Apakah kita sudah bisa merasa ikhlas ? memangnya, apa yang disebut ikhlas ? saat, sejarah awal menunjukkan bahwa hak kita sudah tampak terbuka, tetapi kemudian ada halang rintang yang besar, atau mungkin juga dapat disebut kecil, lantas kita mundur, dan ternyata orang lain yang menggantikan kita berhasil meraih cita-cita, apakah kita masih bisa menunjukkan sikap ikhlas ?
kadang ingin bertanya pada Tuhan, mengapa tidak ada keberanian dalam diri ini, seperti halnya orang lain yang memiliki keberanian, dalam meraih cita dan harapannya ?
kadang ingin bertanya kepada Tuhan, mengapa tidak bisa mengumpulkan kekuatan dan tenaga, seperti halnya orang lain yang memiliki keberanian dalam meraih cita dan harapannya ?
kadang ingin bertanya kepada alam, mengapa tidak bisa berdiri tegak di atas bumi, seperti halnya orang lain yang memiliki keberanian dalam meraih cita dan harapannya ?
kadang ingin bertanya kepada leluhur, mengapa tidak diberi gen yang bisa menunjukkan karakter kuat, seperti halnya orang lain yang memiliki keberanian dalam meraih cita dan harapannya ?
kadang ingin bertanya kepada bebatuan, mengapa hembuskan baja dalam jiwa ini, seperti halnya orang lain yang memiliki kekuatan dalam meraih cita dan harapannya ?
kadang ingin bertanya pada sungai, mengapa tak kau alirkan energi semangat hidup, seperti halnya orang lain yang memiliki kesungguhan dalam menjalani batang-kali dalam meraih cita dan harapan ?
kadang ingin bertanya pada api, mengapa tak kobarkan bara dalam jiwa ini, seperti halnya orang lain yang memiliki gejolak dalam meraih cita dan harapannya ?
kadang ingin bertanya pada asa, mengapa tak membuncahkan hasrat, seperti halnya orang lain yang memiliki gairah dalam meraih cita dan harapannya ?
dan, kadang ingin bertanya kepadamu wahai setan, mengapa bayanganmu lebih menjadi hantu-kekhwatiran yang melemahkan semangat, sehingga hilang gairah seperti orang lain dalam meraih cita dan harapannya ?
kini, aku hanya dapat bersimpuh. Di penjuru kehidupan. Berdialog dengan debu, yang selama ini, tetap membisu. Mereka mendengar dan merasakannya, namun tak kuasa untuk memberi sesuatu kepadanya.
Tuhan, bebaskan beban dalam hidupku, hilangnya cemburu dan iri dalam hati. Karena semua adalah tetap ada dalam kuasa dan takdirmu.
Tuhan, aku bangga dengan jalan hidupku sesuai rute yang KAU buat untukku. Karena dari sanalah, aku bisa menjalani kehidupan dengan tetap tegak dan menengadahkan wajah kepada-Mu.
Tuhan, angkatlah duka yang dalam kalbu. Resah dalam jiwa. Lelah dalam tangan dan kaki. Sehingga, aku masih bisa tetap berdiri dihadapan-Mu, untuk tetap bersujud.
Tuhan, hadirkan kuasa-Mu, sehingga aku dapat bergelut dengan debu, tanpa harus lusuh dan tertunduk.
Terima kasih Tuhan.
Ku tahu, skenario-Mu.
ku terima kuasa-Mu.
0 comments:
Posting Komentar