Just another free Blogger theme

Kamis, 27 Juni 2013



Ada hal yang unik dalam Pekan Olahraga dan Seni Guru Madrasah PGM ke-3 di Kabupaten Garut. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 25-27 Juni 2013 ini, menyisakan cukup banyak kenangan. Salah satunya, adalah kenangan menyaksikan atlet bulu tangkis putri. "Ada guru, yang main bulutangkisnya, gak pake RPP", celoteh penonton di pinggir lapangan..


“ah, gaya mainnya, mirip dengan cara ngajarnya’ ujarku pada rekan-rekan yang duduk di samping kanan-kiriku. “kebiasaan ngajar duduk di meja guru saja sih, jadi gak lincah, gak bisa melangkah...” komentarku, saat melihat ada pebulutangkis yang kurang lincah dalam mengejar bola yang dilesatkan sang lawan.

“maklum guru...” timpal teman yang lainnya.

“tapi yaitu, mestinya jadi seorang guru itu, lincah. Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang...anggapnya saja, seperti ngajar...”  katanya, sambil di tutup dengan ledakan tawa. komentar-komentar kritis, yang mengingatkan kita pada kebiasaan guru, yang suka ngajar duduk terpaku di meja gurunya sendiri.

Bagi pengamat pendidikan, bisa menemukan fenomena, kadang ada juga guru, yang sambil membaca teks  pelajaran dia duduk di mejanya sendiri.  Sementara anak-anak di kelasnya, dibiarkan berbuat sesuka hatinya.  Guru itu kurang lincah ! kalau pun bergerak, hanya di depan saja. jarang bergerak ke  samping kiri, ke samping kanan. apalagi ke bagian belakang tempat duduk anak-anak.

"nah, itu masalah, jadi mainnya kaya yang kurang bisa menguasai  lapangan...." teriaknya lagi. "Ayo bu,  bergerak....gerak....jangan kaku....loncat,,,,," celotehnya lagi. di sela celotehan itu, ketawa-ketiwi diantara penonton terus mengiringinya juga, sambil menikmati permainan bulutangkis antar guru tersebut.

 “waduh...bu, pukulannya harus terarah, bu, pakai RPP...” ujarnya lagi.
“bener juga ya...mungkin, gara-gara gak pakai RPP kali yah, jadi pukulannya gak karu-karuan...” analisisnya.

Komentar lelucon para penonton, saat menyaksikan pertandingan bulutangkis guru madrasah, antar kabupaten seprovinsi jawa barat. Bagi seorang guru, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah administrasi yang ‘wajib’ sebelum mengajar. Laku dan perbutaan guru dalam mengajar itu, harus mengacu pada RPP, dengan maksud supaya terarah dan bisa mencapai sasaran. Guru yang tidak membuat RPP, akan melakukan pembelajaran seenaknya sendiri.

Sepintas itu pulalah. Sebagai penonton, yang hanya memanfaatkan mata untuk melihat, dan lidah untuk ngomel-ngomel ini, mengeluarkan pandangan-pandangan terhadap jalannya pertandingan guru lawan guru, dalam cabang bulutangkis.

Memang ada permainan yang bagus. Seperti yang saat itu tengah disaksikan. Pebulutangkis dari Garut, misalnya, bermain sangat lincah. Muda, beliau, postur atletis, dan berwajah cantik. Bagi siswa yang gemar akan keindahan, tampaknya gak akan bosan bila belajar dengan guru-guru yang seperti ini. Kedua pebulutangkis Garut  yang sedang bermain dengan Sumedang itu, tampil menawan. Bak menyaksikan finalnya sebuah event bulutangkis tingkat nasional. Asyik dan menghibur.

Di samping itu, sejumlah pebulutangkis lainnya, ada juga yang masih tertatih-tatih. Maklum guru. Olahraga bukan kewajiban tatap muka. Sehingga, olahraga adalah kebutuhan lain, diluar jam mengajar. Sehingga latihannya pun, kadang seminggu sekali, kadang juga terlupakan, karena harus melaksanakan kewajiban mengajar. Sehingga, gerak dan langkahnya pun, masih kelihatan kaku.

“maklum guru, pak...” ujar rekan penonton, “lihat saja, cara memegang raketnya...?, persis seperi guru yang tengah pegang kapur mau memarahi siswanya...” jawabnya lagi. Analisis itu membuat kami pun tersenyum dan tertawa.

Memang enak jadi penonton. Bisa menganalisis.Walaupun,  bisa jadi, belum tentu bisa melakukan teknik yang lebih baik dari orang yang dikomentari tersebut. tetapi, itulah hidup dan tulah pemainan olahraga....
“tapi, bagi saya, justru event yang seperti itulah yang menghibur..pertandingan guru dengan guru yang asli... lebih menghibur profesi kita, daripada menyaksikan pertandingan pebulutangkis yang beneran...?” ujar yang lainnya.

Mungkin...mungkin.....tapi, setidaknya, diluar apapun analisis yang dikemukakan ini, event seperti itu, adalah bagian dari shilaturahmi guru madrasah sejawa barat....
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar