
Posting Komentar