Just another free Blogger theme

Kamis, 31 Oktober 2024



Bila dalam paparan sebelumnya, kita menemukan gejala rasionalitas ekonomi alamiah (natural economic rationality), maka tentunya, akan menuntun kepada kita untuk menelaah tindakan ekonomi dalam kategori yang lain. Hal ini, tentunya berkaitan erat dengan perilaku ekonomi atau perilaku pasar itu sendiri.

Pada akhir-akhir ini (2024), ditemukan ada indikasi perilaku ekonomi yang unik, tetapi mengkhawatirkan Masyarakat dunia, khususnya di negara maju seperti Amerika Serikat. Perilaku yang ditunjukkan anak-anak milenial ini, yaitu dome spending. Meminjam penjelasan di dunia maya (Sider Fusion, 20/10/2024), dome spending merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengeluaran yang berlebihan yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres dan tekanan sosial, seperti yang sering ditampilkan di media sosial. Hal ini merujuk pada pembelanjaan impulsif yang dapat memengaruhi keuangan seseorang.

Kemudian, ada juga yang terdeteks mengalami the girl math. Girl math atau "matematika wanita"  (Sider Fusion, 20/10/2024) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tren di media sosial yang membenarkan kebiasaan belanja perempuan. Istilah ini mencerminkan cara berpikir beberapa orang ketika berbelanja, di mana mereka menganggap belanja di bawah jumlah tertentu sebagai tidak merugikan atau menganggap pengeluaran sebagai sesuatu yang lebih positif.

Gejala serupa ini, tentunya, tidak bisa dijelaskan oleh teori ekonomi. Perilaku konsumen serupa ini, tampaknya tidak lagi mengacu pada tindakan rasional ekonomi yang alamiah. Tindakan ekonomi serupa itu, sudah diimbuhi oleh kepanikan psikologsi atau kondisi jiwa dari subjek ekonomi. Dengan kata lain, Tindakan ini, kita sebutnya rasionalisasi tindakan ekonomi.

Tindakan girl math, adalah Tindakan rasionalisasi. Rasionalisasi subjek terhadap situasi dan kondisinya. Tindakan itu adalah respon emosional  atau psikologisnya terhadap situasi dan kondisi yang tengah dihadapinya. Pertimbangan yang dimiliki dan digunakannya, tidak melulu pertimbangan ekonomi, melainkan sudah diimbuhi oleh hasrat atau libido subjek. Libido subjek yang diproyeksikan pada Tindakan ekonomi ini, kemudian bisa disebut sebagai libidonomic, atau hasrat ekonomi yang irasional.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar