Sebuah perjalanan, akan menemukan salah satu halte kehidupannya. Apapun namanya, dimanapun tempatnya, kapanpun waktunya, adalah satu kepastian bahwa perjalanan hidup akan menemui salah satu halte kehidupannya. Bahagia dan sedih, celaka dan beruntung, cinta dan derita, tangis dan tawa, merah dan hitam, hanyalah salah satu dari sejumlah halte kehidupan yang potensial dilalui oleh manusia. Siapapun dan kapanpun mereka.
--o0o—
Seseorang yang mengambil jalan tidur berlama-lama sebagai sebuah kebutuhan hidupnya, maka itulah halte kematian semangat hidup. Seorang guru yang kerap memberikan pujian terhadap apa yang dilakukan sang anak sebagai pupuk semangat hidup, dan itulah halte kehidupan. Orang tua yang menghargai usaha sang anak, adalah energi kehidupan. Seorang kekasih yang menghargai pengorbanan, merupakan sebuah pelempang jalan kehidupan, dan inipun adalah halte kehidupan.
--o0o—
Pengambilan keputusan
berlandaskan pada salah satunya, tanpa memperhatikan aspek lain, adalah
tindakan ceroboh dalam menumbuhsuburkan semangat hidup insan. Bahkan, tak
mustahil kematian hidup
Segalanya berakhir dalam sebuah titik. Hanya saja, jika titik-titik itu beruntun muncul dalam satu parade, maka yang muncul adalah hilangnya makna kesejatian hidup akibat adanya makna yang terputus, ada kata yang hilang, ada waktu yang loncat, ada hari yang tersilap. Itulah jalan hidup yang didustai oleh kesadaran manusia pembual.
--o0o—
20 November, 2003.
0 comments:
Posting Komentar