melalui bacaan ini, kita bisa menemukan informasi bahwa (a) praktek keagamaan umat Islam tampil dalam keragaman,
(b) adanya interaksi antara situasi sosial-politik atau sosial ekonomi
masyarakat dengan bentuk praktek keagamaan, dan (c) hal pentingnya lagi, wacana
yang disampaikan Amy Hackney Blackwell dapat dijadikan referensi bagi kita,
dalam memahami masalah geografi puasa.
Ramadhan tiba, banyak hal baru hadir di tengah masyarakat muslim. Ada yang sudah rutin, ada pula hal-hal baru atau karya baru. Khusus untuk terkait dengan peningkatan wawasan, menjelang dan selama ramadhan ini, banyak acara dan karya ilmiah yang terkait dengan pernak-pernik, asal usul, atau dinamika urban. Salah satu diantaranya, adalah beredarnya buku-buku yang ada kaitannya dengan puasa atau bulan suci ramadhan itu sendiri.
Saya baru kali ini, membaca buku ramadhan dari penulis asing (non
Indonesia), yang sekaligus juga menggunakan pola pikir yang bukan ahli agama.
Adalah Amy Hackney Blackwell, seorang penulis dari Amerika Serikat
menyajikan paparan, dan analisis mengenai fenomena ramadhan di kalangan
masyarakat muslim.
Buku ini menarik, dan sedikitnya mengobati hasrat diri yang ingin memanfaatkan pola pikir dan ilmu sosial da lam memahami masalah puasa atau fenomena keagamaan. Ramadhan, karya Amy Hackney Blackwell (2009), diterbitkan oleh Chelsea House Publisher – New York, merupakan tulisan yang menyajikan fenomena ramadhan, [1]sebagaimana yang teramati. Isi tulisan ini, segaris dengan pola pikir yang dikembangkan Clifford Geertz yang menulis Islam dengan karakter Islam Yang Teramati (Islam Observerd) yang terbit tahun 1968.[2] Bedanya, Geertz adalah seorang antropolog, sedangkan Amy Hackney Blackwell adalah penulis dalam bagai bidang, tapi tidak menyentuh aspek antropologi (budaya).
Saat kita membaca buku Amy Hackney Blackwell, kita tidak banyak bertemu dengan dalil, baik dari
hadist, Qur’an, maupun atsar mengenai puasa atau hukum-hukum puasa. Istilah
Qur’an saja, meminjam data di Index-nya, hanya tertulis sebanyak 6 kali, dalam
105 halaman buku tersebut. Bahkan, baik
dalam glosarium maupun indeks, tidak ditemukan satu katapun tentang konsep
hadits.
Informasi ini, menguatkan keyakinan bahwa tulisan ini memang bukan tulisan Islam sebagai sistem ajaran dan studi agama. Buku karya Amy Hackney Blackwell adalah kajian mengenai Islam sebagai fakta sosial dan dilihat sudut ilmu sosial. Khususnya, bila dikaitkan dengan kemampuan akademik yang dimilikinya, yaitu bidang sejarah, geografi, sains dan hukum.
Bagi kita yang muslim, dan dibesarkan dalam tradisi Islam, saat membaca
bagian pertama buku ini, tidak banyak hal yang baru. Satu sisi, karena sifatnya
singkat dan sederhana, dan juga sekedar pengantar bagi pembaca untuk memahami
sejarah Islam, dan sejarah ramadhan.
Sementara kalau kita menelaah bagian keduanya, yang bertemakan adat kebiasaan dan tradisi regional umat Islam. Di bagian ini, disajikan secara umum tradisi dan kebiasaan umat Islam berbagai negara di belahan bumi ini. Regionalisasi yang digunakan Amy Hackney Blackwell, yaitu region Afrika, Eropa, Timur Tengah, Asia, Amerika Utara dan Oseania.
Dalam hemat saya, mungkin bagian kedua itulah, yang belum banyak diketahui
masyarakat muslim, khususnya muslim Indonesia, atau lebih khusus lagi
masyarakat muslim yang kurang biasa dengan membaca buku atau informasi dari
luar budaya masyarakatnya sendiri.
Mengenai tradisi buka bersama, misalnya. Tradisi banyak dilakukan di berbagai masyarakat Islam di berbagai negara. Perbedaannya adalah lokasi pelaksanaannya. Di Pakistan, misalnya, biasa dilaksanakan di lapangan terbuka di depan Masjid. Kemudian di Nairobi – Kenya, dilakukan seperti halnya orang yang antri bantuan makanan. Buka puasa bersama, dilakukan oleh masyarakat Kairo – Mesir dilaksanakan di pinggiran ruas jalan raya umum. Berbeda dengan masyarakat Indonesia, yang dilaksanakan di koridor-korido masjid.
Hal itu
menggambarkan bahwa (a) praktek keagamaan umat Islam tampil dalam keragaman,
(b) adanya interaksi antara situasi sosial-politik atau sosial ekonomi
masyarakat dengan bentuk praktek keagamaan, dan (c) hal pentingnya lagi, wacana
yang disampaikan Amy Hackney Blackwell dapat dijadikan referensi bagi kita,
dalam memahami masalah geografi puasa.
0 comments:
Posting Komentar