angin malam pun masih
datang,
cahaya siang belumlah
terang
dunia masih dalam
bayang-bayang
tiap insan menanti fajar,
untuk menebus malam yang
buyar
karena dingin telah
menyebar
kini hangat yang menjadi
pembayar
tiap insan menanti fajar
tiba,
bukan dari sebuah kisah
atau legenda
mengandalkan cita dan jiwa
setia
untuk hadir di setiap siang menjelma
fajar menyingsing bukanlah
cerita
membawa rasa dan hangat
yang menerpa
juga cerita dan asa yang
lama sirna
tertutup gelap sepanjang
duka
wahai fajar yang ada di
sana,
kau datang menghapus
malam,
karena gulita adalah
sebuah fakta,
hanya usaha yang bisa
membungkam
wahai fajar yang ada kini
hadir,
kau datang menerangi
siang,
karena terang bukanlah
janji,
hanya upaya yang bisa mengundang
burung terbang ke sana
kemari,
mencari sesuap nasi untuk
perut sendiri,
kau hadir menyibak misteri
menyinari bumi sepanjang
hari
di sini, aku berdiri,
sekedar untuk bertanya,
kepada angin yang tak juga
memberi kata,
pada awan yang tak pula
memberi ucap,
hanya pada cita yang
pernah kau ungkap
di sini, aku berdiri
sekedar untuk menanti,
sebuah kata menjadi rasa
sebuah rasa menjadi cita
hingga cita menjadai
cinta
di sini aku berdiri untuk
merawat asa
dari lubuk jiwa yang tak
pernah kau duga
atau hasrat yang tak
pernah kau lihat
hanya harap yang
menguatkan rasa
ku tahu, angin berhempus
lembut,
entah kemana dia berjalan
ngebut
mungkin terbawa arus dan
hanyut
menuju ujung muara yang
patut
ku tahu, angin tak akan
berhenti
hanya karena ada badai di
seberang sana,
namun ku tahu, angin akan
berhenti,
saat ada energi tak menggeliat
wahai sang fajar
di sini, aku, kau, dan
mereka
berdiri berkumpul, tak
tahu mengapa
apakah hal ini, adalah
sebuah kebersamaan
0 comments:
Posting Komentar