Berita itu, sudah tentu, tidak kita inginkan. Tapi, itulah, yang terjadi di sekitar kita. Sekitar pukul 13.21 WIB, saudara kita di Cianjur, mendapat musibah. Getaran gempa, dengan kekuatan sekitar 5,6, mengguncang kawasan ini.
Getaran gempa itu, relatif kecil. Kecil. Namun, dampak dari getaran gempa itu, sangat memilukan. Kita berharap tidak bertambah lagi, berita mengenai korban gempa tersebut. Namun, kita ketahui, bahwa di hari pertama ini, terdata ada 46 orang meninggal dunia, dan kemudian diperkirakan ada 700 orang, yang mengalami luka-luka.
Kita semua tahu. Indonesia adalah negeri yang berada di atas 'perahu lempengan yang gak stabil". Perahu keindonesiaan ini, berpotensi diguncang oleh gempa, dengan jumlah dan frekuensi yang tidak bisa diprediksi. Kita semua paham, bahwa kawasan Jawa Barat pun, adalah kawasan yang tidak steril dari ancaman gempa ini. Namun, seringnya kejadian ini, dan sering kita mendengar bencana ini, kenapa harus tetap juga diiringi oleh berita mengenai kematian, dan kerusakan yang tidak terbayangkan sebelumnya ?
Bencana gempa, sulit diprediksi. Beda dengan gunung meletus. Kita semua tahu, ada sejumlah tanda, sebuah gunung berapi akan meletus. Tetapi, untuk bencana gempat kita tidak tahu tanda-tanda alam. Bencana tsunami, pun, bila kita cermat, ada sejumlah tanda alam yang menunjukkan akan adanya gerakan tsunami. Surut air laut dan getaran kulit bumi adalah beberapa tandanya. Kita beruntung, dalam catatan BMKG, getaran gempa di Cianjur itu, tidak berpotensi tsunami. Namun sekali lagi, bagaimana indikasi terjadinya gempa ?
belum ada informasi yang memberikan pencerahan terhadap masalah yang satu ini.
Kendati sulit dan belum banyak informasi, mengenai tanda akan terjadi gempa, namun upaya meminimalisir kerusakan dan bencana, harus tetap menjadi pemikiran kita bersama. Bencana adalah takir, tetapi mengurangi resiko dan mengurangi korban bencana, adalah kewajiban hidup kita untuk melakukannya. Ikhtiar kita adalah kunci dalam mengurangi resiko tersebut.
Langkah praktis hari ini, dan dalam menghadapi situasi saat ini, adalah menghadirkan kesadaran kolektif untuk berbagi rasa dan duka dengan sesama saudara kita.
Doa dan dukungan kita, adalah energi hidup untuk terus bertahan di masa kini dan masa depan !
0 comments:
Posting Komentar