Hanya saja, memang. Tidak semua bisa tampil prima dan meyakinkan, bila dalam dirinya muncul rasa minder, dan atau melakukan cara yang salah, atau malah tidak memiliki impian yang menjadi seorang remaja berkualitas.
Bukankah sangat malangnya sang burung Merak. Bila dirinya tidak tahu betapa indahnya warna bulu yang ada dalam tubuhnya ? Alangkah malangnya sang Burung Garuda, bila dirinya merasa sebagai burung pipit ?! kita patut prihatin, bila ada orang yang memiliki potensi dahsyat, kualitas kurang terhormat.
Untuk kepentingan itu, dalam kesempatan ini, saya akan mencoba untuk
menjelaskan indahnya menjadi remaja muslimah. Hal ini penting, karena untuk
menjadi mulia, untuk menjadi remaja unggul, dibutuhkan cara yang tepat dalam
mewujudkannya. Kemuslimahan adalah potensi yang hebat, sedangkan kiprah kita
dalam kehidupan sangat bergantung pada kualitas diri kita sendiri. rumus hidup
di zaman modern ini, yakni :
Mewujudkan Impian yang indah, membutuhkan sarat adanya fisik yang gagah dengan energi melimpah, atau Impian yang hebat membutuhkan usaha giat dan cara yang tepat
Sahabat Muslimah, yang Indah
Semua berawal dari keinginan. Apapun yang terjadi hari ini, berawal dari keinginan. Hasrat, impian, obsesi, motif, atau apapun namanya, semua itu adalah istilah yang bisa diserupakan dengan misi hidup. Hanya mereka yang memiliki misi hidup yang baik, yang akan mencapai tujuan yang baik.
Masa remaja adalah gudangnya impian. Masa remaja, siapapun kita, adalah
masa dimana setiap keinginan hadir. Ingin makan enak. Ingin memiliki barang
yang baik. Ingin punya kendaraan. Tetapi, sadarkah, bahwa setiap keinginan itu,
adalah gambaran modal awal merumuskan tujuan hidup ?
Bukankah benda mati, seperti pasir atau kayu yang ada dalam sebuah gerobak truk akan melaju kemanapun arah kendaraan itu bergerak ? pernahkah kita menyaksikan hal itu ?
Kita adalah manusia. Kita bukan kayu. Kita bukan pasir. Kita bukan sayuran.
Kita bukan benda mati. Kita adalah manusia. Kita adalah generasi muda muslimah.
Kita, generasi muda muslimah, bukan benda yang dipermainkan oleh kendaraan
kehidupan, tetapi kitalah yang mengisi kendaraan dan menentukan arahnya jalan
kehidupan !
Kita adalah penumpang kendaraan. Kemana kita ingin pergi, kendaraan itulah yang harus kita kendalikan dengan sebaik-baiknya.
Masa remaja ini adalah kendaraannya. Hasrat, keinginan, dan motivasi mulia
yang ada dalam diri kita itulah supirnya.
Tidak mungkin kita sampai ke terminal Bis Kota, bila kita salah memilih kendaraan. Bukan saja akan salah alamat, perbuatan itu akan menjadikan penyebab tidak tercapainya cita-cita kita. Oleh karena itu, kitalah yang berkewajiban untuk mengarahkan gerak gerik kehidupan ini, bukan yang diombang-ambingkan oleh kendaraan !
Sahabat Muslimah, yang Indah
Ada yang secara tidak sadar, melakukan amalan yang sesungguhnya merusak keindahan hidup remaja. Narkoba, pergaulan bebas, dan hidup tidak disiplin. Secara tidak sadar, perbuatan-perbuatan tersebut menjerumuskannya pada kehidupan yang tidak berkualitas.
Ingatlah hukum kehidupan yang berlaku saat ini. Tidak ada hasil yang baik
yang dilakukan dengan cara jelek. Tidak ada hasil yang indah, bila dilakukan
dengan cara buruk. Karena itu, impian menjadi remaja muslimah yang indah, hanya
bisa dicapai dengan melakukan amalan-amalan yang indah.
Saya ingat, kisah seorang seorang gadis remaja di Kawasan Banten, Siti, bocah 13 tahun yang menggendong Rusli, anak SD kelas 3. Kendati usia dibawah Siti, tetapi dia itu adalah pamannya sendiri yang menderita lumpuh layu. Rusli ingin bersekolah. Siti pun demikian Adanya. Setiap hari bersekolah, sampai kelas 3 madrasah diniyyah sekarang ini, Siti gadis remaja, harus menggendong sang paman, setiap hari, sepanjang waktu, kurang lebih 30-45 menit perjalanan melewati jalan becek, dan jalan buruk.
Di sela itu pun, Siti dengan jilbab dikenakannya, mencari sesuap nasi untuk
nambah-nambah uang jajan. Saat ditanya, oleh presenter, berapa uang yang
didapat, dan untuk siapa uang itu ?
Siti dengan polos menjawab. “Sehari kadang dapat 3 ribu, kadang 5 ribu. Uang itu dibaginya dengan Rusli. Bukankah kalau kita punya rizki itu, harus berbagai dengan orang lain ?” jawabnya polos.
Subhanallah. Amalan yang indah, dan kehidupan yang indah, sudah
dipertontonkan Siti dan Rusli dihadapan kita.
Bagaimana dengan kita yang ada di Kota besar seperti ini ?Bagaimana dengan kita, yang merasa serba berkecukupan ? bagaimana dengan kita, yang merasa sudah memiliki fisik yang indah ?
Adakah keindahan rijki kita, dihiasi pula dengan keindahan amalan kita ?
adakah keindahan tampilan kita dilengkapi dengan asesoris hidup yang indah juga
?
Sahabat Remaja yang Indah,
Percayalah, keindahan rejeki kita, keindahan tampilan kita ini adalah penting, tetapi akan jauh lebih mulia lagi, bila kita hiasi dengan amalan-amalan indah. Wanita yang salehah (imra’atun shalihah) adalah perhiasan terindah di dunia, sedangkan asesoris itu adalah amal perbuatan mulia.
penghias mata kita adalah sikap objektif dalam
menatap kehidupan
penghias bibir kita adalah ungkapan santun dan berwibawa
kerudung kita adalah rasa malu dan mandiri
gaun kita adalah keanggunan dan keterampilan
belaian kita adalah kasih sayang dan kreativitas
Itulah yang akan menjadikan diri kita menjadi seorang remaja muslimah yang
indah. Itulah kunci dalam meraih berkah kehidupan. Itulah upaya kreatif untuk
menjadi remaja muslimah yang indah.
Sahabat Remaja yang Indah,
Demikianlah yang bisa saya sampaikan saat ini, semoga bemanfaat, dan mendorong kita untuk terus meningkatkan kualitas diri dan kehidupan ini, dengan kualitas Cantik fisik, indah perbuatan, dan memberkahi kehidupan. Sekali lagi, kesimpulan dari paparan ini, kita dituntut untuk senantiasa terus mempercantik diri, memperindah perbuatan, dan memberkahi kehidupan.
-o0o-
Materi ini disampaikan pada kader FORIS MAN 2 Kota Bandung
0 comments:
Posting Komentar