Olahraga bersama. Sejatinya, hanya sebuah pilihan. Karena, jenis olahraga, ada yang tidak perlu bersama, atau berkelompok dengan lain. Yah, misalnya saja, lari pagi. Lari pagi, bisa dilaksanakan berkelompok, dan bisa juga sendirian.
Tetapi, memang kita semua tahu, ada jenis olahaga yang memastikan adanya parner. Contohnya olahraga bulutangkis, tenis, tenis meja, dan sejenisnya. Jenis-jenis olahraga ini, tidak bisa dilaksanakan sendirian. Kita butuh rekanan, dan butuh lawan untuk bisa terselenggaranya kegiatan olahraga tersebut.
Apa untungnya melakukan olahraga bersama ? ini adalah pertanyaan sosial, bukan pertanyaan akademis ilmu olahraga ?
Dalam hemat kita, dan curahan pengalaman seorang teman, dia sering melakukan olahraga bersepeda atau gowes sendirian. Artinya, bila tidak ada teman yang gabung, teman yang satu ini, kerap kali gowes ke beberapa tempat di sekitar kampung halamannya sendiri.
"Alhamdulillah, segar, dan menyenangkan, walaupun sendirian.." ungkapnya. "rasanya lebih leluasa dan bebas, karena ngegowesnya sesuka hati, sampai merasa cukup di perjalannnya..." paparnya saat menjelaskan pengalaman ngegowes sendirian.
Bila demikian adanya, pada dasarnya olahraga untuk kesehatan, sejatinya tidak perlu dilakukan berkelompok. Aerobik atau menggunakan sepeda statik, misalnya, dapat dilakukan sendirian di rumah. Mungkin sekedar ditemani musik, atau asesoris kehidupan lainnya.
O, iya, kita lagi membicarakan mengenai olahraga berkelompok. Lantas apa makna atau nilai sosial saat kita olahraga berkelompok ?
Sekedar kembali mengingatkan kembali, yang dimaksudkan dengan olahraga berkelompok ini, adalah olahraga individual yang dilaksanakan bersama, seperti negowes bersama, lari pagi bersama, atau senam bersama. Bukan sepakbola atau bola voli.
Orang bisa mengatakan, bahwa olahraga bersama akan teras lebih ceria atau gembira. Karena, bagi mereka yang tidak terbiasa, akan terbawa arus ceria, setidaknya cerianya dan bergembiranya, saat melaksanakan olahraga.
Ada juga kritik, kegiatan serupa itu, lebih mengedepankan ceria sosialnya, daripada ceria-bugarnya. NAmun, kita semua merasa yakim dengan ceria sosial, setidaknya diharapkan tubuh dan mentalpun turut berkembang dengan sehat dan ceria.
semoga !
0 comments:
Posting Komentar