Tampak percaya diri dan gagah. Tampil di atas podium. Anak dibawah usia, masih sekolah. Seorang siswa disebuah madrasah. Berdiri di podium, dan memaparkan pandangannya mengenai salah satu ayat yang ada dalam kitab suci Al-Qur'an.
Penampilan yang menarik, dan penuh rasa percaya diri, menarasikan makna pada penggalan kalimat pertama. "bertaqwalah sekuat kemampuanmu..". Kemudian, sang penutur memberikan penjelasan tegas, tentan pentingnya ibadah semampumu, bukan semaumu.
Kita memiliki kewajiban untuk berusaha sesuai kemampuan kita, bukan sesuai kemauan kita. Karena sesungguhnya, kadang kita memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding sekedar mengukurnya pada kemauan kita.
Menariknya lagi, si penutur memberikan penjelasan bahwa, biarkan Allah Swt menghentikan usaha kita. "belajar semampumu, dan biarkan Tuhan yang menghentikannya. bekerjalah semampumu, dan biarkan Tuhan yang menghentikannya..." ungkapnya dengan penuh semangat.
Penjelasan yang sangat menarik. Bukan hanya anak-anak, atau teman satu sekolahnya yang terkagum-kagum dengan penjelasannya, saya sendiri sebagai tenaga pendidik, merasakan bahwa aura pesannya sangat kuat, dan keyakinan terhadap makna yang dimiliki sang penutur pun, sangat meyakinkan.
Dari pengalaman inilah, terbersit dalam pikiran ini, bahwa ternyata, anak-anak kita memiliki kemampuan yang diluar dugaan dan pikiran kita. Hanya pengalaman tampil, dan juga pengalaman nyata itulah, yang akan mendewasakan proses hidupnya.
0 comments:
Posting Komentar