Ada yang unik dalam pribadi manusia. Perhatikan dengan seksama, ilustrasi dalam gambar ini. Seorang gadis desa, tersimpuh di sawah. Sendirian, namun bisa merekahkan senyum, sambil menatap lelangit bumi yang cerah dengan hiasan burung yang terbang.
Tidak terbayangkan oleh kita, apa yang ada dalam benak dia. Disamping kanan kirinya, ada bakul tempat menyimpan sesuatu hal yang ada kaitannya dengan aktivitasnya di sawah. Kendati dengan tampilan sederhana, namun kecantikan dan kebahagiaan terpancar dalam wajahnya. Cantik, menawan dan indah penampilannya.
Pertanyaan kita, mengapa hal itu bisa terjadi ? ah, bukankah itu lebih sekedar ilustrasi dari karya AI di era modern sekarang ini ? bukankah semua itu, bukan kenyataan atau realitas yang ada dalam kehidupan nyata ?
Sederhananya, bila penampilan bahagia bisa dibuat dalam sebuah karya ilustrasi visual, mungkinkan bahwa kebahagiana di dunia nyata pun, bisa dibuat oleh setiap orang ? mungkinkan setiap orang mampu merancang, mengawal, memastikan dan mewujudkan kebahagiaannya sesuai dengan hasrat dan harapannya ?
Jika ilustrasi itu adalah hasil dari kerja kecerdasan buatan (artifivial intelligence, AI) mungkinkan kecerdasan kita bisa membuat kebahagiaan itu mewujud ?
Logika yang sangat mudah dipahami. Jika kita sudah memiliki imajinasi, berarti kita sudah memiliki setitik ide atau gagasan. Andai saudah ada gagasan atau ide dalam pikiran kita, maka semua itu dapat dituangkan dalam sebuah pikiran, perkataan, pernyataan atau teori dan konsep. Kalau itu sudah menjadi konsep, atau teori, maka langkah berikutnya, dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menggunakan logika serupa itu, maka sejatinya, kendati berawal dari sebuah ilustrasi yang dihadirkan oleh AI, maka sejatinya, setiap orang, setiap diantara kita memiliki hak dan kewajiban moral untuk bisa mewujudkan hasrat dan kemampuannya dalam mencapai cita dan harapannya di masa depan.
0 comments:
Posting Komentar